twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Kamis, 21 Mei 2009

Bagaimana Memantau Orang Yang Anda Cintai



Pernah bermain-main dengan aplikasi Google Maps atau Google Earth? Kalau belum, maaf jangan keburu tersinggung dulu. Hem…. Ingat posting saya sebelumnya tentang Tips Aman Belanja di Internet, lagi-lagi anda termasuk ketinggalan kalau belum pernah mengekplorasi kecanggihan aplikasi buatan Google ini.

Google Maps, kebanyakan para netter cenderung memanfaatkan aplikasi ini buat menjelajahi peta atau mencari tempat-tampat menarik di muka bumi ini, tapi pernahkah anda mencoba memanfaatkan aplikasi ini untuk menunjukkan keberadaan orang-orang yang anda sayangi atau teman anda layaknya James bond dalam film Royal Casino sewaktu melacak keberadaan penjahat Elipsis lewat jejak panggilan dari sebuah telepon seluler? He…. He…. Anda tidak perlu jadi James Bond dulu kalau hanya sekedar melakukan ini.

Dengan makin maraknya pemakaian BlackBerry sekarang ini maka aplikasi ini akan menjadi sangat killer dan experience bila dibenamkan kedalam BlackBerry anda, bahkan mungkin bisa menandingi kecanggihan GPS built in yang ada di perangkat BlackBerry. Mengapa? Baiklah, saya coba jelaskan sedikit kepada anda.

Pada perangkat gadget BlackBerry karena statusnya yang selalu “Always On” sambungan internetnya (sepanjang perangkat kondisi dinyalakan) maka anda bisa memanfaatkan kondisi ini dengan mengaktifkan aplikasi Google Maps Latitude, Yaitu aplikasi Google Maps versi mobile ke gadget BlackBerry anda. Kalau belum punya aplikasi ini silahkan download aja lewat Getjar gratis. Klik disini.

Kalau sudah berhasil install aplikasi ini ke BlackBerry, berikut langkah-langkah untuk memulai menggunakannya:

Sign in Join Latitude

Buka dulu aplikasi tersebut. Setelah aktif dilayar BlackBerry, dengan menggunakan account Google anda silahkan langsung sign in ke Join Latitude dari menu Option. Kalau anda sudah punya account di Google seperti di Gmail atau Blogspot maka anda tinggal sign in pakai username dan password anda tersebut. Kalau sudah berhasil join maka “My Position” anda di Google Maps akan muncul nama anda disitu.

Add My Friend

Sekarang tinggal memasukkan nama pacar atau teman anda kedalam jaringan Google Latitude anda. Masih di posisi jendela Google Latitude kemudian pilih Options lalu Latitude kemudian pilih Add Friends dengan memasukkan alamat email teman anda. Tunggu beberapa waktu sampai teman anda mengapprove permintaan anda yang dikirimkan Google via email.

Refreshing Friends

Setelah teman anda menyetujui permintaan anda atau approve maka selanjutnya nama teman anda akan muncul di list friend Latitude anda. Google Latitude dengan sendirinya akan melakukan Refreshing secara otomatis saat anda mengaktifkan aplikasi ini. Bila teman anda juga posisi sama-sama online dan mengaktifkan aplikasi ini di BlackBerrynya maka akan muncul posisi lokasi masing-masing di Google Latitude. Location anda dan teman anda akan terus update bilamana posisinya bergerak. Tetapi dengan catatan sepanjang BlackBerrynya aktif dan masih dalam jangkauan sinyal provider telepon. Nah, mudah dan menyenangkan bukan? Aplikasi ini ternyata bisa anda manfaatkan untuk memantau keberadaan teman atau bahkan orang-orang yang anda sayangi. Selamat mencoba!

Pesan saya, bilamana anda belum pemakai BlackBerry tapi gadget anda sudah kategori Smartphone atau PDA juga bisa mengaktifkan aplikasi ini. Tapi ingat, idealnya anda harus berlangganan internet yang unlimited di ponsel anda semacam Telkomsel Flash, Matrix atau Blackberry Conect agar kantong anda tidak terkuras habis karena harus membayar besarnya transfer data saat mengaktifkan aplikasi ini.


Bookmark and Share

Sabtu, 16 Mei 2009

Bagaimana Mencari Selamat Disaat Krisis

krisis ekonomi

Boleh saya ralat judulnya menjadi: Bagaimana Mencari Selamat, dalam tanda kutip "sendiri" Disaat Krisis.Maaf sebelumnya, saya bukan ahli ekonomi apalagi ahli perbankan jadi bilamana opini saya ini ada yang perlu diluruskan, saya persilahkan untuk beri komentar atau masukan.

