twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Jumat, 30 Desember 2011

Maaf, Saya Harus Memecat Citibank Dari Daftar Bank Saya

Citibank
Sekitar satu minggu yang lalu saya baru saja mengajukan naik limit kartu kredit saya ke pihak Citibank, bank penerbit kartu kredit saya. Awalnya saya berniat mengajukan naik limit Rp 11 Juta, naik 50% dari limit saya yang sekarang. Mengapa saya mengajukan naik limit? Apakah belum cukup limit yang ada buat mencover kebutuhan belanja saya setiap bulan? Bukan. Tapi ini karena alasan lain. Yaitu untuk mencover banyaknya Transaksi Bisnis Online yang sering saya lakukan ke situs e-commerce di luar negeri. Contohnya pernah saya ceritakan di artikel ini “Standar Keamanan Transaksi Situs E-Commerce, Perbankan dan PayPal di Internet” sehingga, mau tak mau, membuat saya harus minta naik limit.

Dan apa yang saya dapati kemudian sungguh mengecewakan. Permohonan naik limit saya ditolak sepihak oleh pihak Citibank tanpa konfirmasi apa-apa kepada saya. Saya kecewa dengan tidak adanya pemberitahuan ini, juga penolakannya. Mengapa? Karena kalau untuk urusan marketing waktu nawari ini dan itu seperti asuransi misalnya, mereka sangat getol ngejar-ngejar nelpon saya sampai beberapa kali. Tapi giliran hak saya sebagai nasabah yang seharusnya dapat konfirmasi pemberitahuan tidak saya dapatkan. Jadi, ini tentu saja perlakuan tak adil yang membuat saya jadi kecewa berat. Terlebih saya nasabah Citibank yang sudah cukup lama dan loyal tak pernah nunggak bayar sejak tahun 2004.

Apa alasan Citibank menolak pengajuan naik limit kartu kredit saya? Waktu saya telpon alasannya sepele, katanya saya susah dihubungi. Juga orang-orang kontak person yang menjadi referensi saya katanya semua sulit untuk dihubungi. Sebentar. Saya sulit dihubungi? Nomor ponsel saya ada tiga dan ketiganya aktif semua. Anda bisa cek di halaman Contact blog ini. Itu adalah nomor aktif semuanya karena saya gunakan sebagai call center. Saya tak percaya kalau susah untuk menghubungi saya. Jadi ini pasti alasan yang sangat mengada-ada.

Saya juga sudah crosscek ke adik saya di Sidoarjo yang namanya saya referensikan sebagai penjamin saya apakah benar ada telpon beberapa kali dari Citibank dan tidak diangkat atau belum terhubung. Dan adik saya menjawab tidak, karena pihak Citibank sudah berhasil menghubungi dia sebanyak dua kali.

Hem, mungkin hanya satu yang susah dihubungi, yang ini saya tak menutup-nutupi, yaitu pihak HRD di kantor saya. Sesuai penuturan pihak Citibank katanya setiap kali menelpon ke bagian HRD, beliaunya (Supervisor HRD) sering tak ada di tempat dan beberapa kali pas lagi meeting jadi telpon hanya mandeg tertahan di operator dan sekretarisnya.

Pertanyaan saya sekarang, serumit itu kah untuk memverifikasi naik limit kartu kredit? Maaf saya bukan orang bank. Kok prosedurnya hampir sama persis dengan apply (kartu) kredit baru, ya? Anda bisa baca di artikel saya yang mengulas cara mengajukan kartu kredit ini, “ 7 Tips Mengajukan Kartu Kredit Agar Cepat Diapprove”. Benar-benar sangat ketat. Sepertinya ini yang perlu dibenahi dalam sistem perbankan, khususnya di Citibank. Harusnya perlakuan survey kredit antara nasabah baru dan nasabah lama itu dibedakan perlakuannya, tidak diperlakukan sama seperti ini.

Akhirnya saya berkesimpulan, ini artinya kredibilitas saya di mata Citibank selama 8 tahun jadi nasabah loyalnya yang tak pernah telat apalagi nunggak bayar samasekali tidak berguna dan dihargai di mata mereka. Ini yang membuat saya kecewa untuk kedua kalinya.

Okey, tak masalah saya masih ada satu kartu kredit yang lain. Dan juga tanpa naik limit sebetulnya saya tidak terlalu kendala, sih karena jika saldo balance yang tersedia kurang di kartu kredit saya, saya masih bisa transfer dari rekening tabungan ke akun kartu kredit saya untuk menaikkan limit secara instant. Tanpa perlu repot harus naik limit yang birokrasinya ruwet seperti itu.

Saya sekarang jadi sangat paham. Dengan melakukan pengajuan naik limit ini sama aja saya seperti ngetest bentuk apresiasi mereka, Citibank kepada saya (nasabahnya). Dan hasilnya pihak Citibank memang hanya mau uang saya tapi samasekali tidak menghargai loyalitas saya. Itu kesimpulan akhir dari saya.

Menggunting Kartu Kredit Citibank
Menggunting Kartu Kredit Citibank

Jadi, untuk apa terus mempertahankan jadi nasabah loyal Citibank? Saya akan siap-siap untuk mengucapkan selamat tinggal, menggunting kartu kredit Citibank, dan memecatnya dari daftar kartu kredit saya. Dan juga karena secara kebetulan ada bank lokal, banknya pernah saya review di artikel ini yang nawari kartu kredit jenis platinum yang kastanya di atas gold punya saya di Citibank saat ini. Terus satu lagi ini yang terpenting, tawarannya amat menggiurkan. Yaitu gratis iuran tahunan seumur hidup. Gratis iuran tahunan semumur hidup? Iya, jadi saya tak perlu lagi nanti repot mengeluarkan biaya iuran tahunan Rp 300.000 per tahun ke Citibank lagi. Termasuk biaya kliring transfer pembayaran dari bank tabungan saya yang besarnya Rp 7.500 per bulan setiap kali membayar tagihan.

