twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Jumat, 30 April 2010

Jangan Tinggalkan Komentar Terpaksa!

Komentar BlogKomentar memang bagi sebagian besar blogger, tak terkecuali saya, masih menjadi suatu kebanggaan. Siapa yang tak bangga kalau sebuah blog pengunjungnya banyak, komentarnya juga banyak dan berkualitas semua. Karena sebuah blog populer salah satu parameternya bisa dilihat dari sini. Meskipun parameter ini sebenarnya tidak sepenuhnya bisa dijadikan patokan mutlak.

Mengapa tidak bisa dijadikan patokan mutlak? Salah satu sebabnya akan menjadi alasan saya untuk melakukan tindakan ini. Merubah kata-kata pada prolog isian komentar di blog ini. Mumpung komentar blog saya belum banyak, belum mencapai puluhan bahkan ratusan komentar (mimpi saya). Akhirnya saya putuskan untuk merubah dan memberi prolog kata-kata di bawah ini dalam kolom komentar blog saya:

"Silahkan tinggalkan komentar Anda jika artikel ini menurut Anda menarik atau dirasa perlu ada yang ditambahkan dan dikoreksi pada artikelnya. Jika tidak ada, Anda tak perlu sungkan dengan repot-repot meninggalkan komentar Anda. Terima kasih."



Mungkin Anda berpikir saya blogger yang aneh! Atau menganggap saya blogger sok jaim. Munafik! Mengapa prolognya saya rubah jadi bertentangan dengan keinginan umumnya seorang blogger? Bukankah rata-rata blogger banyak yang berharap agar pengunjung blognya agar mau meninggalkan komentarnya?

Saya tak perlu sebut contoh blognya yang mana. Atau Anda jadi merasa pekewuh dengan saya kalau kebetulan blog Anda ternyata seperti itu. Tidak ada yang salah dengan permintaan itu. Karena semua pasti ingin agar artikelnya ditanggapi pembacanya, sebab inilah ciri blog, ada interaksi di dalamnya, seperti ciri dari generasi Web 2.0 sekarang ini.

Lantas apa alasan saya membuat prolog seperti itu? Alasan saya sederhana. Dan alasan ini juga sama dengan mengapa sampai saat ini saya tak mau merubah blog saya menjadi blog Dofollow. Karena saya tak ingin ada keterpaksaan dan sesuatu yang dipaksakan karena alasan-alasan tertentu dalam pemberian komentar kepada blog saya. Saya tak ingin sahabat-sahabat saya merasa terpaksa berkomentar karena membalas saya yang sudah mengomentari blognya. Itu saja. Biarlah semua komentar berjalan mengalir seperti air yang Anda tuangkan ke gelas saya apa adanya, tanpa ada rasa sungkan, pekewuh, dan keterpaksaan atau tujuan implisit lainnya.

Dengan mengambil sikap seperti itu, harapan saya: Saya bisa evaluasi semua artikel-artikel saya. Mana Artikel yang menarik, mana yang tidak. Dan kedepan biar saya jadi tahu apa keinginan dan yang menarik dan lebih disukai pengunjung. Dan datanya bisa saling melengkapi serta menguatkan data statistik impression artikel blog yang saya pasang di blog ini.

Sekian unek-unek dari saya. Kalau Anda ingin mengeluarkan unek-unek juga, silahkan tinggalkan komentar Anda di bawah posting ini, terima kasih. He....He....He....




Bookmark and Share

Kamis, 29 April 2010

Anda Menyebut Ini Persaingan Bisnis Ataukah Garansi dan Nilai Tambah?

Garansi bukuBagi para pecinta atau penghobi baca buku, rasanya kata-kata ini tidak terlalu asing pernah Anda lihat dalam halaman sebuah buku yang pernah Anda baca:

Isi dan foto di luar tanggung jawab penerbit

Karena kata-kata ini biasanya ada di halaman depan, di balik sampul setiap buku.

Anda boleh saja menganggap itu sebagai bentuk melempar tanggung jawab dari penerbit kepada penulis. Tapi saya menganggap, bukankah seharusnya memang tak boleh begitu? Penerbit bukan percetakan. Semestinya penerbit ikut tahu dan bertanggung jawab tentang muatan isi buku terbitannya? Walaupun Penulis lah yang sebenarnya paling tahu isinya tapi penerbit, kan sudah menurunkan tangan Editornya untuk menyensor atau mengedit. Beda sama percetakan yang tugasnya hanya murni mencetak saja.

Tapi, penerbit seharusnya juga mempunyai sisi wilayah tanggung jawab yang harusnya menjadi tanggung jawab penerbit. Bukan tanggung jawab penulis. Yaitu masalah pada cetakannya. Betul, tidak?

Nah, terkait dengan masalah penerbit ini beberapa kali saya menemukan selembar kertas yang berisikan kata-kata manis —kalau saya tak suka menyebut sebagai bentuk persaingan bisnis dengan pihak penerbit lain tapi sebagai sebuah bentuk Garansi dan Nilai Tambah— seperti ini pada buku-buku terbitan penerbit Mizan group:



Apabila di dalam buku-buku Bentang Pustaka yang Anda beli ditemukan kerusakan berupa:
  1. Halaman terbalik
  2. Halaman tidak urut
  3. Halaman tidak lengkap
  4. Tulisan tidak terbaca
  5. Kombinasi dari poin-poin di atas
Kirimkan buku tersebut, bukti/ nota pembelian, serta alamat lengkap Anda ke:
Bentang Pustaka, Jl Pandega Padma No. 9, Yogyakarta 55284, Telp. 0274-517373, Fax. 0274-541441
Bentang Pustaka akan mengganti buku Anda (judul yang sama) dan 1 eksemplar buku menarik.
Kritik dan saran bisa Anda layangkan pula melalui bentangpustaka@yahoo.com


Coba Anda bandingkan! Sepanjang pengalaman saya beli buku, hal yang sama tidak pernah saya jumpai pada buku-buku terbitan Gramedia group. Apakah karena penerbit Gramedia mentang-mentang sudah menyandang predikat sebagai penerbit terbesar di Indonesia sehingga tak perlu lagi menerapkan cara ini sebagai bentuk Warranty dan Value added kepada pelanggannya?
 
Entahlah, hanya pihak Gramedia sendiri yang tahu jawabannya. Atau barangkali Anda tahu apa yang menjadi alasannya? Atau Anda tetap bersikukuh menganggap ini sebagai bentuk persaingan bisnis?

Tapi terlepas mencantumkan kata-kata disclaimer garansi apa tidak, bukankah menurut UU Perlindungan Konsumen (maaf, saya lupa UU-nya nomor berapa), pelanggan punya hak untuk menukarkan barang yang dibeli dengan barang yang sama kepada si penjual tanpa dipungut biaya tambahan apapun bila terjadi cacat produksi kepada si penjual? Karena ini sudah merupakan kewajiban penjual kepada pembeli, tak terkecuali toko buku.

Disclaimer: Saya perlu menegaskan. Saya tidak ada sentimen negatif dengan pihak Gramedia, juga tidak ada hubungan apa-apa dengan pihak penerbit Mizan. Tulisan ini saya buat murni semata-mata hanya sekedar ekspetasi dan tanggapan saya saja sebagai pelanggan toko buku dan pembaca. Tidak lebih.




Bookmark and Share

Tips Memilih Warna Cahaya Lighting

Lighting ColourBanyak orang awan yang masih salah kaprah, beranggapan yang salah dalam membedakan warna cahaya lighting. Saya tidak tahu apakah salah satunya termasuk Anda? Mudah-mudahan, sih Anda tidak termasuk.

Apa anggapan yang salah tersebut? Silahkan Anda simak pemaparan saya berikut ini.

