tag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post4645180035112623126..comments2023-10-31T21:44:44.400+07:00Comments on DIPTARA blog: Blogger Kritis: Antara Dimaki dan Dibenci Sekaligus DicariJoko Sutartohttp://www.blogger.com/profile/00157820065225318820noreply@blogger.comBlogger32125tag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-33084309732669297932012-03-02T11:27:25.940+07:002012-03-02T11:27:25.940+07:00Duh sayang, saya telat...
blog sudah dihapus pingi...Duh sayang, saya telat...<br />blog sudah dihapus pinginnya lihat tulisan mas widodo.Kang Andrehttp://lenterakecil.com/sewa-ruang-kantor-jakarta-murah-dengan-vo/noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-6208204364952189552011-08-16T05:00:34.559+07:002011-08-16T05:00:34.559+07:00Jarar Siahaan:
Terima kasih atas kunjungan dan kom...<b>Jarar Siahaan</b>:<br />Terima kasih atas kunjungan dan komentar tanggapannya, Pak Jarar. Senang sekali bisa terima kunjungan blogger seperti Anda, terlebih bapak seorang wartawan senior yang tentu saja lebih paham masalah etika pers ini.<br /><br />Berarti intinya apa yang dilakukan oleh Radar Nganjuk tetap tidak bisa dibenarkan, ya Pak? Karena sudah mengkomersialkan berita. <br /><br />Tahun 2007 ngeblog? Wah, saya malah baru akhir 2008, Pak mengenal dan mulai ngeblog.Joko Sutartohttps://www.blogger.com/profile/00157820065225318820noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-29760588992520708152011-08-15T19:18:30.642+07:002011-08-15T19:18:30.642+07:00tidak! tidak benar bahwa kalau warga desa meminta ...tidak! tidak benar bahwa kalau warga desa meminta diliput maka pers berhak meminta bayaran sebagai biaya advertorial. salah besar!<br /><br />tapi saya sependapat dengan anda, dan mendukung sikap anda, dalam konteks bahwa blogger harus kritis. blogger tidak perlu takut mengkritik media pers dan wartawan. apalagi kalau misalnya blogger menemukan media abal-abal dan wartawan sontoloyo, jangan takut, tulis saja!<br /><br />saya belum terlalu lama jadi blogger: mulai maret 2007. tapi sudah cukup lama bekerja sebagai wartawan: sejak akhir 1994. tahun 2000 saya bekerja sebagai redaktur di harian milik jawa pos grup di medan.<br /><br />dengan pengalaman sebagai wartawan itulah saya berani mengatakan bahwa liputan berita "dari desa ke desa" tidak pantas dijadikan advertorial. itu melanggar etika pers! itu mesti gratis! tulisan advertorial tidak berlaku untuk liputan berita pedesaan.<br /><br />kecuali si kepala desa meminta diliput dan diterbitkan satu halaman berwarna penuh saat dia menikah untuk yang keempat kali! itulah baru layak disebut "anda ingin terkenal or tenar?" seperti bunyi penawaran di radar nganjuk.Jarar Siahaanhttp://jararsiahaan.com/noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-9434314608116277622011-07-09T21:21:53.334+07:002011-07-09T21:21:53.334+07:00Om Tiger:
Terima kasih atas apresiasinya, Om. Saya...<b>Om Tiger</b>:<br />Terima kasih atas apresiasinya, Om. Saya doakan semoga kontesnya menang. :)Joko Sutartohttps://www.blogger.com/profile/00157820065225318820noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-66407381116697157572011-07-09T03:35:34.065+07:002011-07-09T03:35:34.065+07:00Artikel di blog ini sangat inspiratif, saya merasa...Artikel di blog ini sangat inspiratif, saya merasa bahwa author blog ini adalah blogger sebenarnyaOm Tigerhttp://www.danisetyanto.com/2011/07/kebebasan-berekspresi-internet.htmlnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-401550007736710062011-06-13T08:49:20.936+07:002011-06-13T08:49:20.936+07:00bro eser:
Seberapa hebat? Kalau saya memandanganya...<b>bro eser</b>:<br />Seberapa hebat? Kalau saya memandanganya bisa karena memang hebat betulan sehingga melakukan itu, mengkomersialkan berita. Atau, bisa jadi karena memang tak laku korannya sehingga miskin pemasukan sampai-sampai mengkomersialkan berita. Betul, Bro?Joko Sutartohttps://www.blogger.com/profile/00157820065225318820noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-19549413059606698812011-06-12T10:03:38.061+07:002011-06-12T10:03:38.061+07:00Saya belum lama sih kenal dengan bro widodo kebetu...Saya belum lama sih kenal dengan bro widodo kebetulan sama-sama pengunjung blog EA... Kritis/kritik itu bagi saya tergantung dipandang dari sudut mana... Bagi saya kritik yang bersifat membangun bukanlah kritik tapi bagi saya itu merupakan MASUKAN. Namun memang ngga semua orang suka dikritik dan memang tidak sedikti yang mempunyai sifat pengecut dan media mungkin salah satunya... Mereka sering memberikan kritikan/masukan yang agak pedas namun ketika mereka dikritik kuping mereka langsung memerah seperti yang dialami oleh bro widodo... Tapi saya setuju kok dengan pendapat bro Widodo, masa berita dikomersilkan??? Memang seberapa hebat sih media itu sampai-sampai jual mahal mengkomersilkan beritanya????bro eserhttp://www.eserzone.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-53538221585976856042011-06-11T23:12:16.506+07:002011-06-11T23:12:16.506+07:00Skydrugz:
Blogger yang seperti itu (kritis) banyak...<b>Skydrugz</b>:<br />Blogger yang seperti itu (kritis) banyak yang nyari, Mas. Selain dicari Polisi tentunya juga dicari pembaca sebagai alternatif. Jadi artis? Bisa aja. :DJoko Sutartohttps://www.blogger.com/profile/00157820065225318820noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-48131782310586813442011-06-11T12:22:50.286+07:002011-06-11T12:22:50.286+07:00wow....keren...benar2 dicari banyak orang ya... :D...wow....keren...benar2 dicari banyak orang ya... :D<br /><br /><br />bisa jadi artis tuh :DSkydrugzhttps://www.blogger.com/profile/12810134587573445048noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-39831478505060505822011-06-11T06:06:54.607+07:002011-06-11T06:06:54.607+07:00hanif:
Kasusnya sekarang sepertinya sudah berhenti...<b>hanif</b>:<br />Kasusnya sekarang sepertinya sudah berhenti, Mas. Pihak Radar Nganjuk sudah tidak berani mengusik lagi. Ya, mungkin dia sadar langkah yang diambilnya kemarin (meneror) itu sebuah kesalahan sehingga tak berani meneruskannya lagi. Langkah kawan saya, Mas Widodo kemarin juga tepat. Mengalah dulu dan akhirnya menang.Joko Sutartohttps://www.blogger.com/profile/00157820065225318820noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-86236237981900990892011-06-10T22:38:20.169+07:002011-06-10T22:38:20.169+07:00hehe, saya juga pernah pak, mirip kejadian diatas,...hehe, saya juga pernah pak, mirip kejadian diatas, dihadapi dengan kepala dingin bakal selesai kok, kasus diatas malah memberi pelajaran bahwa mengalah bukan berarti kalah, asalkan kebebasan kita menulis tidak terpasung, saya rasa, semua kritik dapat kita atasi dengan baik.hanifhttp://www.kamaropini.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-64874917197730038132011-06-10T17:33:32.365+07:002011-06-10T17:33:32.365+07:00Darin:
Adanya blogger seperti tipe Mas Widodo saya...<b>Darin</b>:<br />Adanya blogger seperti tipe Mas Widodo saya anggap sebagai penyeimbang, Mas. Bukannya saya kurang suka dengan tipikal umumnya blogger yang banyak basa-basinya itu, hanya kadang saya jenuh dengan banyaknya blog yang begitu. Cari aman dalam beropini atau nulis! Adanya blogger macam Mas Widodo bisa memberi warna lain. Warna alternatif.