Saya boleh mengucapkan selamat tinggal kepada Citibank namun tentu tidak kepada Anda. :D Nah, di penghujung tahun 2011 dalam kesempatan ini, tak lupa saya mengucapkan: “Selamat Menyambut Tahun Baru 2012. Semoga makin sukses di tahun yang baru.”

Sumber Foto: Citibank | Gofotos


Bookmark and Share

Kamis, 29 Desember 2011

Mitos dan Fakta Seputar Bisnis Online

Bisnis Online
Awal dulu saya ngeblog tahun 2008 awal dan belajar apa itu internet marketing, saat itu doktrin yang saya terima adalah bisnis online itu katanya punya potensi penghasilan luar biasa besar. Hanya perlu modal minim, tanpa perlu kerja keras, hanya kerja dengan ongkang-ongkang kaki beberapa jam sehari, bisa kerja darimana saja dan kapan saja, tapi hasilnya bisa melimpah karena uang bisa didapat dengan mudah bak air mengalir deras dari internet.

Kini, setelah empat tahun terjun dalam bisnis online pertanyaannya, benarkah? Jawab saya benar meskipun tak seluruhnya benar. Yang benar memang potensi internet luar biasa besar dalam memberikan penghasilan. Lewat blog jelek ini (diptara.com) saya tak menampik sudah lumayan besar, untuk ukuran saya, penghasilan yang saya dapatkan. Maaf, saya tak bisa sebutkan berapa nominal penghasilan saya sebulan. Tapi yang jelas, Alhamdulillah sudah bisa untuk menopang penghasilan utama saya di pekerjaan offline. Sudah lebih dari cukup buat bayar tagihan internet flash Telkomsel paket Advance, paket internet saya, dan buat beli susu anak saya selama sebulan. Dan juga buat nyicil angsuran bulanan KPR rumah tipe 45, rumah saya saat ini, di Jogja. He2…

Lalu apa doktrin yang tak benar? Yang tidak benar adalah katanya kerja online hanya butuh modal sedikit, tak perlu kerja keras dan bisa ongkang-ongkang kaki kerja beberapa jam sehari tapi hasilnya uang melimpah. Sederhananya, kerja dengan input kecil/rendah tapi impact atau outputnya besar. Hem, jawab saya “No”. Itu hanya omong kosong. Yang namanya bisnis ya tetap bisnis. Prinsipnya tetap berlaku. Butuh kerja keras. Dan kalau Anda ingin mancing ikan besar di lautan lepas tentu tetap butuh sampan, kail bagus dan umpan yang besar pula. Kecuali kalau hanya mengais receh di internet memang tak butuh modal samasekali selain hanya butuh komputer dan sambungan internet saja.

Kedua, siapa bilang kerja online itu tanpa kerja keras dan hanya ongkang-ongkang kaki tapi duit sudah mengalir sendiri. Memelihara tuyul kali yang bisa seperti itu, ya? :D Memang, kerja online Anda tidak dituntut seperti kerja kantoran yang butuh kerja 8 jam sehari atau 40 jam seminggu. Tapi justru karena flexsibilitas kerja online yang tak berbatas waktu dan tempat, asal ada internet justru telah membuat hidup saya tak boleh jauh-jauh dari namanya internet kemanapun saya pergi. Saya ulang kemanapun saya pergi. Saya seperti dibelenggu. Itu fakta yang saya alami akibat menekuni bisnis online. Dan kerja online ini cukup menyita waktu saya sepanjang hari selama 24 jam. Karena selalu saja ada interupsi sewaktu-waktu dari prospek atau klien yang mau beli barang jualan saya maupun minta bantuan Jasa Online saya. Dan satu lagi, email yang butuh saya jawab atau follow up dikirim dari mitra kerja dari Amerika yang seringnya masuk justru saat tengah malam dan dini hari.

Seperti yang sudah saya ceritakan di artikel ini, baca “6 Tips Memenangkan Lelang di eBay” perbedaan waktu di sini dan USA yang selisih 12 jam membuat tengah malam saatnya saya asyik terlelap tidur sering interupsi panggilan kerja itu selalu datang siap untuk saya eksekusi. Jadi, kerja di internet tak mengenal waktu dan geografis. Tidak juga ada istilah ngambil cuti sementara seperti kerja offline. Atau saat pulang kantor dan hari libur bisa bersantai di rumah tidak memikirkan beban perkerjaan dari kantor.

Apakah semua bisnis online itu kondisinya sama seperti yang saya alami? Saya kurang tahu persis apakah sama. Namun, setidaknya pengalaman saya ini sebagai bukti bahwa yang namanya bisnis, apapun itu metode bisnisnya, baik jualan barang dan jasa, mau offline maupun online saya rasa prinsipnya tetap sama. Tetap butuh kerja keras dan modal. Betul?

Bagaimana dengan Anda sendiri? Sudahkah Anda terjun dalam bisnis online? Jika sudah apakah benar kerja online Anda bisa benar-benar bisa seperti yang diiklankan dalam kampanye internet marketing tersebut? Kerja hanya ongkang-ongkang kaki tanpa modal, tanpa kerja keras namun bisa dapat penghasilan melimpah. Silahkan Anda boleh berbagi pengalaman Anda dengan saya, terima kasih.