Sejak krisis ekonomi global yang terjadi mulai kuartal 4 tahun 2008 lalu dan dampaknya sangat terasa di kuartal 1 tahun ini, yang baru saja kita lewati bersama, banyak perusahaan-perusahaan melakukan kebijakan, maaf boleh saya bilang "mencari selamat sendiri" untuk menghadapi krisis global ini.

Salah satu contoh saja pada mayoritas perusahaan perbankan di negara kita sekarang.
Lihat betapa sulitnya sekarang untuk mendapatkan kredit ke bank. Bank terlihat sangat over protektive untuk memilih calon debitur yang akan menerima kreditnya. Ketakutan bank untuk menghadapi resiko kredit macet sedemikian besarnya hingga sektor properti akhirnya benar-benar terpuruk sekarang karena sulitnya untuk mencari calon pembeli yang sesuai dan memenuhi kriteria perbankan.

Bisnis Property, meski mulai sedikit bergairah kini tapi kenyataannya banyak developer yang masih tetap mengeluh sulitnya menjual asset properti perumahan yang mereka bangun.

Terus terang, saya sebagai orang awam yang juga punya kredit KPR di bank merasa kecewa dengan kebijakan "Mencari Selamat Sendiri" yang diambil perbankan saat ini. Bagaimana tidak? Coba bayangkan meski posisi BI rate sekarang (pada saat posting ini saya tulis) pada posisi 7.25%, kalau ingin lebih valid silahkan cek ke BI klik disini, tapi perbankan masih mengenakan suku bunga kredit dalam kisaran dua digit. Contoh pada BNI masih di angka 14,5%.

Ini mungkin sebuah ironi, kalau untuk calon debitur baru, mereka sangat over protektive tapi kalau untuk debitur existing yang sudah ambil kredit, contoh seperti saya, mereka benar-benar nggak mau tahu dengan kesulitan orang. Bank mengenakan suku bunga kredit yang cukup mencekik debitur seperti saya. Bayangkan, sebelum krisis setahun yang lalu bank mengenakan suku bunga kredit sebesar 8,5%. Sekarang naik menjadi 14,5%. Luar biasa! Apalagi kalau kita bandingkan dengan BI rate, selisihnya sudah 100% sendiri.

Banyak berapa argumen yang disampaikan oleh pihak perbankan yang ditulis di media. Alasannya, karena makro ekonomi masih belum 100% pulih dan membaik jadi mereka tetap pasang kuda-kuda.

Oke, sebuah alasan yang logis memang. Namun bagi saya itu hanya sekedar alasan untuk mencari selamat sendiri. Sekarang pertanyaan saya. Mana bentuk keberpihakan anda kepada orang kecil?

Inilah yang saya simpulkan sebagai kebijakan "Bagaimana mencari Selamat Sendiri disaat Krisis"



Bookmark and Share

Senin, 11 Mei 2009

Apakah Anda Termasuk Orang Narsis?

Narsis

Pernah dengar sebuah ungkapan seperti ini? “Mulailah dengan sebuah pujian.” Oke, bagi yang belum pernah dengar berikut ini penjelasannya.

Pada dasarnya semua orang suka akan pujian. Orang akan merasa tersanjung kalau dipuji orang lain, terlebih diucapkan dari hati yang tulus. Dengan memuji maka biasanya sebuah kebekuan dalam sebuah hubungan pertemanan yang kaku akan bisa dicairkan. Dalam sebuah training pelatihan pengembangan kepribadian malah menganjurkan sapaan ini sebagai basa-basi wajib yang harus kita ucapkan saat bertemu pertama kali dengan teman atau relasi anda.

Namun sebaliknya berhati-hatilah, jangan pernah suka memuji-muji diri sendiri di depan orang lain karena hampir semua orang merasa kurang suka berteman dengan orang yang suka ngecap terhadap dirinya sendiri.

Orang yang suka memuji-muji diri sendiri atau melebih-lebihkan dirinya sendiri adalah biasanya orang yang punya tingkat kepercayaan diri dan sifat Narsis yang sangat berlebihan.

Narsis asal kata dari Narsisme adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narcissus, yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya, sehingga ia tenggelam dan tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis.

Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir, bahkan Andrew Morrison berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisisme dalam jumlah yang cukup akan membuat seseorang memiliki persepsi yang seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain. Namun apabila jumlahnya berlebihan, dapat menjadi suatu kelainan kepribadian yang bersifat patologis.

Jadi berhati-hatilah jangan sampai Anda menjadi Narsis agar orang lain tidak menjauhi diri Anda.


Bookmark and Share