Masih terkait dengan artikel saya terdahulu, baca "6 Tips Memilih Bohlam Lampu", dan juga pernah saya bahas di artikel "Tips Design Pencahayaan Lighting Ruang". Kenyataannya, banyak orang beranggapan warna putih katanya lebih terang dibandingkan dengan lampu dengan warna cahaya kuning. Buktinya? Silahkan lihat ke toko-toko lighting yang menjual lampu di pasaran, atau ke sebuah Hypermarket! Coba amati warna lampu apa yang paling banyak dijual di tokonya? Atau tanya aja pada penjualnya, warna lampu apa yang paling banyak dibeli orang? Jawabnya: Warna putih, kan?

Contoh yang lain, saya sering mengamati lampu-lampu teras, taman dan kamar tidur sebuah rumah banyak yang menggunakan lampu berwarna putih. Dan waktu saya tanya kepada si pemilik rumahnya kenapa pakai warna putih. Jawabnya, warna putih lebih kelihatan terang dibanding warna kuning.

Pertanyaan saya: Benarkah warna putih lebih terang dari warna lampu berwarna kuning?

Jika jawabnya "Benar" itu sebuah pendapat yang keliru. Warna cahaya sama sekali tidak ada hubungannya dengan kekuatan cahayanya. Dengan terang dan makin terangnya sebuah lampu. Yang benar adalah hanya efek psikologisnya saja, karena kalau warna kuning bisa memberikan efek psikologis lebih teduh di mata karena sifat cahaya kuning yang lebih soft atau lembut di mata dibanding dengan warna cahaya lampu berwarna putih yang efeknya lebih menyilaukan mata. Dan ini bisa dibuktikan secara ilmiah karena ada alat ukurnya.

Satuan yang membedakan warna cahaya adalah Kelvin. Sementara satuan arus kekuatan cahaya disebut LUX. Dan satuan kekuatan sumber cahaya lampu disebut Lumen. Dan alat ukur yang bisa membedakan Lux, atau kekuatan arus cahaya lampu adalah Lux Meter.

Sebuah lampu, tidak peduli warna cahayanya kuning atau putih tapi kalau output Lumen-nya sama maka lampu tersebut otomatis seharusnya akan sama terangnya.

Tips saya: Pilihlah warna lampu rumah Anda dan sesuaikan dengan peruntukannya. Jika penggunaannya untuk ruang bernuansa serius seperti ruang tamu dan ruang belajar gunakanlah warna putih. Sementara kalau untuk ruang bersantai seperti ruang keluarga, ruang makan, kamar tidur dan taman, gunakanlah lampu berwarna kuning.

Kalau ada yang bertanya mengapa warna cahayanya mesti dibedakan? Saya bisa jawab: Konsep lighting sebenarnya meniru konsep alam. Meniru konsep siang dan malam. Kalau siang ada cahaya Matahari yang berwarna putih menyilaukan, maka pada malam hari ada cahaya Bulan dan Bintang yang sinarnya kuning lembut cocok dengan suasana yang santai untuk beristirahat.

Demikian sedikit tips dari saya, mudah-mudahan artikel ini bermanfaat.




Bookmark and Share

Senin, 26 April 2010

Cantik-Cantik, Kok Mlenuk!

Foto KompasSebenarnya saya tak suka meributkan hal-hal kecil yang beginian, tapi dasar bukan saya kalau tidak mengamati hal kecil begini tapi menurut saya cukup mengganggu pemandangan dan sikap perfeksionisme saya. He.....He...... Jadi ingat postingannya Mas Eldo. Apalagi yang melakukan kesalahan ini media besar, mainstream sekelas Kompas. Kok, bisa-bisanya, ya resize foto bisa mlenuk, melebar kesamping begini? Apa tidak kasihan dengan foto cantik wanitanya, Tias Tatanka (Pengelola Rumah Dunia, Serang, Banten) yang merupakan salah satu dari sepuluh perempuan —kalau saya lebih suka menyebut "Wanita" karena dulu guru bahasa Indonesia saya bilang lebih halus menyebut "Wanita" ketimbang "Perempuan"— hebat Indonesia.

Kalau Anda tertarik ingin sekedar membuktikan perkataan saya (lihat fotonya), meskipun yang saya tempel di posting ini juga asli, tanpa olah image atau rekayasa digital, karena saya langsung printscreen dari sumbernya, Kompas.

Monggo Anda bisa membaca beritanya. Silahkan baca lewat linknya disini.

Selamat hari Senin. Semoga Anda tidak bilang: "I Hate Monday" lagi buat hari Senin ini tapi akan selalu bilang: "I Like Everyday"




Bookmark and Share

Sabtu, 24 April 2010

Pengertian dan Sejarah Software Open Source

Open Source SoftwareBarangkali Anda sama seperti saya beberapa waktu yang lalu, yang tidak bisa membedakan apa itu bedanya software freeware dengan Open Source, mungkin artikel ini bisa Anda baca agar Anda bisa menjadi jelas dan bisa membedakan keduanya.

Artikel ini sengaja saya kutip (boleh Anda sebut Copas) dari website SMK RISTEK JAYA Jakarta, karena terus terang disamping menarik, juga maksud saya agar bisa melengkapi beberapa artikel saya sebelumnya yang sedikit mengulas tentang beberapa software Open Source. Anda nanti saya persilahkan baca deretan artikel-artikel saya yang mengulas tentang Open Source.

Beberapa posting artikel saya diantaranya yang mengulas tentang Open Source adalah, baca "Operating System Open Source, Leader in the Future". Kemudian review beberapa software Open Source seperti software Add-On Firefox Pemantau Gempa, Interclue yang bisa dipakai untuk mengintip Anchor Text atau Hyperlink, Open Source Pengukur Kecepatan Internet Bitmeter, dan blog editor SribeFire yang bisa Anda pakai untuk menulis atau update blog.

Nah, langsung saja berikut saya sajikan artikelnya yang mengulas tentang pengertian Open Source. Selamat membaca.

Menurut thesaurus Bahasa Indonesia, kata free bisa diartikan sebagai : bebas, blong, Cuma-Cuma, gratis, luang, meluputkan, membebaskan, terluang. Adapun secara istilah, free adalah kebebasan anda untuk menyalin software serta menggunakannya secara legal dikomputer manapun tanpa harus membayar biaya tertentu.

Adapun Open Source, secara istilah diartikan sebagai prinsip-prinsip dan metodelogi yang bertujuan mempromosikan akses terbuka terhadap tahapan produksi dan desain pada sebuah produk atau sumber daya apapun.

Istilah Open Source lazim diterapkan pada kode sumber (source code) dari software yang dibuat untuk kepentingan public secara umum dengan tidak adanya batasan hak atas kekayaan intelektual. Prinsip ini menyediakan kebebasan kepada user untuk membuat isi sebuah software secara bertahap maupun berkolaborasi.

Dengan munculnya internet, perkembangan dunia software open source sangat cepat, banyak kalangan bahkan menyatakan perkembangan software open source lebih cepat dibandingkan dengan perkembangan software Closed Source.

Model pengembangan open source memungkinkan pengembangan software dilakukan secara parallel dengan tujuan yang berbeda-beda. Metode pengembangan ini berbeda jauh dibandingkan dengan metode sentralistik yang lazim diterapkan di perusahaan pengembang software komersial.

Kata “open source” pertama kali muncul pada sebuah rapat di Palo Alto California. Ketika itu, Netscape yang merupakan pengembang browser Navigator ingin melepaskan kode sumber dari produk dengan nama Mozilla di bulan Januari 1998. Merekan ingin membedakan diri dan menghindari konfrontasi ideologis maupun konotatif dengan istilah Free Software yang dipelopori oleh Richard Stallman. Para penggagas istilah open source adalah : Christine Peterson, Todd Anderson, Larry Augustin, Jon Hall, Sam Ockman, and Eric S. Raymond.