Sumber Foto: Internet Marketing


Bookmark and Share

Kamis, 22 Desember 2011

Standar Keamanan Transaksi Situs E-Commerce, Perbankan dan PayPal di Internet

PayPal
Semakin seringnya saya transaksi finansial via internet membuat saya belajar tentang banyak hal yang menyangkut sistem dan prosedur serta standar keamanan yang diterapkan beberapa situs e-commerce, maupun standar keamanan yang diberlakukan oleh pihak perbankan di internet. Pengalaman telah mengajarkan banyak hal kepada saya.

Hem, kalau sebagian besar orang banyak yang masih takut-takut akses finansial perbankan apalagi bertransaksi di internet pakai internet banking maupun transaksi online, semisal belanja barang online atau ke luar negeri pakai kartu kredit maupun PayPal, tidak demikian halnya dengan saya. Kok bisa? Karena transaksi e-commerce di internet sudah seperti mainan saya sehari-hari karena sudah menjadi profesi kedua saya dalam mencari makan, ngasong online di internet.

Nah, terkait masalah transaksi online ini, saya ingin bercerita kepada Anda. Kemarin ada salah satu pengomentar anonim meninggalkan komentarnya di salah satu artikel saya yang ini, “Tips Cara Mudah Belanja Barang di Amazon dan eBay”. Pengomentar tersebut bercerita katanya habis dibobol kartu kreditnya di Amazon. Ada transaksi ilegal yang dilakukan oleh pembobol yang memakai data kartu kreditnya untuk berbelanja di Amazon. Lalu dia bertanya ke saya bagaimana cara melaporkan hal ini ke Amazon.

Sebetulnya rata-rata standar keamanan situs e-commerce apalagi sekelas Amazon sudah sangat baik jadi saya pun ragu kalau semudah itu dibobol oleh pembobol. Kecuali kalau bobolnya akibat dari kecerobohan usernya sendiri yang kurang berhati-hati. Karena hampir semua situs e-commerce menggandeng pihak ketiga semacam Verisign yang sudah terkenal reputasinya untuk memastikan lalu-lintas dan kemanan data usernya aman dengan mengenkripsi datanya jadi sangat lah sulit untuk dibajak.

Alasan lainnya, setiap situs e-commerce maupun situs perbankan, baik bank lokal maupun bank sekelas PayPal selalu memberikan alert email setiap kali Anda selesai transaksi finansial. Jadi setiap ada penyalahgunaan account si pemiliknya akan langsung diberitahu via email. Contoh bank seperti BCA, BNI, Mandiri dan BRI yang sudah pernah saya coba pakai internet bankingnya pasti akan melaporkan ke nasabah via email setiap kali selesai transaksi. Yang paling secure bank BRI. Setiap selesai logout saya selalu dikirimi alert email berisi pemberitahuan aktivitas saya sewaktu login di internet banking bank BRI.

Contoh lainnya, PayPal. Kebetulan contohnya masih hangat. Kemarin saya baru saja transaksi e-commerce Jasa Pembelian Luar Negeri dengan nilai transaksi cukup besar, untuk ukuran saya, yaitu senilai $2231.04 USD. Hanya dalam hitungan beberapa menit pihak PayPal langsung mengkonfirmasi ke saya by phone untuk menanyakan atau verifikasi apakah benar transaksi yang barusan terjadi saya yang melakukannya.

Saya sampai kaget, maklum Inggris saya masih belepotan jadi sedikit panik waktu ada nomor asing dari nomor luar negeri bernomor +0060376638500 tiba-tiba menghubungi ponsel saya sekitar pukul 12:36 Wib, beberapa saat setelah 12 menit yang lalu habis transaksi menggunakan PayPal. Rupanya PayPal sangat concern terhadap keamanan akun nasabahnya sampai-sampai saat di Amerika sana lagi waktunya enak-enak tidur pun staff mereka tetap stand by ngawasi lalu lintas data nasabahnya sehingga langsung memverifikasi ke saya selaku pemilik accountnya.

Maklum, seumur-umur menggunakan PayPal semenjak tahun 2008, itu adalah transaksi terbesar yang pernah saya lakukan lewat PayPal. Sebelum-sebelumnya paling banter saya hanya transaksi maksimal $600 USD saja. Itupun saya menerima transfer PayPal Balance, bukan mengirim duit keluar.

Kalau melihat standar keamanan yang begitu ketat dan alert report yang realtime dalam memantau dan melaporkan lalu-lintas keuangan ke pemilik account yang diterapkan situs-situs e-commerce maupun situs perbankan di internet, apakah iya kita harus ragu dan takut untuk bertransaksi online?

Pertanyaan saya kepada Anda di akhir post ini, bagaimana dengan Anda? Apakah Anda termasuk juga yang masih enggan atau takut-takut melakukan transaksi finansial via internet? Atau malah sudah sangat terbiasa karena sama-sama sudah tahu akan standar keamanan ini? Silahkan Anda boleh sharing dengan saya, terima kasih.


Bookmark and Share

Minggu, 18 Desember 2011

6 Tips Memenangkan Lelang di eBay

eBay_Christmas
Artikel ini sebetulnya adalah penyempurnaan artikel saya sebelumnya yang berjudul sama, “Tips Memenangkan Lelang di eBay”. Tapi karena ada yang perlu saya tambahkan maka untuk kali ini saya coba daur ulang dan sempurnakan lagi, siapa tahu ini berguna buat Anda yang ingin mencoba keberuntungannya agar bisa memenangkan lelang di eBay.