<br /><br />Saya pun kalau harus mengklasifikasikan diri entah saya tepatnya berada dimana. Apa yang masih suka basa-basi dan munafik itu? Saya merasa kekritisan saya tak sekritis Mas Widodo dalam hal mengkritik yang suka blak-blakan apa adanya.Joko Sutartohttps://www.blogger.com/profile/00157820065225318820noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-23567334141757817642011-06-09T18:17:47.542+07:002011-06-09T18:17:47.542+07:00Kalau masalah mas Widodo yang nulis, saya pastikan...Kalau masalah mas Widodo yang nulis, saya pastikan itu bakal menggigit deh :D<br /><br />Ya, sebenarnya keberadaan blogger2 kritis itu perlu. Selain sebagai penyeimbang wacana di blogosphere (yang bapak sentil dgn kebanyakan munafik *hehe*), blogger2 kritis ini juga kadang bisa memutar balikkan opini main-stream. <br /><br />Contoh, tentang kemelut kongres PSSI kemarin. Sebagai penganut main-stream, saya pasti ikut menghujat kelompok 78. Namun setelah membaca artikel2 dari blogger kritis, wawasan saya bertambah. Meski memang tak merubah pendirian/judgment awal, opini mereka sungguh masuk di akal dan patut dijadikan referensi sebagai penyeimbang wacana.<br /><br />Yah, sekali lagi kritik dan bersikap kritis itu memang perlu. Kalau tidak, salah-salah kita malah terus menerus tenggelam dalam ke-jumud-an dan kita tak sadar dengan hal itu.<br /><br />Salam untuk mas Widodo! Keep rockin' the blogosphere! :DDarinhttp://darinholic.com/noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-3159340531271712122011-06-08T20:29:09.522+07:002011-06-08T20:29:09.522+07:00Antyo Rentjoko:
Terima kasih, Paman sudah mau memb...<b>Antyo Rentjoko</b>:<br />Terima kasih, Paman sudah mau memberi advicenya di blog ini. Sebetulnya kemarin medianya (Radar Nganjuk) sudah melakukan langkah seperti yang Paman Tyo sebutkan itu. Memberikan tanggapannya di artikel kritik Mas Widodo. Namun sayangnya dia disisi lain juga melakukan aksi persuasif dengan melakukan teror ke Mas Widodo. Bahkan mengancam akan mempidanakan jika kritiknya tak dicabut. Akhirnya teman saya ngalah dan menghapus artikel kritiknya dan menggantinya dengan artikel permohonan maaf.<br /><br />Setelah kasusnya menjadi ramai akhirnya artikelnya dipublish kembali di blog supaya jelas duduk permasalahannya apa. <br /><br /><b>bennythegreat</b>:<br />Terima kasih. Salam kenal juga, Mas.<br /><br /><b>Vicky Laurentina</b>:<br />Salah satu efek samping yang tidak bisa dihindari, Mbak Vicky. Karena dia jadi obyeknya. Tapi blog saya juga menuai berkah. Banjir pengunjung dari Twitter karena artikelnya banyak di-RT oleh kawan-kawan blogger. Nah, betul itu, Mbak. Muatan iklan dengan redaksional itu harus dipisah dan diberi keterangan atau border yang jelas. Jika tidak, itu sama saja seperti membodohi pembaca.<br /><br /><b>bukan detikcom</b>:<br />Oh, ya Mas? Dulu Mas Gardino juga gitu. Biasanya pertimbangan kebanyakan orang adalah karena keluarga, Mas. Kalau masih remaja kita berani aja kalau mau fight karena belum punya buntut. Setelah punya anak istri kita mikirnya akan jadi lain. Betul?<br /><br />Orang yang Mas Gardino sebut (Paman Tyo) ada disini, lho ikut berkomentar. :) Saya juga lagi belajar cara mengkritik yang seperti itu, Mas. Bagaimana memadukan gaya kritik orang Surabaya yang blak-blakan dengan orang Jogja yang santun. Halus namun tetap tajam menusuk dan kalau bisa sulit dipatahkan<br /><br /><b>Suke</b>:<br />Tidak apa-apa, Mas. Yang terpenting dukungannya.<br /><br /><b>FaceLeakz</b>:<br />Koran mengkomersialkan berita? Selama itu ditandai dan bisa dibedakan antara artikel dan pariwara tak masalah, Mas. Yang tak boleh adalah mencampuradukkan keduanya, antara muatan redaksional dengan iklan.<br /><br />Saya sudah buka linknya, Mas. Sebetulnya gampang saja membedakannya. Lihat <b>tag</b> di bawah judulnya. Jika berbunyi "<b>Advertorial</b>" itu adalah pariwara.Joko Sutartohttps://www.blogger.com/profile/00157820065225318820noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-41513637748935635952011-06-08T08:38:44.414+07:002011-06-08T08:38:44.414+07:00waduh mengerikan sekali kalau sampai dilapor ke po...waduh mengerikan sekali kalau sampai dilapor ke polisi.<br /><br />tapi kayaknya koran mengkomersialkan berita sah2 aja, biasanya berhubungan dengan pameran dan ditandai dengan artikel pariwara.