Istilah “open source” ini kemudian menjadi terkenal setelah dipublikasikan oleh tim O’Reilly melalui sebuah event yang diadakan di bulan April 1999. Event ini dihadiri oleh para selebritis IT yang terlibat dalam project-project free open source, seperti Linus Torvallds (penemu Linux), Larry Wall, Brian Behlendorf, Eric, Allman, Guido van Rossum (pembuat python), Michael Tieman, Paul Vixie, Jamie Zawinski dari Netscape, dan Eric Raymond.

Untuk menjaga perkembangan dunia open source, dibentuklah sebuah badan yang disebut Open Source Initiative. Badan ini didirikan tahu 1998 oleh Eric S. Raymond dan Bruce Perens. Definisi open source yang digunakan disini Debian Free Software Guidelines.

Saat ini, perkembangan Open Source tidak hanya terbatas pada dunia IT, namun juga pada beberapa hal sebagai berikut : Pertanian, Kesehatan dan Farmasi, Teknologi, Media, Pendidikan, Pemerintahan dan Kesenian.

Demikian kutipan artikelnya. Mudah-mudahan bermanfaat untuk menambah pengetahuan Anda, terima kasih.




Bookmark and Share

Jumat, 23 April 2010

SMS Broadcast, Tool Penting Untuk Marketing Anda

SMS Broadcast murahSMS Broadcast, Bulk SMS, Web2SMS, atau kalau saya lebih suka menyebutnya SMS Blasting karena cara kerjanya yang bisa membroadcast SMS orang secara masal dengan sender ID bukan berupa nomor tapi nama, rasanya hampir semua korporasi besar menggunakan fasilitas ini sebagai salah satu tool atau strategi marketingnya. Makanya jangan heran usaha untuk mendapatkan nomor ponsel pelanggan akan dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk membidik customer loyalnya. Hal ini sedikit mirip pada Internet Marketing yang juga sama berusaha mengumpulkan list alamat email pengunjung di internet, istilahnya IM-nya adalah Option-Page agar pengunjung kedepan bisa kita Prospek untuk bisnis kita di masa akan datang.

Beberapa waktu yang lalu saya juga sempat membaca ulasan Bulk SMS ini di blog sahabat saya, Mas Lintang. Katanya Bulk SMS ini sudah amat populer dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di luar negeri tapi masih belum amat populer dilakukan perusahaan di negara kita.

Kenyataannya? Kalau saya amati sepertinya "Ya" perusahaan di negara kita memang rata-rata belum memanfaatkan fitur ini untuk strategi marketingnya. Tidak saja karena mungkin masih dianggap belum perlu, tapi juga fitur ini hanya bisa dilakukan oleh perusahaan yang sudah ber-NPWP atau PKP (Perusahaan Kena Pajak) saja. Kalau perusahaan UKM yang non PKP dan perorangan belum bisa apply layanan Bulk SMS ini ke operator di negara kita.

Alasannya? Operator mungkin berusaha melindungi pelanggannya dari tindakan SPAM, penipuan dsb karena sangat rentannya fasilitas Web2SMS ini disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung-jawab.

Namun disisi lain, kebijakan operator ini kontraproduktif dengan perilaku SPAM, promosi marketing operator yang justru sering dilakukannya sendiri kepada para pelanggannya. Kalau boleh saya range, bisa baca artikel saya di Tips Menghindari SMS Spam, penyepam SMS tertinggi ironinya malah diduduki oleh pihak operator, bukan dari perorangan atau korporasi.

Terlepas SMS Broadcast ini rawan digunakan untuk SPAM dan penipuan, jika Anda kebetulan adalah pemilik perusahaan UKM atau perorangan yang ingin apply fasilitas Bulk SMS ini, namun mengalami kesulitan, saya ingin menawarkan kepada Anda untuk bisa join dengan saya di bisnis Flexter. Karena di bisnis Flexter kami juga mempunyai fasilitas sama seperti Web2SMS, yaitu SMS Hut-Hut yang bisa Anda gunakan sebagai tool marketing Anda tanpa perlu syarat ribet seperti halnya pada operator seluler.

Dan lagi, di Flexter kami menawarkan tarif SMS via GPRS dengan biaya sangat murah, hanya Rp 50/pesan SMS flat untuk semua operator, baik dalam maupun luar negeri, dengan masa aktif pulsa SMS-nya bisa selamanya tanpa batas waktu seperti halnya pulsa pada operator seluler. Hebatnya lagi, tidak hanya bisa dilakukan dari komputer di internet tapi bisa juga Anda lakukan lewat ponsel dengan menggunakan koneksi GPRS ponsel Anda.

Jika Anda tertarik, silahkan Anda bisa join dengan saya di bisnis ini. Untuk sekedar tahu apa itu bisnis Flexter, Anda bisa download modulnya lewat link disini. Atau Anda bisa klik banner Flexter yang ada di sidebar blog ini.



Bookmark and Share

Kamis, 22 April 2010

Google Peduli Hari Bumi

Hari BumiKarena hari ini tanggal 22 April, meski ini sedikit terlambat, tak ada salahnya saya mengucapakan: "Selamat Hari Bumi!" Jika Google saja peduli dengan memasang banner non komersialnya, maka saya tak mau ketinggalan untuk memasangnya juga di blog saya, sekaligus buat posting ucapannya. Bukan hanya sekedar latah karena ikut-ikutan tapi latah yang baik mestinya boleh, kan? He....He....

Sebenarnya apa, sih itu Hari Bumi? Bagaimana sejarahnya? Mengapa tanggal 22 April diputuskan sebagai Hari Bumi? Berikut asal-usulnya mengapa setiap tanggal 22 April diperingati sebagai Hari Bumi. Saya kutip maknanya Hari Bumi dari Wikipedia.

"Hari Bumi diperingati pada tanggal 22 April secara Internasional. Hari Bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia ini yaitu bumi. Dicanangkan oleh Senator Amerika Serikat Gaylord Nelson pada tahun 1970 seorang pengajar lingkungan hidup. Tanggal ini bertepatan pada musim semi di Northern Hemisphere (belahan bumi utara) dan musim gugur di belahan bumi selatan. PBB sendiri merayakan hari bumi pada 20 Maret sebuah tradisi yang dicanangkan aktivis perdamaian John McConnell pada tahun 1969, adalah hari dimana matahari tepat diatas khatulistiwa yang sering disebut Ekuinoks Maret."



Selamat Hari Bumi! Sudahkah kita sayang dan turut memelihara Kelestarian Bumi kita yang sama-sama kita cintai ini?




Bookmark and Share

Apakah Ini Termasuk Kesalahan Anda Sebagai Blogger?

Red OceanJika Anda seorang blogger yang berniat untuk ber-Bisnis Online lewat blog Anda, atau seorang blogger dan orang biasa yang kelak bercita-cita ingin menjadi Penulis profesional, apakah Anda tahu dua kesalahan ini, entah Anda sadari atau tidak, yang prakteknya masih sering Anda lakukan? Apakah kesalahan ini termasuk juga yang Anda lakukan? Jika jawabannya nanti "Ya" tenang dulu, kesalahan ini juga pernah saya lakukan dulu. Tetapi jika jawabnya adalah "Tidak", saya bisa bilang: Hebat, Anda sudah satu step selangkah di depan dari para master blogger lainnya.