Sebelum saya sharing tips saya, saya akan tunjukkan dulu kepada Anda bukti kalau saya sudah pernah memenangkan lelang di eBay. Tidak lucu, kan kalau saya beri tips kepada Anda tapi saya tidak bisa menunjukan buktinya? :D Bukti yang pertama, saya pernah memenangkan lelang BlackBerry PlayBook 16 GB dengan harga cukup murah $232.50 USD di eBay. Dan bukti yang kedua, beberapa kali saya juga pernah memenangkan lelang pembelian sepatu milik klien Jasa Pembelian Online saya.

Menang Lelang Playbook

Menang Lelang Playbook di eBay


Hem, sebetulnya apa, sih rahasianya untuk bisa memenangkan lelang barang di eBay? Sulit kah untuk bisa memenangkan lelang di eBay? Tidak sulit, kok. Setidaknya, ini berdasarkan pengalaman saya yang sudah pernah berkali-kali ikut lelang dan menang di eBay. Ada 6 tips yang bisa Anda praktekkan agar bisa memenangkan lelang di eBay. Apa saja tipsnya? Berikut ini tips-tipsnya:

1. Koneksi internet harus cepat dan stabil

Syarat wajib yang pertama, koneksi internet Anda harus cepat dan stabil. Seberapa cepat? Tidak harus cepat sekali, sekitar 500 kbps saja sudah cukup. Yang terpenting stabil tidak naik turun, dan tidak mudah putus koneksinya. Ini penting, karena saat bidding jangan sampai ganguan internet, semisal tiba-tiba disconnect menghalangi proses lelangnya, terlebih di detik-detik terakhir yang sangat menentukan.

2. Perhatikan waktu berakhir lelang

Jika Anda berada di Indonesia dan lawan bidder Anda misalnya orang USA maka waktu lelang yang peluang menangnya tinggi adalah lelang yang berakhir sekitar pukul 11.00 s/d 17.00 Wib siang hari di Indonesia. Karena jam segini di USA sana lagi enak-enaknya tidur. He2… Seperti kita tahu selisih perbedaan waktu antara Indonesia dengan benua Amerika sekitar 12 jam. Kita di belahan timur lebih dulu melihat Matahari atau +7 jam dari GMT dibanding negara Amerika yang waktunya -5 s/d -8 jam dari GMT karena berada di belahan bumi bagian barat.

3. Pilih lelang dengan peserta terbatas

Jika Anda ingin peluang menangnya semakin tinggi, ini masih nyambung dengan tips nomor 2. Pilihlah penawaran lelang yang dibatasi untuk peserta atau bidder dari negara USA saja. Jangan pilih yang worldwide yang sangat ketat persaingannya karena bisa diikuti peserta dari semua negara. Mengapa? Tentu saja ini untuk memperbesar peluang Anda menang karena otomatis para peserta lelang akan sedikit sebab tersortir hanya dibatasi orang USA saja yang bisa ikut. Jika Anda orang Indonesia, bagaimana caranya untuk mendapatkan alamat Amerika supaya bisa ikut lelang? Baca artikel saya yang ini “Tips Cara Mudah Belanja Barang di Amazon dan eBay” jika ingin punya alamat di USA secara gratis.

4. Bidding di detik-detik terakhir

Biddinglah dengan harga minimal saat Anda ingin mengunci lelangnya untuk pertama kali. Tapi berikan bidding terbaik Anda saat 6 detik terakhir sebelum masa lelangnya habis. Mengapa harus di 6 detik terakhir? Angka ini berdasarkan pengalaman pengukuran saya mengikuti lelang di eBay. Karena waktu 6 -10 detik terakhir sebelum masa lelang berakhir adalah waktu seru-serunya perang bidding. Jadi berikan bidding Anda sekitar 6 detik sebelum lelang ditutup. Jika harga bidding Anda tertinggi maka lawan lelang Anda sudah tidak punya kesempatan lagi untuk melakukan bid ulang menyusul bidding Anda.

5. Buka eBay multitab di browser

Bukalah halaman penawaran barang yang Anda ikuti di eBay secara multitab, menjadi banyak jendela sekaligus. Satu tab untuk memantau history atau posisi bidding tertingginya berapa. Tab satunya lagi untuk menembak bidnya di detik-detik terakhir. Siapkan angka bidding di kolom isian bidding agar Anda hanya sekali klik waktu akan nembak di detik-detik terakhir.

6. Bidding lebih dari satu bid

Jika persaingan bidding sangat ramai dan ketat, Anda bisa terapkan strategi dengan membidding lebih dari satu bid langsung ke beberapa jendela (tab) sekaligus di browser Anda. Dan berikan harga bidding secara bertingkat. Contoh misalnya nilai bidding tertinggi saat lelang di angka $210. Maka buka beberapa tab sekaligus, misalnya dua tab. Tab pertama bidding di $218 dan bid kedua $220.05. Bidding secara berturut-turut yang rendah pada detik ke-10 sebelum berakhir dan bidding yang kedua sekitar 6 detik sebelum berakhir.

Anda tidak usah kuatir kemahalan jika bidding kedua Anda tadi masuk dan keluar sebagai pemenang. Bila bidding Anda secara berturut-turut menang dan berada di urutan nomor 1 dan 2 sebagai penawar tertinggi maka eBay akan memilih harga yang terendah ($218), bukan yang tertinggi.

Demikian tips dari saya. Selamat mengikuti lelang di eBay. Semoga Anda beruntung. Jika Anda ada tambahan dan pertanyaan, silahkan Anda tambahkan di kolom komentar. Terima kasih.

