tag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post3247983390520085137..comments2023-10-31T21:44:44.400+07:00Comments on DIPTARA blog: Etika Menulis dan Memasang Iklan di BlogJoko Sutartohttp://www.blogger.com/profile/00157820065225318820noreply@blogger.comBlogger39125tag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-43977667494927285282011-09-18T16:51:02.315+07:002011-09-18T16:51:02.315+07:00nice inpo kang.....
http://3akses.blogspot.comnice inpo kang.....<br /><br />http://3akses.blogspot.comAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-6815374243312535432011-06-19T16:38:58.595+07:002011-06-19T16:38:58.595+07:00paman tyo sydah memberikan contoh yg baik :)paman tyo sydah memberikan contoh yg baik :)Kurnia Septahttp://kurniasepta.blogspot.com/noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-10874234290153235892011-04-25T07:14:37.959+07:002011-04-25T07:14:37.959+07:00Agus Siswoyo:
Saya juga suka dengan jawaban sepert...<b>Agus Siswoyo</b>:<br />Saya juga suka dengan jawaban seperti itu seandainya saya tak memikirkan orang lain (pembaca+advertiser), Mas Agus. Ngapain Anda ribut, lha wong ini blog-blog saya. Betul! Saya juga akan berkata yang sama seperti ini. Namun pengunjung juga punya hak yang sama, yaitu tidak hanya melewatkan blog kita saja seperti kata Mas Agus, tapi bisa mengkatai kita blogger penipu kalau informasi yang kita papar di internet dan sengaja dishare publik ternyata banyak menyesatkan orang.<br /><br />Memang, tidak menandai iklan belum sampai sejauh itu, sih sampai dikatakan penipu tapi mencampuradukkan iklan (advertorial) dengan editorial sama saja dengan menyesatkan pengunjung kalau tidak diberi tanda/batas yang jelas apalagi sampai nyuruh2 atau menjebak pengunjung agar melakukan klik. Ini jelas ada pihak yang dirugikan. Pengunjung dan advertisernya.<br /><br />Hal-hal seperti itu saya rasa Mas Agus lebih paham ketimbang saya. Wong Mas Agus juga seorang internet marketer.Joko Sutartohttps://www.blogger.com/profile/00157820065225318820noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-66539217567814294402011-04-24T16:56:36.479+07:002011-04-24T16:56:36.479+07:00Sebenarnya ini suka-suka si blogger aja. Beli doma...Sebenarnya ini suka-suka si blogger aja. Beli domain dan sewa hosting dia yang bayarin, ngapain yang lain ribut. Lagipula nggak ada paksaan harus buka blog tertentu. Pengunjung boleh melewatkan satu blog kalau dia nggak suka cara menulisnya.Agus Siswoyohttp://www.agussiswoyo.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-89155499236016719842011-04-22T13:14:09.255+07:002011-04-22T13:14:09.255+07:00hanif mahaldy:
Sepertinya itu jawaban yang paling ...<b>hanif mahaldy</b>:<br />Sepertinya itu jawaban yang paling realistis dan sesuai dalam prakteknya, Mas Hanif. Betul!Joko Sutartohttps://www.blogger.com/profile/00157820065225318820noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-3654963422491349102011-04-21T09:20:55.977+07:002011-04-21T09:20:55.977+07:00wah, diskusinya jadi pangjang ya, hehe, setuju sih...wah, diskusinya jadi pangjang ya, hehe, setuju sih, karena sampai detik ini masih berada di wilayah kolumnis, dimana idealisme menulis masih di junjung tinggi. belum ada yang menawarkan jadi komersil, hehe, tergantung duitnya bisa menggoyahkan idealisme itu atau tidak.hanif mahaldyhttp://www.kamaropini.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-12909557017311421032011-04-21T06:24:48.585+07:002011-04-21T06:24:48.585+07:00Tongkonanku:
Gitu, ya! Mungkin juga.