Berikut saya paparkan kesalahan umum yang sering dilakukan oleh para blogger. Silahkan Anda simak:

Menulis hanya untuk Hobi, bukan Bisnis

Sama seperti prolog saya dimuka, Entah ini Anda sadari atau tidak, setiap orang, tak terkecuali Anda, saya yakin punya kecenderungan untuk menekuni bidang yang menjadi kegemaran atau hobi Anda. Termasuk menulis di blog juga sama, jarang saya temui seorang blogger yang tema blognya adalah mengangkat tulisan yang diluar lingkaran apa hobinya, apa latar belakang pendidikannya dan apa latar belakang profesi dari bloggernya sendiri. Betul?

Situasi ini sebenarnya bukan sebuah kesalahan sejatinya, tetapi sebuah kecenderungan manusia. Karena setiap manusia secara harfiah pasti akan bertindak sesuai dengan apa yang dia sukainya. Bahkan seorang penulis, selalu memberikan wejangan demikian pada kita tatkala menemui kesulitan untuk menulis. Menulislah dimulai dari hal-hal atau topik yang Anda sukai dulu. Jangan menulis topik yang samasekali tidak Anda sukai atau Anda kurang menguasainya. Itu sulit.

Nah, pelan-pelan mindset tersebut harus dirubah. Menulislah topik apa saja, tidak hanya sebatas apa yang menjadi hobi dan profesi Anda saja, tetapi mulailah menulis dan mengangkat tema yang lagi Hot News dan dibutuhkan pasar saat ini. Seandainya Anda tahu betapa ini sering dilakukan oleh para penulis buku profesional di dunia penerbitan dan para Kolumnis di media cetak.

Anda tidak percaya? Silahkan datang ke toko buku Gramedia, dan lihatnya apa buku-buku baru dan yang laris manis disana? Rata-rata adalah buku yang membahas tentang tema yang lagi populer dibicarakan saat ini. Dan hanya sedikit saja buku yang laris adalah buku-buku karya fenomenal. Contoh buku karya fenomenal seperti buku Negeri 5 Menara karya A Fuadi beberapa waktu yang lalu. Kalau pun ada, biasanya adalah hanya buku-buku yang ditulis oleh jajaran para penulis best seller saja.

Jadi mulai sekarang, saran saya menulislah topik apa saja kedalam blog Anda. Mulailah menulis artikel-artikel yang temanya paling banyak dicari orang di internet. Jangan hanya menulis artikel yang sebatas Anda bisa dan sukai aja. Mulailah menulis beberapa tema yang banyak dicari orang ke beberapa blog Anda.

Jika Anda merasa kesulitan menuliskannya ke beberapa blog sekaligus, bisa ambil pilihan dengan menuangkannya kedalam satu blog tapi temanya tentang apa saja. Mungkin orang akan menyebutnya ini blog gado-gado karena tidak punya tema spesifik, tapi demi untuk bisa menjadi Penulis dan Internet Marketer profesional, "why not?" Daripada Anda hanya expert atau piawai menulis hanya dalam satu bidang itu-itu saja.

Bermain di Pasar yang sudah Keruh

Kesalahan terbesar yang sering dilakukan pebisnis online adalah bermain bisnis di niche, atau ceruk market yang sudah terlalu keruh atau sudah sedemikian besar para kompetitor yang sudah bermain disana. Jangan bermain dalam situasi Red Ocean,  dimana Anda akan berdarah-darah karena harus memenangkan ketatnya persaingan. Tapi sebaliknya, terapkan Blue Ocean Strategy. Angkat tema-tema perawan yang jarang diulas di blog kebanyakan.

Kalau Anda pernah belajar apa itu ilmu Internet Marketing, bukankah step-stepnya memang harus seperti itu? Pakai jurus Blue Ocean Strategy, seperti dalam ilmu marketing. Yaitu dengan mencari niche market lebih dulu, melakukan riset dan mencari kata kunci apa yang paling banyak dicari orang di internet, kemudian dicompair dengan jumlah pesaing yang sudah ada dalam ceruk market tersebut. Semakin banyak dicari niche tersebut dan semakin rendah kompetitornya adalah semakin bagus, barulah kemudian Anda memulai bikin blog dan ber-Bisnis Online, bukan?

Coba Anda cermati betapa banyaknya blog yang bermain atau mengangkat tema tentang "Bisnis Online" atau tema tentang "Cara Membuat Blog" dengan segala pernak-perniknya. Kenapa tidak Anda ciptakan blog dengan tema khusus yang jarang diangkat di blognya orang lain?

Nah, belajar dari dua kesalahan terbesar tersebut disinilah tuntutan strategi berbisnis online dan kemampuan menulis yang akan berperan besar. Jadi pelan-pelan Anda juga harus merubah diri kalau ingin serius menekuni dunia blogging. Entah hanya karena ingin ber-Bisnis Online ataukah mungkin kedepan bercita-cita ingin menjadi seorang Penulis hebat dengan menjadikan blog untuk mengasah kemampuan menulis Anda.

Apakah ada yang salah dengan pendapat saya ini? Ataukah Anda termasuk blogger yang belum terdiskripsikan dalam cerita saya ini? Silahkan Anda bisa menanggapi atau menambahkannya, terima kasih.




Bookmark and Share

Sabtu, 17 April 2010

Kenalkan, Nama Saya Rina Indria

Rina Indria PenipuApakah Anda kenal dengan gadis cantik imut yang mengaku berasal dari Garut, Bandung ini? Dia mengaku di profile Friendster dan Email-nya bernama Rina Indria. Lihatlah betapa manis wajahnya. Tapi sayang, cantik-cantik, kok suka menipu, ya? Atau jangan-jangan ini hanya wajah dan nama palsu saja yang sengaja dipasang untuk menutupi siapa pelaku aslinya?

Hem, Anda boleh saja merasa bosan dengan modus penipuan yang mengaku bisnis di internet ini, tapi tunggu, para pelakunya tak pernah bosan-bosannya menerapkan bujuk rayunya untuk terus mencoba mencari mangsa baru di internet. Bayangkan, setahun lalu, tepatnya tanggal 21/02/2009 pukul 04:23 PM Email Mbak Rina ini sudah nyelonong masuk ke inbox email saya di kantor. Dan kemarin, tepatnya hari Jumat, 16 April 2010 emailnya kembali nongol lagi. Tapi kali ini emailnya pindah masuk ke inbox email admin Diptara blog.

Berikut saya kutip sebagian isi emailnya yang sangat provokatif dan menarik karena dia memberikan hitung-hitungan penghasilannya yang sangat logis secara matematis:



Rincian income Rina setelah 8 bulan gabung adalah sbb:
(catatan: semua komisi dibawah ditransfer langsung oleh member baru ke rekening kita)

Rina dapat “member langsung” sebanyak 17 orang (disebut member level-1)
=> komisi yg ditransfer ke rekening Rina = 17 x Rp 50.000 = Rp 850.000

Masing2 member level-1 diatas mendapatkan pula member rata-rata sebanyak 8 orang (disebut member level-2, jumlah = 8 x 17 = 136 orang)
=> komisi yg ditransfer ke rekening Rina = 136 x Rp 10.000 = Rp 1.360.000

Masing2 member level-2 rata2 mendapatkan member 6 orang (disebut member level-3, jumlah = 6 x 136 = 816 orang)
=> komisi yg ditransfer ke rekening Rina = 816 x Rp 10.000 = Rp 8.160.000

Masing2 member level-3 rata2 mendapatkan member 4 orang (disebut member level-4, jumlah = 4 x 816 = 3264 orang)
=> komisi yg ditransfer ke rekening Rina = 3264 x Rp 10.000 = Rp 32.640.000

Masing2 member level-4 rata2 mendapatkan member 3 orang (disebut member level-5, jumlah = 3 x 3264 = 9792 orang)
=> komisi yg ditransfer ke rekening Rina = 9792 x Rp 50.000 = Rp 489.600.000

Jadi, total komisi yg ditransfer ke rekening Rina (setelah 8 bulan gabung):
= 850.000 + 1.360.000 + 8.160.000 + 32.640.000 + 489.600.000
= Rp 532.610.000,-




Gimana, apa Anda tidak tertarik dengan penghasilan Rina? Bayangkan, baru 8 bulan gabung saja penghasilannya sudah meroket nembus Rp 532 Jutaan. Apalagi kalau sudah bertahun-tahun. Hebat, ya?