Sumber Foto: eBay Christmas


Bookmark and Share

Senin, 12 Desember 2011

Buyer Pun Bisa Menipu di Internet, Tak Percaya?

China LoveBagi orang awam, maksud saya yang bukan pebisnis online mungkin sering beranggapan yang sering melakukan aksi tipu menipu di internet adalah kebanyakan seller atau penjual toko online. Dan aksi penipuan yang sering terjadi dan menimpa buyer adalah pembeli sudah pre order dengan melakukan transfer pembayaran ke seller namun kemudian barang tidak kunjung datang atau sengaja tidak dikirim oleh sellernya.

Ya, saya tak memungkiri memang banyak sekali seller gadungan di internet. Jadi berhati-hatilah setiap kali akan bertransaksi di internet. Anda harus selalu waspada sebelum memutuskan untuk belanja online. Saya pernah menulis ciri-ciri situs scamer (penipu). Baca artikel “Inilah 5 Ciri-ciri Situs E-Commerce Scam di Internet”. Silahkan Anda baca kalau Anda belum mengerti ciri-cirinya atau belum pernah membaca artikel saya tersebut.

Sekarang pertanyaannya, apakah bisa buyer menipu seller di internet? Bukankah yang umumnya menipu itu seller (penjual)? Bisa saja, kenapa tidak. Sekarang para penipu sudah semakin canggih dalam melakukan aksi tipu dayanya di internet. Kalau Anda yang kebetulan pelaku bisnis online tentu sudah tidak kaget lagi menjumpai fakta ini. Buyer menipu seller di internet.

Sebagai pelaku bisnis online yang Berjualan Barang dan Jasa di Internet, saya pun tak luput pernah punya pengalaman buruk. Pernah ditipu oleh salah satu buyer online saya. Celakanya, buyer yang menipu saya seorang wanita muslimah yang berasal dari daerah yang katanya paling islami dan disebut Serambi Mekkah. Tapi ini memang kesalahan saya, sih karena saya terlalu naif mudah mempercayai mulut manis buyer yang sebetulnya adalah jelas-jelas orang yang tidak ada itikad baik buat membayar transaksinya.

Kasus yang menimpa saya, buyer pre oder dengan membayar 50% dan sisanya yang 50% janjinya akan dibayar setelah barang sudah diterima. Dan ternyata buyernya ingkar janji. Hingga satu bulan berlalu sejak tanggal 10 November 2011 transaksi sampai dengan hari ini, saat saya tulis ini, orangnya tak mau melunasi pembeliannya. Beberapa kali saya coba kontak ke dia namun seribu satu macam alasan dikemukakannya ke saya. Intinya, dia berusaha ingkar tidak mau melunasi hutangnya.

Saya akhirnya nyerah. Mungkin saya harus belajar dari kasus penipuan ini supaya kedepan saya lebih berhati-hati lagi untuk bertransaksi di internet.

Dan kemarin saya sempat cerita-cerita dengan Sahabat saya. Rupanya pengalaman saya ini juga pernah dialami oleh sahabat saya juga. Dia juga pernah ditipu seorang wanita. Barang sudah dikirim namun buyernya tak mau membayarnya. Kedua, sahabat saya juga cerita ke saya, istrinya pernah transaksi PayPal Balance $500 USD dengan seorang wanita yang berasal dari Jogja di forum Adsense-ID. Istrinya ditipu, setelah uang ditransfer dan saldo PayPal Balance ditranfer masuk ke rekening PayPal istrinya tiba-tiba tidak berapa lama kemudian di-dispute, atau ditarik lagi ke PayPal sellernya.

Persamaan kasus antara penipuan yang menimpa saya dan kasus yang menimpa sahabat dan istri sahabat saya adalah penipunya, maaf semuanya adalah wanita. Itu yang pertama. Persamaan yang kedua dua dari penipunya dari daerah Sumatera. Sumatera? Iya, saya tidak ada maksud untuk memojokkan orang Sumatera itu penipu semua, ya karena bisa saja ini suatu kebetulan. Saya ditipu oleh orang Aceh, sementara teman saya ditipu oleh orang Medan. Dan kemarin saya juga hampir mau ditipu lagi oleh seorang wanita yang mengaku dari Palembang. Dia mengaku ke saya katanya kerja di PT Angakasa Pura Bandara Palembang.

Pelajaran yang bisa saya petik dari kejadian yang pernah menimpa saya ini adalah:

  1. Jangan mudah percaya dengan orang lain hanya karena melihat dia seorang yang kuat agamanya atau dia berasal dari daerah yang katanya paling agamis. Agama dan moralitas di negeri ini faktanya tak selalu berbanding lurus dan bukan jaminan untuk tidak berbuat jahat (menipu). Baca artikel Komaruddin Hidayat ini kalau Anda tak percaya “Keislaman Indonesia Hanya Ritual Semata, Benarkah?
  2. Jangan mudah terkecoh. Trik para penipu biasanya pakai gaya memelas karena kesulitan keuangan sehingga minta diberi keringanan harga dengan menyicil atau minta bayar di belakang saat barang diterima.
  3. Penipu sering membalik fakta dengan dalih mengatakan dia tidak mungkin menipu. Karena beralasan seringnya kasus penipuan dilakukan oleh seller. Uang sudah ditransfer tapi barang tidak dikirim.
  4. Berhati-hatilah terutama terhadap buyer wanita. Maaf, bukan maksud saya untuk menggeneralisasi atau mendeskreditkan kaum wanita, tapi fakta atau pengalaman yang telah terjadi adalah kebanyakan para pelakunya (penipu) seorang wanita. Masih ingat dengan penipu yang pernah saya tulis di blog ini, lagi-lagi kebetulan mengaku seorang wanita bernama Rina Indria?