Mas Feri in...<b>Tongkonanku</b>:<br />Gitu, ya! Mungkin juga. <br /><br />Mas Feri ini sudah Internet Marketer, kok masih suka merendah bilang newbie. :)Joko Sutartohttps://www.blogger.com/profile/00157820065225318820noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-87761453116983411882011-04-21T01:45:59.846+07:002011-04-21T01:45:59.846+07:00Biasanya yg pake iklan2 melayang itu newbie, seper...Biasanya yg pake iklan2 melayang itu newbie, seperti saya. :DTongkonankuhttp://tongkonanku.blogspot.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-31303512854378046602011-04-20T21:56:07.023+07:002011-04-20T21:56:07.023+07:00tonykoes:
Iklan seperti itu jelas sekali, Mas mema...<b>tonykoes</b>:<br />Iklan seperti itu jelas sekali, Mas memang bertujuan memaksa pengunjung agar ngeklik.<br /><br /><b>adin</b>:<br />Ya, ada advertiser yang keberatan kalau reviewnya (advertorial) disebutkan. Tapi ada juga yang tidak masalah dilabeli sebagai advertorial (iklan). Jalan keluarnya, ya gimana lagi advertiser punya hak memilih kita. Kita punya hak untuk menolak dan memilih yang lainnya, Mas. Jika terpaksa yang terpenting tetap berusaha jujur saja, sih Mas. Mereview apa adanya sesuai dengan kenyataannya. Jangan ditambah-tambahi.Joko Sutartohttps://www.blogger.com/profile/00157820065225318820noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-65128463649467123402011-04-20T16:55:01.050+07:002011-04-20T16:55:01.050+07:00bukannya kadang ada pemberi job review yang gak ma...bukannya kadang ada pemberi job review yang gak mau artikel reviewnya itu terlalu kelihatan kalo itu berbayar ya?adinhttp://rumahadin.blogspot.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-24798405802285057642011-04-20T10:18:13.098+07:002011-04-20T10:18:13.098+07:00Kiranya ala etika Paman Tyo itu patut ditiru.. Kar...Kiranya ala etika Paman Tyo itu patut ditiru.. Karena disitu juga dapat dilihat adanya kejujuran dalam beriklan.. tanpa perlu tedeng aling-aling alias penyamaran.<br />Dan saya suka geli dan sebel lihat metode iklan yang seperti ini... "Dan yang paling tidak etis saya sering menjumpai, contoh ada iklan melayang-layang sengaja dibuat menghalang-halangi artikelnya agar diklik pengunjung".. kesannya maksa.. Salamtonykoeshttp://blog.macsize.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-15698420300862515542011-04-19T22:14:46.237+07:002011-04-19T22:14:46.237+07:00bang aan:
Iklan-iklan seperti itu sebetulnya amat ...<b>bang aan</b>:<br />Iklan-iklan seperti itu sebetulnya amat merugikan, Mas. Pertama, merugikan advertiser karena akan bayar klik yang sia-sia akibat tak sengaja, bukan karena tertarik. Kedua, pengunjung jadi direpotkan karena harus klik menyingkirkan iklannya dulu baru bisa baca contentnya. Yang ke-2 ini ujung2nya merugikan bloggernya sendiri karena pengunjung jadi malas berkunjung kembali.Joko Sutartohttps://www.blogger.com/profile/00157820065225318820noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-80667013161090159862011-04-19T11:06:53.328+07:002011-04-19T11:06:53.328+07:00Kalo saya tergantung konten yang ada didalamnya,Pa...Kalo saya tergantung konten yang ada didalamnya,Pak. Jika memang isi blognya memang sangat saya inginkan,saya akan tetap berkunjung meski ada iklan serampangannya.<br /><br />Atau bisa jadi yang punya blog adalah sahabat yang saya kenal baik, maka dipastikan saya akan tetap terus berkunjung.<br /><br />Tapi dari hati terdalam, saya merasa kurang sreg dengan iklan-iklan yang nampang dan sengaja minta diklik bahkan sebelum kita bisa melihat isi blognya.bang aanhttp://bangngangan.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-53565790037852701272011-04-18T22:21:54.875+07:002011-04-18T22:21:54.875+07:00Didik Kusdiyanto:
Kalau saya menemui blog yang sep...<b>Didik Kusdiyanto</b>:<br />Kalau saya menemui blog yang seperti itu di internet, itu adalah kunjungan saya yang pertama dan sekaligus terakhir, Mas Didik. Saya kapok berkunjung lagi. :)Joko Sutartohttps://www.blogger.com/profile/00157820065225318820noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-85169313528886245152011-04-18T15:57:04.298+07:002011-04-18T15:57:04.298+07:00iklan yang melayang2 dan sengaja minta di klik, me...iklan yang melayang2 dan sengaja minta di klik, memang sangat menyebalkan ahhahahahaha.....Didik Kusdiyantohttp://didikkusdiyanto.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-37346690307709547322011-04-18T09:00:27.573+07:002011-04-18T09:00:27.573+07:00rezaprama:
Terima kasih atas komentar dari Anda, M...<b>rezaprama</b>:<br />Terima kasih atas komentar dari Anda, Mas. Saya akan coba tanggapi komentar Anda.<br /><br />Sebetulnya pemakaian kata "Pelampiasan" kurang tepat, Mas. Yang lebih tepat keinginan untuk dapat $$$ itu memang tujuan. Bisa tujuan utama atau hanya tujuan sampingan sembari ngeblog saja. <br /><br />Dan pertanyaan untuk apa ngeblog kalau gak dapat $$$ dari internet sendiri bisa saya jawab: Tidak selamanya orang ngeblog untuk mencari uang. Ini terdengar idealis dan munafik sekali, ya? Tapi faktanya ada yang demikian, ngeblog hanya untuk hobi. Yaitu menyalurkan hobi menulis. Masalah dari ngeblog terus nantinya dapat uang itu dianggap hanya efek sampingnya saja. Bukan tujuan utamanya.<br /><br />Kalau berbicara hobi, berlaku pada hobi apapun termasuk hobi ngeblog, prinsip hukum ekonomi kebanyakan tidak jalan, Mas. Contoh ada orang yang hobi mengoleksi Mercy seperti Roy Suryo, mengoleksi barang2 antik, mengolekssi burung dll rela merogoh kocek sampai ratusan juta rupiah tapi tetap tak pernah berharap dapat untung dari hobi itu. Yang penting kesenangan didapat dan itu sudah cukup memuaskan orangnya.Joko Sutartohttps://www.blogger.com/profile/00157820065225318820noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-49663604982991010082011-04-18T07:50:14.832+07:002011-04-18T07:50:14.832+07:00sebenarnya iklan yang ada sekarang itu kalau menur...sebenarnya iklan yang ada sekarang itu kalau menurut saya adalah sebuah pelampiasan karena semua orang pasti bertanya untuk apa ngeblog kalau gak dapat $$$ dari internet sendiri,, itu seperti hukum ekonomi yang ada di masyarakat sendiri,, dan berkembang karena budaya berinternet di masyarakat,, terima kasih, demikian komentar saya, mohon ditanggapi,,rezapramahttps://www.blogger.com/profile/11419604147182792748noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-32701401625773901372011-04-18T07:06:25.874+07:002011-04-18T07:06:25.874+07:00Kaget:
Tidak usah malu, Mas. Yang penting sekarang...<b>Kaget</b>:<br />Tidak usah malu, Mas. Yang penting sekarang sudah tahu. :) Dulu awalnya saya juga tidak tahu artinya karena saya cari di kamus Inggris tak ada kata itu. Setelah baca buku Jurnalisme Sastrawi saya baru tahu apa arti kata Advertorial.Joko Sutartohttps://www.blogger.com/profile/00157820065225318820noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-74404899362647220632011-04-17T23:59:07.490+07:002011-04-17T23:59:07.490+07:00Sebenarnya malu mengakui, baru kali ini saya tau a...Sebenarnya malu mengakui, baru kali ini saya tau arti Advetorial sebenarnya. Kemarin mau nanya Paman Tyo melalui Twitter sedikit malu. Jadi ngga nanya, eh malah ada yang publish. Makasih, mas!Kagethttp://kaget.netnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-14070075528223734252011-04-17T22:11:01.729+07:002011-04-17T22:11:01.729+07:00Asop:
Masih di Wordpress com, toh Mas? Saya pikir ...<b>Asop</b>:<br />Masih di Wordpress com, toh Mas? Saya pikir da hosting sendiri blognya. Tinggal dimigrasi aja, toh. Atau bikin aja blog baru dan yang lama dipakai sebagai doorway page saja. :)<br /><br /><b>Jeprie</b>:<br />Kalau tuntutannya seperti apa kata Andreas Harsono itu, agar kita tak disebut kuli tapi orang kreatif maka mau tak mau sikap idealisme seperti ini tetap harus dipertahankan, Mas Jeprie. Cari duit boleh tapi tetap harus beretika, jujur dan independen (netral).<br /><br />Ya, saya juga setuju mencari uang di internet, kan tidak melulu harus didapat secara langsung dari blognya. Tapi bisa secara tidak langsung. Eman2 reputasi atau personal brandingnya yang sudah terlanjur dibangun kalau harus dicederai oleh hal-hal yang berbau ketidakjujuran seperti itu.<br /><br />Tujuan memisahkan artikel dan menandai iklan itu sebetulnya baik juga buat kita sendiri, kok sebagai blogger publishernya. Artinya, kita bisa dibebaskan secara hukum kalau terjadi tuntutan ketidaksesuaian antara iklan dengan kenyataannya.<br /><br />Berbicara iklan advertorial Carissa Puteri, artis yang diiklankan hilang itu saya jadi ingat review dari Mas Dhani di blognya. Saya sangat menghargai kejujurannya mau mengakui ke saya kalau belum mencoba sendiri aplikasi (WhatsApp) yang direviewnya dalam advertorialnya itu. Meski saya melihatnya ini termasuk berani juga gamblingnya. Bagaimana tidak, berani mereview produknya, tapi belum pernah menjajalnya sendiri. Tapi untunglah saya sudah menjajal sendiri kemampuan aplikasi WhatsApp. Dan hasilnya memang bagus sekali aplikasinya. Baik secara interface maupun fiturnya tak kalah sama aplikas BBM punya BlackBerry.Joko Sutartohttps://www.blogger.com/profile/00157820065225318820noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-23269499510666831202011-04-17T21:33:28.803+07:002011-04-17T21:33:28.803+07:00Saya ingin menambahkan juga pak. Koran-koran besar...Saya ingin menambahkan juga pak. Koran-koran besar --sekelas Kompas atau MI-- biasanya menandai artikel iklannya sebagai advertorial (iklan). Untuk media sekelas mereka, ini penting untuk memisahkan mereka dari produk tersebut. Seandainya produk itu bermasalah, ada batas jelas yang tidak akan mempengaruhi reputasi mereka.<br /><br />Saya pikir dalam dunia blogging pun prinsip ini harus diikuti. Iklan yang murni sekadar iklan --bukan review-- tapi dikesankan hasil tulisan kita mungkin sekali akan mencederai reputasi penulisnya.<br /><br />Saya berfikir bagaimana seandainya produk si artis yang hilang itu gagal, jelek, atau bermasalah. Bisa jadi si penulis akan terkena imbasnya. Resikonya tinggi sekali untuk mengiklankan produk yang tidak jelas bahkan tidak ada datanya sama sekali.Jepriehttp://desaindigital.