Awalnya saya sempat pikir-pikir, rada-rada tertarik gitu, maklum penawarannya datang dari cewek cantik seperti itu, siapa yang kuat nolak. He....He....

Tapi sayangnya, meski dia sudah ngajari saya dengan hitungan matematika yang sangat logis tapi ada beberapa hal yang tidak logis yang dia lupakan. Apakah itu? Ini beberapa point yang saya cermati sebagai kebohongan besar yang kurang cerdas.

  1. Dia hanya copy paste saja emailnya diatas. Karena antara emailnya yang pertama dan yang kedua persis sama. Seharusnya kalau hitungan 8 bulan dia join dalam bisnis itu benar sesuai email dia yang dikirim pertama pada tanggal 21 Februari 2009 lalu, maka pada hari Jumat, 16 April 2010 kemarin seharusnya hitungan waktunya dirubah menjadi selama 22 Bulan.
  2. Kalau selama 8 bulan saja angka penghasilannya sudah nembus Rp 532 juta, seharusnya sekarang angka penghasilannya, harusnya sudah membengkak lagi hampir tiga kali lipatnya. Benar tidak?
  3. Kalau seorang yang mengaku pelaku bisnis di internet atau seorang Internet Marketer, terlebih dengan penghasilan sedemikian besar, masak untuk beli Autoresponder email saja tidak mampu? Coba kalau cara mem-blasting emailnya tidak dikirim masal seperti cara Internet Marketing amatir, yang baru belajar Internet Marketing, mungkin saya akan lebih percaya.


Itulah yang saya sebut diawal tadi sebagai sebuah kebohongan besar yang tidak cerdas. Ah, kalau ada kata bohong, saya jadi teringat kembali tempo hari sudah dibohongi dan ditipu mentah-mentah oleh Perfect Money.

Semoga Anda tidak pernah mengalami nasib sama seperti saya, dibohongi.



Bookmark and Share

Benarkah, Personal Branding Seperti Lomba Burung?

Personal BrandingMenulis di blog atau istilah populernya menjadi blogger tidak selalu bertujuan untuk cari duit di internet. Ada yang bilang lagi katanya ngeblog baik untuk Personal Branding, untuk Pencitraan diri, makanya ada yang mendengungkan ini sebagai salah satu tujuannya untuk ngeblog. Terlepas saya juga seorang blogger, kata-kata ini bisa jadi adalah benar, meskipun menurut pendapat saya, ini sedikit Munafik. Mengapa? Karena semuanya, toh pasti akhirnya UUD (ujung-ujungnya duit). Anda tidak percaya? Silahkan kalau ada yang berbeda pendapat, tidak percaya atau berniat membantah pendapat saya ini. Tapi cerita berikut ini mungkin bisa sedikit menjadi penjelasannya.

Suatu waktu ketika saya masih tinggal di kota Malang, saya pernah ngobrol dengan seorang kawan saya yang kebetulan adalah seorang penghobi burung. Kawan saya ini gemar sekali mengikuti kontes lomba burung. Dalam benak saya yang awan tentang lomba perburungan, saya berpikir lomba burung itu juga sama seperti lomba-lomba pada umumnya. Peserta tertarik ikut lomba pasti karena tertarik dengan hadiahnya.

Tapi ternyata dugaan saya salah. Bukan hadiah yang hendak dicari, tapi ternyata hanya piagam penghargaan dan pengakuan serta publikasi bahwa burungnya adalah burung juara dari orang-orang yang berkompeten dalam hal perburungan, yaitu juri lomba dan pesertanya, sesama komunitas penghobi burung. Ternyata itu yang menjadi tujuannya.

"Hanya itu?" Tanya saya setengah tak percaya. Terlebih saat tahu hadiahnya hanya sebuah sepeda gunung dan hanya sebuah TV 21 inch yang harganya hanya sejutaan, tak semahal harga Netbook atau ponsel Blackberry dan smartphone canggih terkini.

Akhirnya kawan saya kemudian menjelaskan, hadiah memang bukan tujuan utamanya, tapi kalau burung sudah mendapat piagam penghargaan dan dinyatakan juara, itu adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi sang pemiliknya. Dan ujung-ujungnya, harga jual burung akan langsung meroket berlipat-lipat jika hendak dijual. Inilah tujuan akhirnya yang saya katakan UUD tadi. Ujung-ujungnya pasti duit.

Dan kisah lomba burung tersebut mungkin bisa saya ibaratkan seperti orang ngeblog. Seorang blogger boleh saja berkilah ngeblog tidak untuk cari duit di internet, hanya menjadi Kolumnis untuk Personal Branding tapi, toh semua pada akhirnya pasti ujung-ujungnya duit. Dan lomba burung tadi saya rasa sudah cukup mewakili serta bisa menjelaskan arti gramatikal Personal Branding dalam ngeblog seperti yang sudah saya sebutkan muka tadi.

Atau apakah Anda punya makna lain tentang arti gramatikal pada kata Personal Branding dalam blog?

Satu pertanyaan saya: Jika blog Anda sudah menjadi sangat tenar di dunia maya, dan Anda sudah menjadi blogger seleb, apakah Anda sanggup menolak datangnya duit dari efek keterkenalan Anda di internet?



Bookmark and Share

Jumat, 16 April 2010

Cara Elegan Berbeda Pendapat di Dunia Maya

Polemik blogMenjamurnya blog yang ada di rana maya dewasa ini menjadi berkah keuntungan tersendiri buat para pencari informasi di internet. Setidaknya, blog bisa menjadi sumber informasi lain, atau sumber berita alternatif dari sudut pandang berbeda, bisa disejajarkan dengan media mainstream yang sekarang ini hampir semuanya juga turut serta berpartisipasi meramaikan dunia maya.

Itu adalah keuntungan kalau kita tinjau dari sudut pandang pencari informasinya di internet. Bagaimana kalau dilihat dari sudut pandang bloggernya sendiri? Munculnya banyak blog tanpa bisa dihindari akan meningkatkan persaingan blog di dunia maya. Mengapa? Jika Anda kebetulan seorang blogger, Anda sadari atau tidak, masing-masing blog tentu ingin agar blognya bisa populer dan dikenal luas, baik di kalangan sesama blogger sendiri, maupun oleh pencari informasi di internet.

Karena semua blog ingin berusaha populer di dunia maya maka pastinya semua blogger akan menerapkan segala cara dengan berusaha bagaimanapun caranya agar blognya bisa terkenal di internet. Termasuk salah satunya dengan menerapkan cara sedikit extrem misalnya, seperti menulis artikel yang kontroversial atau bisa memancing perdebatan seru dengan orang lain agar bisa membuat blognya jadi terkenal di dunia maya.

Salah satu kawan blogger saya, Mas Eldo A Pradana pernah menerapkan cara ini. Dan katanya pakai cara ini cukup berhasil. Bahkan sampai bisa memancing banyaknya komentar yang datang. Baik yang berkomentar "Pro" maupun yang "Kontra" dengan artikel yang ditulis oleh blogger kawan saya tersebut.