Pertanyaan saya di akhir post ini, Apakah diantara para pembaca pernah mengalami kejadian yang sama, pernah ditipu di internet? Silahkan sharing, ya. Terima kasih.

Catatan: Pengambilan gambar foto dalam artikel ini sekedar buat ilustrasi saja, samasekali atau tidak ada hubungannya dengan para penipu online. Sumber foto diambil dari sini


Bookmark and Share

Rabu, 07 Desember 2011

5 Alasan Mengapa Saya Memilih BlackBerry PlayBook Daripada iPad

iPad dan BlackBerry PlayBook
Sebetulnya saya membeli tablet PlayBook ini suatu kebetulan karena saya telah Memenangkan Lelang di eBay. Saya mendapatkan PlayBook harga murah dengan selisih harga yang lumayan jauh kalau saya bandingkan dengan harga PlayBook disini. Kebetulan? Tidak juga, sih karena sebelumnya saya memang sudah ada rencana buat membeli komputer tablet. Alasannya? Karena tuntutan pekerjaan online dan offline yang menuntut saya untuk always connected ke internet maka pilihan pakai komputer tablet yang paling mengakomodir.

Kalau saya pakai laptop atau netbook terlalu repot, kurang praktis untuk dibawa kemana-mana. Sementara saya orangnya sering mobile. Pakai BB juga sama. Layarnya yang hanya seuprit, terlalu kecil kalau dipakai browsing internet. Tampilan mobile version dengan fitur dan view terbatas di layar BB cukup menghambat aktivitas transaksi online yang butuh kehati-hatian dan ketelitian tinggi. Contoh, untuk transaksi transfer dan payment finansial internet banking, maupun untuk pembayaran Pembelian Online ke Luar Negeri yang sering buka PayPal, dan website e-commerce dengan tampilan penuh (desktop).

Sebelum saya memutuskan beli PlayBook awalnya saya memang berencana untuk membeli komputer tablet yang paling populer dan digandrungi orang saat ini. Dan pilihan itu jatuh kepada iPad. Kenapa iPad? Karena tampilannya yang elegan, keren, tipis dan ringan praktis dibawah kemana-mana membuat saya tertarik ingin membeli iPad.

Namun, kemudian saya urungkan untuk membeli iPad dan memutuskan beli PlayBook dengan berbagai pertimbangan dan alasan. Saya punya alasan, ini mungkin subyektif saya meskipun fakta ini obyektif, mengapa saya lebih memilih PlayBook BlackBerry ketimbang iPad.

Berikut ini kelima alasan saya kalau Anda ingin tahu siapa tahu informasi ini berguna buat Anda bila suatu saat berencana membeli gadget tablet ini:

1. Harga iPad 3G cukup mahal

Saya sebelumnya sempat survey nanya-nanya ke beberapa toko gadget dan Apple Store di Jogja. Harga iPad 3G yang bisa dipakai mobile internet kemana-mana tanpa mengandalkan Wi-Fi, harga yang termurah masih di atas Rp 6 Jutaan. Hem, ini harga yang lumayan tinggi untuk ukuran kantong saya sehingga saya memutuskan untuk pikir-pikir dulu sebelum membelinya. Saya belum merasa harga segitu cukup pantas atau sepadan dengan fungsi dan kemudahan iPad yang diberikan ke saya. Harganya masih cukup mahal itu kesimpulan saya.

2. Saya pengguna gadget BlackBerry, bukan pengguna iPhone

Ini juga merupakan alasan saya meskipun bukan alasan utama. Saya sudah familiar dengan menu-menu yang ada BlackBerry karena saya pengguna gadget BlackBerry. Sementara iPhone saya belum pernah punya. Hanya beberapa kali pegang nyettingkan punya teman saja sehingga saya kurang familiar terhadap menu-menunya iPhone.

Nah, karena PlayBook keluaran dari vendor yang sama dengan BB, dari RIM Canada, tentu interfacenya akan mirip, tak jauh beda dengan menu-menu yang ada di BlackBerry sehingga tentu saja saya akan lebih mudah beradaptasi dengan PlayBook ketimbang saya memakai iPad yang menu-menunya sedikit asing karena belum familiar.

3. PlayBook bisa konek atau Bridge ke BlackBerry

Saya baru tahu belakangan ini setelah baca-baca di internet waktu mencari tablet, ternyata PlayBook bisa konek atau Bridge ke BlackBerry. Apa manfaatnya kalau bisa Bridge ke BB? Banyak. Anda bisa memainkan PlayBook layaknya BB namun dengan menu lega layar lebar 7 inch PlayBook. Bukankah ini menyenangkan? Anda bisa buka chat BBM, email, browsing yang biasanya hanya lewat layar kecil BlackBerry, sekarang dengan adanya PlayBook bisa Anda lakukan secara remote dari PlayBook. Apakah ini tidak menyenangkan?

4. Memaksimalkan biaya berlangganan BIS BlackBerry

Saya menganggap, lagi-lagi ini untuk ukuran kantong saya, biaya berlangganan BIS BB yang saya keluarkan Rp 99 ribu setiap bulan, bukan biaya yang cukup murah. Saya berlangganan BIS Unlimited Telkomsel. Mengapa tak murah? Karena dengan biaya segitu saya menganggap belum maksimal penggunaan BB saya kalau hanya buat chat BBM, YM, Pushmail dan sesekali download maupun browsing internet.