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-19065449188165509272011-04-17T21:23:00.835+07:002011-04-17T21:23:00.835+07:00Maaf, terbalik pak. Menghasilkan secara langsung -...Maaf, terbalik pak. Menghasilkan secara langsung --seperti lewat iklan atau affiliasi-- tapi bisa juga secara tidak langsung --misalnya tawaran pekerjaan.Jepriehttp://desaindigital.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-55641145851502777842011-04-17T21:16:41.092+07:002011-04-17T21:16:41.092+07:00Saat ini saya mencoba mempertahankan idealisme ini...Saat ini saya mencoba mempertahankan idealisme ini karena memang blog saya belum komersil. Di masa depan, mungkin ini akan berubah tapi saya akan tetap berusaha senetral mungkin.<br /><br />Saat ini, perbandingan penghasilan saya secara tidak langsung lewat ngeblog tamu dan hasil potensial iklan di desaindigital sangat tidak seimbang. Jadi, saya lebih memilih menjaga reputasi. Saya menyadari bahwa blog tidak harus menghasilkan secara langsung tapi bisa juga secara tidak langsung --seperti lewat iklan atau affiliasi. Misalnya seperti saya saat ini.Jepriehttp://desaindigital.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-17150521401295843812011-04-17T18:04:07.991+07:002011-04-17T18:04:07.991+07:00Yap, sayang sekali, karena blog saya masih numpang...Yap, sayang sekali, karena blog saya masih numpang di wordpress, jadi gak bisa masang iklan. :DAsophttp://asopusitemus.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-32961198544331446682011-04-17T15:12:24.002+07:002011-04-17T15:12:24.002+07:00Gaptek:
Ya, Mas Farid akhirnya meski rada telat sa...<b>Gaptek</b>:<br />Ya, Mas Farid akhirnya meski rada telat saya memutuskan untuk bergabung juga dengan IBN, sama seperti Mas Farid. Masalahnya saya selama ini nyari Advertiser lokal belum ada yang cocok jadi blog saya biarkan nganggur tanpa iklan satu pun. Dan kelihatannya IBN ini profesional tak seperti kebanyakan Advertiser lokal lainnya.<br /><br />Kalau saya menangkap kata "senatural mungkin" itu artinya alami dan benar-benar real sesuai kenyataan dan didukung dengan pengalaman sendiri. Betul? Jika "Ya" saya pun sependapat dan seharusnya memang begitu. Kita tak boleh mengecoh pengunjung (pembaca) dengan menulis iklan yang dibuat-buat apalagi bohong. Ini yang tidak benar meskipun kita dibayar.<br /><br />Hanya ya itu tadi etika tetap harus diperhatikan untuk tidak mengecoh dan membohongi pembaca. Advertorial tetap lah iklan, yang artinya sebuah artikel pesanan untuk jualan atau menawarkan sesuatu. Seyogyanya tetap diberi tanda (tag) tersendiri yang menyatakan itu adalah iklan, bukan disamarkan sama seperti artikel.<br /><br /><b>Jeprie</b>:<br />Cara pandang Mas Jeprie ternyata sama juga dengan cara pandang saya dalam menyikapi hal seperti ini. Senang saya tidak sendirian karena ada blogger lain yang punya cara pandang yang sama. :)<br /><br />Dalam menulis advertorial, saya pun berusaha begitu. Memberi sesuatu (value) dulu di depan seperti pengetahuan (how to) atau edukasi kepada pembaca. Nah, baru di akhir artikel tawaran marketingnya akan saya berikan. Jadi tak semata-mata pembaca saya paksa baca iklan tapi dia (pembaca) tak dapat value apa-apa setelah baca, selain hanya sebuah persuasi agar mau menerima tawarannya. <br /><br />Dan terakhir yang paling penting, benar, etikanya harus memberi catatan atau minimal pembeda bahwa itu Advertorial agar pembaca jelas, tidak merasa seperti dijebak bahkan dibohongi oleh kita.Joko Sutartohttps://www.blogger.com/profile/00157820065225318820noreply@blogger.com