<br /><br />masalahnya adalah pembaca dibuat bingung, apakah itu iklan atau berita. seperti kebingungan saya di artike ini --> http://us.detikhot.com/read/2011/04/15/073327/1617927/445/carissa-putri-yang-dikabarkan-menghilang-sudah-ditemukanFaceLeakzhttp://faceleakz.blogspot.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-66284421699343853742011-06-08T06:56:11.554+07:002011-06-08T06:56:11.554+07:00sama dengan bukan detikcom, ane belum punya cukup ...sama dengan bukan detikcom, ane belum punya cukup jiwa militannya, biarlar yang lain saja, kita mendukung saja...Sukehttp://seputarjakarta.netnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-4257822416180348132011-06-08T01:54:16.142+07:002011-06-08T01:54:16.142+07:00Saya juga dulu termasuk blogger yang frontal dalam...Saya juga dulu termasuk blogger yang frontal dalam mengkritik. Namun kemudian terbentur kasus serupa (sebanyak tiga kali untuk kasus yang beda-beda) dimana saya nyaris harus mempertanggung jawabkannya di depan hukum. Jujur saya belum siap, dan tidak punya jiwa militan yang cukup.<br /><br />Dan akhirnya saya pun dapat pembenaran. Bahwa mungkin yang juga perlu kita ingat, kritikan itu tidak selalu harus diutarakan dengan ketus dan frontal. Salah satu yang saya anggap bisa mengkritik tajam tanpa kita harus merasa negatif ya blognya paman tyo di blogombal.org. Dan saya sedang belajar banyak untuk itu.bukan detikcomhttp://anakkrim.infonoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-52051745401113377672011-06-07T21:28:45.466+07:002011-06-07T21:28:45.466+07:00Kalau saya jadi Pak Widodo, barangkali saya nggak ...Kalau saya jadi Pak Widodo, barangkali saya nggak mau repot-repot mengkritik Radar Nganjuk. Kritikan hanya membuat mereka lebih populer, yang ujung-ujungnya malah meningkatkan omzet koran mereka.<br />Padahal media macam begitu, yang mengkomersialkan berita, malah nunjukin kalau tulisan mereka nggak bagus-bagus amat buat dibaca. Tulisan koran seharusnya original, bebas dari kepentingan komersial kecuali kalo tujuannya memang ngiklan. Dan tujuan ngiklan itu harus ditulis secara eksplisit pada tulisannya.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/01720141338060116495noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-7518775841532993482011-06-07T11:02:12.440+07:002011-06-07T11:02:12.440+07:00salam dari blogger kritis juga.. :)salam dari blogger kritis juga.. :)Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-7913114425215156232011-06-07T09:33:11.690+07:002011-06-07T09:33:11.690+07:00Saya tak mengikuti keseluruhan informasi sejak awa...Saya tak mengikuti keseluruhan informasi sejak awal sehingga tak mendapatkan gambaran yang lengkap. <br /><br />Komentar yang bisa saya berikan adalah: yang namanya media, jika menyangkut informasi yang dibuatnya, biasanya mendahulukan hak jawab dari pihak yang dirugikan.<br /><br />Dalam kausus ini, si media yaitu koran, merasa dirugikan oleh media lain bernama blog milik perseorangan. Artinya pihak koran juga bisa menjelaskan dalam blog tersebut, isinya boleh bantahan sekaligus koreksi.<br /><br />Umumnya media, sejauh saya tahu, menghindari penyelesaian melalui delik hukum, apalagi jika si media dalam posisi teradukan. Untungnya media cetak, mereka punya Dewan Pers.<br /><br />Bagaimana dengan blogger? Mungkin ya menghubungi pengacara probono semacam LBH dan lainnya.Antyo Rentjokohttp://antyo.rentjoko.netnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-16931146835683155012011-06-07T01:14:29.490+07:002011-06-07T01:14:29.490+07:00iskandaria:
Terima kasih atas apresiasinya buat tu...<b>iskandaria</b>:<br />Terima kasih atas apresiasinya buat tulisan saya, Mas Is.<br /><br />Oh, baru tahu, ya? Iya, karena sebetulnya Mas Widodo sengaja mengkeep kasus ini tapi terakhir atas ijin Mas Widodo saya coba angkat case masalahnya ini di blog saya dan Mas Widodo tak keberatan. Memang, betul sekali sekelas media tindakannya, kok begitu. Saya sangat meyayangkan apalagi media besar sekelas Jawa Pos Group.<br /><br /><b>MisterXWebz</b>:<br />Betul, Mas Didik sesama blogger kita harus mendukungnya. Teman seperjuangan.<br /><br /><b>Kaget</b>:<br />Sungkan? Saya, kok tidak kepikir begitu. Betul ada juga blogger yang tipe begitu, sungkan kalau mau terang-terangan mengkritik. Kalau saya karena mungkin terbawa karakter orang Surabaya yang cenderung terus terang makanya kalau tak benar tanpa sungkan-sungkan ya langsung tak kritik. <br /><br />Eh, bukannya Mas Anto orang Medan? Setahu saya Medan tak beda jauh sama Surabaya. <br /><br />Benar, Mas. Kalau ingin tak dapat tekanan dan makian yang paling aman ya dikeep, simpan sendiri aja tak usah diungkapkan.<br /> <br /><b>jarwadi</b>:<br />Kayaknya praktek2 seperti itu sudah lama ada di oknum orang media, Mas. Nah, kalau terang-terangan minta resmi dari medianya ini yang perlu kita kritisi. Itu tak benar. Lha wong berita, kok minta tarif.<br /><br /><b>wid</b>:<br />Saya dukung, Mas. Jangan sampai terpancing oleh mereka untuk ikut menggunakan cara-cara preman (meneror). Banyak cara elegan yang bisa kita mainkan untuk menghadapi orang media macam mereka. Kawan-kawan kita banyak, kok yang dari media juga.<br /><br />Mas Widodo jangan usah kuatir, komunitas blogger tak kalah kuat dibanding mereka. Mereka punya Dewan Pers, kita juga punya komunitas blogger yang solidariatasnya sangat kuat. Terlebih mereka jelas-jelas bersalah, pakai cara-cara melanggar hukum dalam menanggapi kritik dari Mas Widodo.Joko Sutartohttps://www.blogger.com/profile/00157820065225318820noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-68850095996406090772011-06-06T11:06:12.215+07:002011-06-06T11:06:12.215+07:00tekanan dan ancaman memang tidak menjadi poblem ba...tekanan dan ancaman memang tidak menjadi poblem bagi saya,hanya memag saya kurang berkenan dgn cara2 seperti itu,arogan,aorma pongah sangat kentara tercium......<br /><br />memang sempat terpikir untuk melakukan perlawanan secara frontal...tapi saya urungkan...mas joko tahu alasan saya kenapa...<br /><br />back attact pasti saya lakukan,tapi dgn cara yg elegan,para wartawan dan media juga manusia,tunggu mereka berbuat kesalahan dan tinggal hantamkan balik...ha..ha....widhttp://agoestwidodo.cz.cc/noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-89470259100490019802011-06-06T09:13:12.059+07:002011-06-06T09:13:12.059+07:00Wah, saya juga sedang ingin mengkritik koran terbe...Wah, saya juga sedang ingin mengkritik koran terbesar di yogyakarta yang wartawannya menerapkan praktek hampir serupa, misalnya saya ingin kasus pelanggaran di desa desa di gunungkidul diberitakan di koran mereka, mereka mengenakan tarif tertentu, hehehejarwadihttp://jarwadi.wordpress.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-54170981948815386122011-06-05T23:33:11.908+07:002011-06-05T23:33:11.908+07:00Tiap individu punya keluhan, tapi merasa sungkan k...Tiap individu punya keluhan, tapi merasa sungkan ketika mengungkapkan apa yang dirasanya 'tak menyenangkan'.<br />Soal kritik, saya bukan salah satunya. Tapi cuma mengungkapkan apa yang dilihat dan dirasa. Yang lebih parah, terkadang mengkritik tapi belum pernah merasakannya. Hanya sebatas 'kata orang'.<br />Kalau dimaki itu kan resiko, kalau tak ingin mendapat cerca dan tekanan, ya ngga usah dipublish. Benar kan, Mas? :DKagethttp://kaget.netnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4298335114044558905.post-4779012492859057922011-06-05T23:25:54.359+07:002011-06-05T23:25:54.359+07:00Saya juga tidak menduga, posting mas widodo akhirn...Saya juga tidak menduga, posting mas widodo akhirnya menjadi sebuah kasus,, tapi bagaimanapun kita adalah sesama blogger,, "seperjuangan!!!!"MisterXWebzhttps://www.blogger.com/profile/11452294253478642955noreply@blogger.com