Dengan menggunakan PlayBook saya bisa memaksimalkan biaya berlangganan BIS saya. Saya bisa akses internet, browsing lewat PlayBook dengan numpang BB saya sebagai modemnya. Dan yang penting, catat gratis, tidak perlu bayar lagi biaya GPRS yang akan dicharge seperti halnya kalau saya misalnya menggunakan BB saya, saya pakai sebagai modem lewat bukan PlayBook yang akan kena biaya GPRS karena APN yang digunakan bukan APN RIM. Bukan kah ini benar-benar memaksimalkan biaya berlangganan BIS BlackBerry saya?

5. Menghemat biaya berlangganan internet

Yang ini sudah jelas, bisa menghemat biaya berlangganan internet saya. Kalau saya pakai iPad misalnya, saya harus berlangganan internet unlimited lagi setiap bulannya supaya iPad saya bisa dipakai akses internet dimanapun dan kapan pun tanpa perlu mencari Wi-fi. Kalau pakai PlayBook tidak, karena saya sudah ada BB di samping saya yang siap menjadi modemnya secara Bridge gratis bila sewaktu-waktu saya akan buka untuk konek ke internet.

Bayangkan, kalau misalnya saya jadi membeli iPad artinya saya harus nambah pengeluaran baru lagi setiap bulannya. Saat ini saja saya sudah lumayan berat untuk mengeluarkan biaya berlangganan internet saya. Saya tiap bulan harus membayar paket internet Flash saya Rp 250 ribu perbulan. Langganan BIS BB Rp 99 ribu perbulan. Itu belum termasuk pengeluaran pulsa untuk nomor BB saya dan HP kedua saya yang lainnya. Nah, kalau saya pakai iPad otomatis pengeluaran itu akan bertambah lagi.

Itulah ke-5 Alasan Mengapa Saya Memilih BlackBerry PlayBook Daripada iPad. Oh, ya diantara pembaca apa sudah ada yang menggunakan kedua gadget tablet tersebut? Silahkan sharing, ya. Terima kasih.


Bookmark and Share

Minggu, 04 Desember 2011

Tips Cara Mudah Belanja Barang di Amazon dan eBay

eBay dan Amazon
Beberapa hari yang lalu saya sempat iseng-iseng mengecek negara mana-mana saja di Amazon yang menjadi tujuan pengiriman (shipping) atau bisa diterima untuk berbelanja disana. Dan saya kaget. Negara kita dan negara tetangga seperti Malaysia, Brunei dan Singapura yang masuk pengecualian, saat saya tulis ini, tidak dilayani oleh Amazon tapi ada satu negara baru tetangga kita yang justru secara ekonomi masih jauh dibawah kita malah sudah dilayani oleh Amazon.

Negara mana itu? Timor Leste atau Timor Timur, negara tetangga baru kita yang awalnya adalah propinsi ke-27 negara kita sewaktu masih bergabung dengan NKRI.

Sebagai orang Indonesia kita mungkin patut iri, kecewa dan bersedih hati atas diskriminasi Amazon, eBay dan para merchant online kepada negara kita. Mengapa? Karena alasan pengecualian tersebut bukan karena jasa pengirimannya tak melayani rute ke Indonesia. Bukan, tapi karena reputasi buyer (pembeli) dari Indonesia hingga saat ini memang belum begitu trust di mata para seller atau penjual dari situs-situs luar negeri. Itu yang menjadi penyebabnya.

Fakta diatas yang saya contohkan, di Amazon dan contoh lain di situs eBay yang beberapa sellernya mayoritas mengecualikan kolom shippingnya untuk kirim ke Indonesia, ini menjadi kendala kita yang akan berbelanja online ke luar negeri.

Berangkat dari kendala di atas saya akan memberikan tips kepada Anda bagaimana Cara Mudah Belanja Online ke luar negeri tapi terkendala situsnya tak mau menerima kita, orang Indonesia sebagai buyernya. Tips dan caranya bagaimana? Ada caranya, yaitu dengan menggunakan jasa drop shipping atau forwarding alamat di Amerika sebagai alamat transit untuk mensiasatinya.

Berarti jadi dua kali, dong pengirimannya? Benar, dari Amazon atau eBay kirim ke alamat Amerika untuk transit dulu, lalu baru forwarding kirim dari Amerika ke Indonesia. Tapi tenang, untuk mensiasatinya agar tetap murah ongkos kirimnya saya punya tips. Tipsnya adalah silahkan pilih produk atau seller di Amazon atau eBay-nya yang menggratiskan biaya kirim lokal ke Amerika. Beberapa seller di Amazon dan eBay tidak sedikit, kok yang menggratiskan biaya pengiriman lokal sesama USA. Kalau gratis artinya Anda, kan tetap hanya bayar biaya shipping satu kali. Benar, tidak? He2…

Saat Anda belanja tinggal gunakan alamat Amerika yang nanti akan saya berikan untuk alamat shipping pengirimannya. Alamatnya ini asli apa akal-akalan? Asli dong karena ini legal dari perusahaan Amerika yang membuka jasa ini. Kalau Anda ingin tahu situsnya yang rekomended dan jasa drop shippingnya murah, Anda bisa mendaftar dan pakai jasa drop shipping dari MyAmericanShipper yang beralamat di California USA. Gratis. Anda tak perlu bayar iuran keanggotaan untuk mendaftar dan memakai alamat USA di MyAmericanShipper. Anda hanya membayar setiap kali ada pengiriman paket saja. Dan perhitungan feenya sudah include di biaya kirimnya.

