twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Selasa, 09 Desember 2008

PLN Mengalami Krisis Daya Pelanggan Dikondisikan Agar Naik Daya Part II

Menyambung tulisan saya terdahulu,baca disini Sah-sah saja sebernarnya kalau alasan PLN mengenakan Tarif Menyala pada pelanggan R1 450 dan 900 VA . (kelompok pelanggan orang kelas menengah dan menengah kebawah) bahwa salah satunya PLN berdalih untuk mendidik kita (pelanggan) agar bisa berhemat seiring dengan krisis daya yang mendera PLN.

Karena PLN adalah satu-satunya perusahaan pemasok listrik di negara kita maka mau tak mau kita sebagai pelanggan harus terima keputusan sepihak itu meski sebenarnya itu agak susah untuk dipraktekkan.Namun sebagai pelanggan tidak ada salahnya kita juga berhitung mensiasati agar kebijakan tarif tersebut tidak sampai memberatkan kita.

Dibawah ini adalah contoh cara penghitungan rekening listrik serta tabel comparasi perbandingan antara tarif lama TDL 2003 dengan Tarif menyala:


PLN
PLN

Kita lihat sesuai tabel diatas kesimpulannya adalah kalau kita pelanggan, saya ambil contoh pelanggan R1-900 VA bisa berhemat atau menekan biaya pemakaian listrik kita dibawah 53 KWH/bulan maka pengenaan tarif menyala akan lebih menguntungkan bagi pelanggan (lebih hemat). Begitupun sebalikanya jika pemakaian kita tetap diatas angka 53 KWH/bulan maka kebijakan tarif ini akan memberatkan kita.

Pertanyaannya apa mungkin kita bisa berhemat atau menekan biaya listrik sampai segitu rendahnya?

Saya tidak bisa memaksa anda untuk menjawab 'Mungkin', ataupun menjawab sebaliknya 'Tidak mungkin'. Ada baiknya cek dulu rekening listrik Anda di rumah, baru bisa menjawab dan simpulkan kemudian take action.

Saran saya jika jawaban pertanyaan saya diatas misal jawabannya Tidak mungkin, saya harap anda tidak berlaku ekstrem sesuai saran PLN untuk berhemat dengan mematikan sebagian besar lampu rumah Anda dan mulai menyalakan lilin. He….He…. He….

Semoga tulisan ini bermanfaat!



Bookmark and Share

Kamis, 04 Desember 2008

PLN Mengalami Krisis Daya Pelanggan Dikondisikan Agar Naik Daya

PLN mengalami krisis daya tapi ironinya pelanggan dikondisikan agar naik daya!Nah, lho! Kok bisa begitu? Betapa tidak karena PLN sudah mengeluarkan kebijakan pola pentarifan baru yang lebih mahal dari TDL 2003 yaitu kebijakan Tarif Menyala pada pelanggan R1 (rumah tangga) khusus untuk daya 450 VA & 900 VA.
Dan untuk R1 dengan daya diatas 1300 VA masih tetap sesuai TDL 2003.

PLN sesuai pemberitaan resminya. Bisa baca disini
mengatakan alasan diberlakukan tarif menyala adalah untuk mendidik pelanggan agar bisa berhemat. dan kedua dengan meningkatnya permintaan layanan listrik Rumah Tangga dengan daya 450 VA dari calon pelanggan menjadi landasan utama PLN meluncurkan layanan Menyala.
Layanan ini diharapkan mampu memenuhi keinginan pelanggan akan kebutuhan listrik yang kata PLN semakin meningkat tiap tahun

Lantas bagaimana kalau sudut pandang dari kita sebagai pelanggan?
Tarif ini (Menyala) saya katakan justru lebih mahal?
Karena pada pola Tarif Menyala yang diberlakukan adalah single tarif seperti tarif Multiguna, tidak pakai tarif progresive (bertingkat) dengan Blok 1 s/d 3 seperti biasanya, Contoh pelanggan R1 900 VA tarifnya PLN mematok Rp 720/KWH. Dan untuk pelanggan R1 450 VA Rp 650/KWH

Meski PLN mengimbanginya dengan membebaskan biaya abonemen pada pelanggan R1 450 VA dan 900 VA akan tetapi jatuhnya akan tetap lebih tinggi kalau pemakaian kita rata-rata perbulannya diatas 155 KWH.Lihat ilustrasi perbandingannya di tabel berikut ini

PLN

Dan dibawah ini adalah simulasi penghitungan rekening kedua tarif tersebut saya ambil sesuaicontoh rekening dengan menyesuaikan pajak PJU Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 8%. Untuk kota lain bisa berbeda menyesuaikan kebijakan pemda setempat. Biasanya berkisar antara 3% s/d 10%

PLN

Kesimpulannya, dengan diberlakukannya pola pentarifan seperti itu, jika Anda termasuk pelanggan R1-900 VA mau tidak mau hanya ada dua pilihan kalau kita mau berhemat:

Pertama, kita tekan pemakaian listrik kita dibawah batas titik singgung 155 KWH/bulan.
Kedua, harus naik daya kalau pemakaian listrik kita sudah tidak mungkin lagi ditekan dibawah angka tersebut.