Dan saya sendiri, juga pernah menerapkan cara ini di blog saya, baca "10 Alasan Mengapa Saya Tidak Suka Blackberry", dan ternyata hasilnya memang cukup luar biasa, banyak memancing pengunjung datang dan meninggalkan komentar disana. Ada yang berkomentar mengamini, namun ada juga komentar yang tidak setuju dengan pendapat saya tersebut. Sampai sekarang bahkan artikel tersebut meski sudah cukup lama saya posting masih terus menjadi salah satu artikel Popular Post di blog ini, karena banyak mengundang pengunjung datang dari search engine yang membaca artikel tersebut karena mencari informasi tentang Blackberry.

Nah, bagaimana kalau Anda suatu ketika menemui model artikel yang kontroversial seperti ini di dalam sebuah blog? Bagaimana tindakan Anda? Bolehkah Anda terpancing dengan meninggalkan komentar yang berbeda pendapat atau menyanggah artikel tersebut?

Berbeda pendapat adalah sah-sah saja dan boleh Anda lakukan asal Anda juga tahu dan memperhatikan rambu-rambunya. Apa saja rambu-rambu tersebut? Jika Anda belum tahu, silahkan baca dulu artikel saya sebelumnya yang pernah saya tulis sedikit membahas tentang masalah ini. Silahkan baca  artikel saya "9 Jangan Yang Harus Dihindari di Dunia Blogging" sebelum Anda meneruskan baca tulisan ini.

Salah satu Cara Elegan Berbeda Pendapat di Dunia Maya adalah dengan menanggapi artikel kontroversial tersebut dengan menulis artikel tandingan yang sama di blog Anda sendiri. Cara ini lebih elegan daripada Anda terpancing emosi dengan melakukan debat kusir sama bloggernya disana dengan meninggalkan komentar sanggahan di kolom komentar. Mengapa? Karena kolom komentar di blog terlalu sempit dan dibatasi. Pada blog blogspot misalnya, ada pembatasan jumlah karakter dan panjang kata yang bisa Anda tinggalkan disana, yang pastinya tetap tidak bisa mengalahkan dominasi panjang artikel dari blognya sendiri.

Namun satu hal penting yang perlu saya ingatkan kepada Anda, menyanggah saja dengan menulis artikel tandingan serupa belumlah cukup kalau artikel Anda hanya biasa-biasa saja, tidak lebih baik dari artikel tersebut. Usahakan artikel Anda memuat fakta dan data yang jauh lebih lengkap dan akurat dibanding dengan artikel yang hendak Anda sanggah tersebut.

Anda tahu, cara ini lebih elegan dan banyak dilakukan para Kolumnis di media? Karena ini adalah salah satu trik menulis kolom opini yang sering atau banyak dilakukan oleh para Kolumnis di media cetak, selain menulis tentang isu-isu yang lagi hangat dibicarakan.

Anda tertarik ingin sekedar menanggapi atau barangkali ingin berbeda pendapat atau berpolemik dengan saya? Monggo saya persilahkan, boleh tinggalkan komentar langsung atau menanggapi lewat tulisan di blog Anda. He....He.....




Bookmark and Share

Minggu, 11 April 2010

I Hate Monday

I hate mondaysOrang boleh saja bilang "I Hate Monday" benci dengan hari Senin karena hari Senin adalah hari dimana awal Anda memulai aktifitas kerja lagi setelah dua hari sebelumnya, yaitu hari Sabtu dan Minggu Anda libur bersukacita melewatkan waktu menikmati senangnya berakhir pekan. Tentunya bagi Anda yang memang hari Sabtu dan Minggu libur seperti saya. He....He....

Dan sebaliknya ketika hari Jumat tiba, semua ramai-ramai berteriak dengan sukacita: “Thanks God, It’s Friday!

Namun survey membuktikan, Maaf, setidaknya ini lewat data statistik pada blog saya, tidak demikian adanya buat kasus yang dialami blog saya. Saya justru ingin mengatakan pada Anda: "I Like Monday." Mengapa? Justru hari Senin adalah waktu terpadat atau Peak tertinggi pengunjung datang mengunjungi Diptara blog. Kok bisa kebalik begini, ya?

statistik blog
Dan anehnya, lagi-lagi malah sebaliknya, justru hari Sabtu dan Minggu yang menurut dugaan saya adalah hari santai sehingga orang-orang akan banyak yang berinternet justru malah pengunjung menurun dari hari-hari biasanya.

Saya jadi punya tiga dugaan kesimpulan mengapa situasi ini bisa terjadi. Karena sepertinya ada korelasi antara orang tidak menyukai hari Senin dengan meningkatnya kunjungan blog atau aktifitas berinternet secara umum lainnya yang dilakukan banyak orang. Dan juga mengapa pada hari libur aktifitas berinternet justru cenderung menurun. Berikut adalah dugaan atau kesimpulan saya:

Berinternet dari kantor

Ini kesimpulan saya yang pertama. Berinternet dari kantor. Jangan-jangan karena masih mahalnya akses internet broadband di negara kita maka orang-orang lebih senang berinternet dari akses gratis yang disediakan oleh kantornya? Atau lewat wifi gratis yang disediakan di kampus-kampus atau di Mal-Mal, bukan dari komputer pribadi di rumah dengan berlangganan akses internet pakai uang sendiri.

Dan data ini makin diperkuat dengan data statistik di blog saya, karena Jam terpadat pengunjung mencapai Peak-nya pada pukul 10:00 - 10:59, yang notabene adalah waktu sibuk-sibunya dalam beraktifitas.

Apakah tidak masuk akal kalau saya menyimpulkan demikian?

Pengusir bete "I Hate Monday"

Internet sebagai aktifitas pengalih sejenak di sela-sela aktifitas padatnya kegiatan kantor hari Senin yang membosankan karena kurang disukainya hari Senin bagi kebanyakan orang. Internet digunakan sebagai penghibur atau mengusir bete perasaan "I Hate Monday" tadi.

Internet sebagai aktifitas kebutuhan, bukan entertainment

Kalau kesimpulan ini masih dugaan saya saja, bisa benar bisa juga meleset sebab blog saya memang tidak mempunyai Value Added Service dengan menyediakan hiburan seperti radio atau TV online seperti punya sahabat blogger saya, Mas Lintang di blognya Republik Blogger, yang saya lihat selalu ramai pengunjung sehingga mungkin tidak bisa dijadikan parameter apakah internet sebagai aktifitas kebutuhan atau entertainment.

Tapi faktanya mengapa di blog saya pada hari libur, kok kunjungannya selalu menurun dibanding hari-hari biasa. Artinya, apa mungkin aktifitas internet adalah sebuah aktifitas kebutuhan seperti halnya bekerja, belajar, makan dan minum sehari-hari, bukan fungsi hiburan di kala senggang atau Waktu libur saja?

Jika kesimpulan saya yang terakhir ini ternyata benar, ini satu hal yang amat menggembirakan kita semua. Internet tentu akan bisa berperan besar, bisa disejajarkan dengan sumber informasi lain seperti dari media dan buku yang akan turut mencerdaskan bangsa ini. Karena internet tidak dipakai hanya sekedar untuk iseng atau hiburan di kala nganggur dengan mengakses situs-situs porno misalnya, tapi untuk mengakses content informasi dan ilmu yang bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan.

Itulah ketiga pendapat saya tentang hari Senin yang saya hubungkan dengan aktifitas berinternet. Mudah-mudahan Anda bukan termasuk orang yang membenci dan sering mengatakan "I Hate Monday" terhadap hari Senin. Dan lewat tulisan ini saya mengajak Anda, ayo mari kita ramai-ramai mengatakan “I Like Everyday” setiap hari.