Cara Penghitungan Biaya Kirim

Bagaimana cara penghitungan biaya pengiriman dari California Amerika ke Indonesia? Mahal tidak kira-kira biayanya? Biayanya relatif murah, kok menurut saya. Dan yang terpenting biayanya transparan. Anda tinggal hitung berdasarkan estimasi berapa besar dan berat paket Anda.

Berikut saya berikan tabel perhitungan biaya pengiriman dari Amerika ke Indonesia saya kutip dari situs MyAmericanShipper. Di situsnya, MyAmericanShipper memberikan pilihan dengan menggunakan jasa pengiriman pakai DHL dan USPS.

tabel perhitungan biaya pengiriman dari Amerika ke Indonesia
Tabel perhitungan biaya pengiriman dari Amerika ke Indonesia


Jasa dalam tabel di atas masih gross, belum dikurangi discount yang diberikan oleh MyAmericanShipper sebesar 35%. Namun discount ini hanya berlaku pada saat pertama kali mendaftar atau untuk shipping pertama.

Cara menghitung atau mengestimasi besaran biaya kirim dari MyAmericanShipper ke Indonesia tentu Anda harus tahu berapa kira-kira besar, berat atau dimensi packing dari paketnya. Umumnya pengiriman paket luar negeri menggunakan satuan US Pounds (lbs), bukan kilogram. Cara menghitungnya Anda bisa gunakan rumus ini untuk menghitungnya.

Ship Diagram
Ship Diagram Kilogram dan Lbs

Saya akan berikan ilustrasi sebagai contoh. Misalnya Anda beli sepatu pria berapa lbs kira-kira besar paketnya? Saya pernah melayani klien Jasa Pembelian Online yang membeli sepatu Nike 2 pcs ke eBay beratnya seberat 1.86 Kg. Kalau dikonversi ke lbs besarnya hanya 4.10 lbs (Note 1 Kg = 2.2 lbs). Jadi Anda bisa kira-kira kalau besar paketnya sebesar dos sepatu pria dewasa maka kurang lebih bisa setengahnya atau sekitar 2 lbs.

Nah, bagaimana kalau Anda tak mau repot registrasi sendiri, atau misalnya terkendala karena Anda tak punya kartu kredit. MyAmericanShipper untuk sistem pembayarannya memang hanya menerima kartu kredit sebagai alat pembayarannya, Anda bisa memanfaatkan jasa saya. Anda tak perlu pusing repot-repot mengurus kartu kredit untuk urusan ini tapi tinggal serahkan semuanya saja ke saya. Saya tak mematok jasa mahal, kok untuk jasa ini. Selengkapnya Anda bisa baca melalui tautan ini Cara Belanja Online di Amazon dan eBay.

Alamat Forwarding di USA

Oh, ya ini saya berikan alamat saya di USA yang telah diberikan oleh MyAmericanShipper kepada saya. Anda bisa paste alamat di bawah ini sebagai alamat tujuan pengiriman Anda waktu belanja di Amazon dan eBay. Nanti selanjutnya saya yang akan membantu Anda mengatur semua proses forwarding pengirimannya ke Indonesia. Kirim barangnya kepada atas nama saya ke alamat USA sebagai berikut:

Joko Sutarto
7**0 Woodley Ave. Unit A
MailBox Number: 1****5
City: Van Nuys
State: CA - California
Postal Code: 91406
Tel: 818-647-1403


***Maaf alamat saya hidden. Jika Anda ingin menggunakan alamat ini silahkan hubungi saya melalui link Contact.

Sebelum Anda checkout melakukan pembelian barang dan mengalamatkan tujuan pengiriman (shipping) ke alamat saya di atas (USA), silahkan konfirmasi ke saya lebih dulu agar saya bisa cek apakah barang yang Anda order kategori barang yang diperbolehkan diimport apa tidak, sekaligus saya akan menginformasikan kepada Anda estimasi biaya forwardingnya ke Indonesia. Silahkan kirim link dan diskripsi barang yang akan Anda beli ke saya. Kemudian setelah saya menyetujuinya Anda bisa langsung proses pembelian barangnya dengan mengirimkan (forward) email bukti pembelian dari merchant (invoice) ke alamat email: admin[at]diptara.com.

Setelah barang Anda sampai di California USA, selanjutnya saya akan beritahukan biaya handling dan shippingnya ke Indonesia. Saya akan berikan kabar kepada Anda sekitar seminggu setelah proses pembelian Anda.

Demikian tips dan sekaligus penawaran yang saya berikan. Jika Anda perlu informasi lebih lanjut atau masih ada yang belum jelas, jangan segan silahkan kontak saya dan dengan senang hati saya akan membantu Anda. Selamat berbelanja.

Update 19 February 2012:
Setelah mencoba beberapa kali forwarding, saya tidak merekomendasikan lagi pakai MyAmerican Shipper. Karena sering terjadi masalah dalam pengiriman paketnya. Yaitu paket pernah terlambat kirim, paket pernah tertinggal, berat paket tidak sesuai (dibesarkan), dan salah dalam mengisi dokumen custom declaration sehingga menimbulkan pajaknya tinggi waktu masuk di pabean. Sebagai alternatif Anda bisa gunakan layanan forwarding berbayar dari Shipito yang saya tawarkan di sini.

Catatan: Barang yang saya jadikan contoh di Amazon yang tak mau shipping ke Indonesia adalah Kindle (tablet Amazon). Kalau barang semacam souvenir, food, buku, elektronik seperti kamera, monitor komputer saat saya tulis catatan ini (24/12/2011) Amazon sudah bisa melayani buyer dan shipping tujuan ke Indonesia.


Bookmark and Share