Selamat hari Minggu! Apakah Anda sudah siap menyambut datangnya hari Senin besok?




Bookmark and Share

Sabtu, 10 April 2010

Tamu Tidak Boleh Terima Tamu

Lift dan Service HotelHampir semua hotel rata-rata memberikan larangan buat tamu hotelnya untuk menerima tamu dibawah masuk kedalam kamar hotelnya. Tamu tidak boleh terima tamu. Apalagi kalau jenis tamu yang datang adalah tamu tak diundang.

Mungkin karena alasan itulah mengapa akses masuk ke beberapa Hotel Berbintang sekarang ini jadi diperketat. Alasannya, memberikan kenyamanan buat seorang tamu adalah bagian dari Service sebuah hotel yang perlu diberikan agar tamu merasa aman, nyaman dan betah menginap di hotel. Termasuk melindungi privacy-nya dari gangguan orang-orang yang suka mengusik ketenangan tamu menginap di hotel.

Saya tidak tahu standar ini mulai berlaku kapan dan diberlakukan pada hotel-hotel berbintang di Jakarta atau kota-kota besar lainnya. Tapi pengalaman saya menginap akhir Februari 2010 lalu di salah satu Hotel Berbintang Lima di daerah Lippo Karawaci Tangerang ini tak urung sempat membuat saya kebingungan di lift tatkala berniat menemui salah seorang kawan saya yang kebetulan sama-sama menginap di hotel tersebut. Saya dan kawan saya tersebut kebetulan memang berbeda lantai sehingga mau tak mau harus menggunakan lift jika saling mengunjungi.

Saya sempat kebingungan waktu memasukan Key Card Room saya ke panel control liftnya. Oh, ya bagi yang kebetulan belum tahu, Key Card Room hotel selain berfungsi sebagai pembuka pintu kamar juga berfungsi ganda untuk menghidupkan lift. Lift baru mau jalan kalau sebelumnya Key Card Room-nya dimasukkan lebih dulu. Jadi ini yang saya maksud tamu tak diundang tidak akan bisa masuk nyelonong ke lantai atas Hotel karena jika tidak memiliki Key Card-nya otomatis tidak bisa naik keatas dengan menggunakan lift.

Ini yang saya simpulkan dimuka tadi bahwa pihak hotel ingin melindungi privacy tamu-tamunya dari gangguan orang-orang yang bisa mengusik ketenangan tamu menginap di hotelnya. Karena batas ruang publik hanya sampai di ruang lobi saja. Selebihnya, lantai atas tempat kamar-kamar hotelnya berada hanya khusus buat tamu yang menginap saja. Orang umum yang bukan tamu akan kesulitan masuk ke lantai atas karena tidak memiliki Key Card-nya.

Kembali yang masalah lift tadi. Saya coba pencet-pencet lagi tombol nomor lantai liftnya namun lift tetap tak mau diperintah. Tombolnya tetap tak mau menyala meskipun sudah saya pencet berulang kali. Karena penasaran lift apa Key Card Room saya yang error maka saya coba pencet semua tombol lantainya, termasuk tombol lantai yang menuju ke arah lobi. Dan benar ternyata Key Card saya tidak rusak karena ternyata lift mau hidup dan jalan menuju lobi. Sampai akhirnya ditengah kebingungan saya tiba-tiba lift jalan lagi sendiri ke lantai atas karena mungkin ada tamu hotel lain yang memanggil liftnya.

Dan ternyata benar, begitu lift sampai dan pintu terbuka, saya terkejut sekaligus senang ternyata yang manggil liftnya justru adalah kawan saya sendiri yang hendak saya kunjungi ke kamarnya tadi. Kawan saya menjemput saya karena mungkin sudah tak sabar karena kelamaan sudah lama menunggu saya yang tak segera sampai ke kamarnya.

Sambil tersenyum kawan saya kemudian menjelaskan ke saya kalau lift memang sengaja di-lock oleh management hotelnya. Yaitu hanya bisa diperintah ke lobi dan lantai tempat room si tamu menginap. Tidak bisa dipakai buat jalan-jalan menuju lantai lainnya selain ke kedua lantai tadi.

Weleh-weleh! Pantesan liftnya tak mau diperintah. Jadi kalau kita mau mengunjungi tamu lain, maka mau tak mau harus saling jemput atau mesti reunian dulu ke lobi baru bisa saling ketemuan. Repot juga, sih tapi kalau dipikir-pikir bukankah kalau Anda ingin aman dan safety kadang mesti ditebus dengan sebuah keribetan seperti ini? Contoh, aturan untuk memakai safety belt misalnya, bagi sebagian orang mungkin dianggap ribet dan merepotkan meskipun semua orang tahu fungsinya sangat penting untuk melindungi keselamatan kita.

Itulah pengalaman saya menginap di sebuah Hotel Berbintang Lima di daerah Lippo Karawaci Tangerang. Dasar saya aja yang terlalu ndeso belum tahu perkembangan. Apakah Anda juga pernah punya pengalaman menarik serupa sewaktu menginap di sebuah hotel?




Bookmark and Share

Kamis, 08 April 2010

Awas, Hati-Hati Dengan iPhone Anda

iPhoneSiapa bilang ponsel Smartphone selalu pintar, aman tidak bisa dibobol Hacker. Siapa bilang produk Apple yang terkenal dengan Operating System Macintosh, iPod dan ponsel iPhone-nya yang terkenal canggih, hebat dan tangguh OS-nya ternyata prakteknya tidak lebih baik dan unggul dibanding ponsel smartphone lainnya seperti ponsel Nokia, Blackberry dan ponsel Android. Kenapa pasalnya?

Kemarin saya mendapat berita yang cukup mengejutkan ini dari milis Telematika. Sebuah email yang ditulis oleh Pak S Roestam, seorang praktisi Telematika dan sekaligus seorang blogger ini mengabarkan berita yang cukup mengejutkan saya. Dan siapa tahu barangkali termasuk Anda juga yang kebetulan sudah menggunakan iPhone sebagai ponsel bisnis Anda. Silahkan Anda baca langsung ke blognya di sini kalau ingin tahu lebih detil. Berikut saya kutip sebagian beritanya dari milis:

HP Pintar (Smartphone) yang paling rawan tingkat keamanannya berdasarkan hasil survey perusahaan nCircle ternyata adalah iPhone buatan Apple Computers. Resiko ini cukup membahayakan bilamana Smartphone iPhone ini digunakan untuk aplikasi bisnis yang memerlukan kerahasiaan data. Perbandingan tingkat kerawanan keamanan bagi iPhone adalah sebesar 57% dibandingkan sebesar 39% bagi HP Android, 28% bagi HP BlackBerry dan 13% bagi HP Nokia.

Dari penelitian, dibuktikan bahwa hacker dapat meng-hack database SMS iPhone dalam waktu 20 detik. Kelemahan keamanan iPhone ini dikarenakan Apple belum memperbaiki fitur enterprise-security dari hardware-nya sejak pertengahan tahun 2009.

Jadi kita perlu memperhatikan tingkat keamanan sebuah Smartphone bilamana akan dipakai untuk komunikasi yang mengandung rahasia bisnis.



Beberapa waktu yang lalu saya juga sempat menulis tentang Blackberry dan mencoba membandingkannya dengan iPhone dan Nokia, bisa baca di artikel 10 Alasan Mengapa Saya Tidak Suka Blackberry, ternyata saya justru mendapat pencerahan karena mendapat respond dari dua orang pengguna BB yang berusaha menyanggah dan mengemukakan fakta lain yang belum saya ketahui. Karena kebetulan kala itu saya belum tertarik untuk menggunakan BlackBerry.

Dan kini, setelah akhirnya saya memutuskan menggunakan Blackberry, saya berkesimpulan, tidak salah kalau BB menyandang predikat sebagai ponsel bisnis cerdas karena feature bisnisnya memang terbukti sangat powerful. Sebut saja fasilitas BBM-nya (Blackberry Mesengger) yang bisa dimanfaatkan untuk chatting conference bisnis untuk beberapa orang sekaligus secara online dari ponsel. Push Email-nya yang ngepush secara realtime, data email dan browsernya yang dienskripsi dan terkompresi serta beberapa keunggulan lain yang saling terintegrasi dengan baik.

Cuma kini saya tak menyangka ternyata justru Nokia, bukan Blackberry atau iPhone yang sempat membuat saya kepincut, yang paling unggul dari yang lainnya dalam hal keamanannya. Nokia ternyata bisa mengalahkan iPhone dan BlackBerry, dan ponsel Android yang menurut beberapa pengamat digadang-gadang pelan-pelan bisa menggeser dominasi iPhone dan Blackberry sebagai ponsel Smartphone yang banyak dipakai orang sekarang ini. Bisa baca hasil surveynya di artikel saya sebelumnya di Operating Open Source, Leader in the Future.

Saya tidak tahu apa yang menjadi alasan perusahan Apple dengan tidak melakukan update security softwarenya sejak pertengahan tahun 2009 lalu. Apakah karena iPhone dibuat untuk menyasar pelanggan non bisnis sehingga hanya mementingkan fungsi entertainment multimedianya saja sehingga kurang peduli dengan sisi securitynya? Mungkin ada yang tahu alasannya?

Pesan saya: Bagi Anda para pengguna iPhone, lewat posting ini tidak ada salahnya saya mengingatkan Anda untuk berhati-hati dengan data penting yang ada di iPhone Anda. Dan bagi Anda yang kebetulan baru berniat untuk membeli gadget perusahaan Apple tersebut, ada baiknya Anda pending dulu keinginan Anda tersebut sebelum ada klaim resmi dari perusahaan Apple mengenai perbaikan security ini.




Bookmark and Share

Senin, 05 April 2010

Sudahkah Anda Peduli?

Citi WalkHanya foto pemandangan di salah satu sudut jalan di Malioboro Yogyakarta. Tolong Anda perhatikan garis border bertekstur warna kuning di tengah-tengah trotoar. Awalnya saya tidak tahu apa fungsi border tersebut. Seorang kawan memberitahu saya: Itu adalah penunjuk jalan buat kaum difabel, tepatnya para Tuna Netra.

Seiring dengan site plan, tata kota di kota-kota besar di negara kita, pembangunan kini lebih mengarah ke Humanis, memperhatikan kepentingan dan kenyamanan para pejalan kaki. Saya ambil contoh konsep Citi Walk banyak muncul dan dibangun di kota-kota besar. Saya sebut seperti di kota Surabaya, di sepanjang jalan Darmo-jalan Basuki Rahmat hingga ke arah Tunjungan. Sepanjang jalan Slamet Riyadi di Kota Solo dan jalan Malioboro Jogja seperti yang saya sebutkan dimuka tadi sebagai contoh.

Mensyukuri hidup terhadap apa yang diberikan Tuhan adalah sudah semestinya dan seharusnya kita lakukan sebagai bentuk rasa terima kasih kita kepada Tuhan sang pencipta. Tapi bersyukur saja tentu belumlah cukup kalau kesempurnaan yang Anda miliki hanya Anda nikmati buat diri Anda sendiri tanpa bertindak peduli kepada orang lain di sekitar Anda. Terutama peduli pada kaum difabel yang notabene tidak mempunyai kesempuranaan seperti kondisi yang Anda miliki.

Pertanyaan saya: Sudahkah Anda peduli dengan kaum difabel di sekeliling Anda?




Bookmark and Share

Jumat, 02 April 2010

Teknologi Tidak Bersahabat Dengan Orang Kreatif

Kreatif dan teknologiBanyak orang bilang teknologi diciptakan untuk memudahkan kehidupan manusia. Diciptakan untuk membikin hidup jadi lebih hidup, kata sebuah iklan rokok. Makanya pembaharuan terhadap sebuah teknologi atau istilah asingnya Continuous Improvement terhadap sebuah teknologi akan selalu dilakukan manusia demi kehidupan yang lebih baik.

Benarkah kemajuan teknologi selalu memudahkan semua orang? Ternyata faktanya tidak selalu. Apa contohnya? Sebelum saya berikan contohnya kepada Anda, saya ingin mengutip sebagian kata-kata pada artikel saya sebelumnya dalam posting "Kreatif, Benarkah Selalu Identik Dengan Sesuatu Yang Baru?"


Jepang, kita tahu sebagai salah satu negara maju di Asia yang sangat terkenal dengan inovasi teknologinya sehingga bisa disejajarkan dengan negara-negara maju lainnya seperti dari Eropa dan Amerika. Anda mungkin pernah dengar istilah Kaizen? Atau Continuous Improvement. Yaitu istilah yang menjadi motto orang Jepang. Kaizen dipopulerkan oleh Masaaki Imai melalui bukunya Gemba Kaizen pada tahun 1986. Kaizen sebenarnya merupakan sebuah konsep atau mindset, agar orang selalu berpikir dan berusaha membuat lebih baik dari yang sudah ada, dengan melakukan pengamatan di tempat kerja atau Gemba. Kaizen merupakan salah satu kunci sukses keunggulan bersaing produk Jepang di dunia. Ingat salah satu iklan otomotif dari Jepang Inovasi tiada henti.

Nah, satu hal yang menarik dari negara Jepang yang perlu saya garis bawahi, Jepang adalah bukan negara penemu yang sering menemukan penemuan-penemuan teknologi baru tapi hanya sebagai pemakai penemuan atau lebih tepatnya pengadopsi teknologi yang kebanyakan ditemukan oleh orang-orang Eropa, lalu Jepang hanya menyempurnakannya. Cara ini jangan ditanya, ini lah salah satu faktor penting yang menyebabkan negara Jepang bisa menjadi negara maju seperti sekarang ini. Boleh saya tanya kembali apakah cara yang dilakukan Jepang ini boleh disebut juga kreatif?

Itu tulisan saya terdahulu tentang bagamana memaknai kata kreatif dari sudut pandang Teknologi. Sekarang malah ingin saya balik, mengapa, kok ada teknologi yang bisa tidak bersahabat dengan orang kreatif. Benarkah ada sebuah teknologi yang justru tidak bersahabat dengan orang kreatif?

Jawabnya "Ada" dan itu adalah teknologi pembaharuan pada monitor CRT (Cathode Ray Tube) menjadi monitor LCD (Liquid Colour Display) yang ternyata tidak bersahabat dengan para desainer graphis, yang tetap membutuhkan ketajaman warna seperti pada monitor CRT yang sangat akurat dalam menampilkan warna sama seperti obyek aslinya.

Bukankah orang-orang seperti para desainer graphis itu adalah orang-orang kreatif? Orang-orang yang selalu penuh ide-ide dengan kreativitas-kreativitasnya yang baru dan unik?

Hem, Saya jadi punya harapan: Mudahan-mudahan kedepan muncul teknologi baru yang bisa menggabungkan keunggulan antara teknologi monitor CRT dan LCD dalam satu perangkat sehingga kawan saya yang bekerja sebagai desain graphis tidak kerepotan lagi. Dan tentunya tidak harus selalu kerja dengan komputer desktop besar di kantor tapi bisa kerja santai pakai notebook sambil ngerokok dan minum kopi di Excelso kayak blogger. He...He....

Apakah Anda punya harapan atau angan-angan kedepan teknologi ingin seperti apa?


Bookmark and Share