Dan info dari PLN biaya untuk naik daya dari 900 ke 1300 VA biayanya sekitar 250 ribuan. Mudahan2 info ini bermanfaat.


Update 10 Juli 2010:
Ralat! Dengan telah diberlakukannya TDL 2010 per 1 Juli 2010 kemarin maka hitung-hitungan, khususnya pada daya R1/1300 VA di artikel ini sudah tidak berlaku lagi atau tidak relevan dengan kondisi tarif TDL yang sekarang.


Bookmark and Share

Jumat, 21 November 2008

Memanfaatkan Google Untuk Menulis Dalam Berbagai Bahasa

transleter


Masih terkait dengan tulisan saya terdahulu,baca Menulis itu Gampang dalam kaitannya dengan tulis menulis dan internet. Memang benar dengan adanya internet menjadikan segala sesuatunya menjadi mudah, tanpa batas, tanpa dibatasi ruang, dibatasi waktu dan jarak.

Sebenarnya hanya satu yang membatasi di internet. Nah, lho apa itu? Bahasa. Kalau kita buat tulisan di Blog dengan tulisan berbahasa inggris tentunya banyak kelebihan karena semua orang di benua manapun di dunia bisa membaca dan mengerti isi tulisan kita. Tapi dalam tanda kutip tentunya yang paham bahasa inggris.

Lalu bagaimana caranya kalau orang tidak mengerti bahasa inggris tapi ingin membaca dan memahami tulisan yang ditulis dalam bahasa internasional tersebut. Atau malah sebaliknya kita pintar menulis tapi ingin menuliskannya kedalam bahasa inggris. Jawabnya mudah pakai tool transletter aja.

Ada banyak macam transletter berbasis software aplikasi semacam Transtool, TranslatorXP, Smart Transtalor dll maupun translator berbasis web yang bisa melakukan penerjemahan lewat portal webnya di internet.

Saya bukan mau promosi jualan transletter, lho. He…. He… maupun mempromosikan web tertentu untuk keperluan affiliasi dalam tulisan ini. Kalau Anda tertarik saya sarankan coba pakai Google translate. Anda bisa mengunjungi websitenya disini http://translate.google.com/translate_t#

Kelebihan Google Translate dibanding yang lainnya antara lain bisa menterjemahkan kedalam multi bahasa. Dan yang lebih hebat lagi halaman web di internet bisa kita sulap secara online ke tampilan bahasa yang kita kehendaki.

Caranya…? Anda tinggal masukkan URL website sumbernya pada menu Translate a Web Page didalam halaman Google translate kemudian pilih arah terjemahannya ke bahasa apa, terus klik translate dan sim…..salabin dalam sekian detik Google akan merubah tampilan website yang kita kehendaki kedalam bahasa yang kita tuju, persis sama tidak ada beda dengan tampilan web aslinya. Yang beda hanya bahasa dalam tulisan websitenya aja.

Menarik dan mudah bukan…! Selamat mencoba!


Bookmark and Share

Sabtu, 15 November 2008

Menulis Itu Gampang

Menulis Itu Gampang, terlebih di jaman sekarang. Banyak sekali sarana untuk bisa menyalurkan hobi tersebut. Dari mulai coba-coba nulis di diari sampai buat opini ke surat kabar maupun yang lebih berat adalah membuat sebuah karya buku yang diterbitkan oleh sebuah penerbit.

Tapi bagi sebagian orang tidak mudah untuk menulis termasuk saya sendiri. Bagi saya menulis tidak hanya sekedar menuangkan isi yang ada dalam kepala kedalam tut-tut komputer tetapi lebih mirip seperti melukis. Sama-sama sulitnya. Maaf karena dari dulu saya tidak hobi melukis dan memang tidak bisa melukis. Ada ketakutan tersendiri dulu sewaktu saya akan melukis. Sebuah ketakutan yang sebenarnya tidak perlu. Apa nanti kira-kira lukisan saya bagus dan bisa diterima orang? Itu pertanyaan di benak saya yang selalu muncul di benak saya setiap akan melukis.

Lupakan dulu tentang melukis. Sekarang saya akan cerita mengapa menulis itu tidak gampang bagi saya. Karenan dalam menulis seperti ada nafas yang ingin hidup. Ada hentakan emosi yang mencoba menyeruak ingin keluar. Ada sebuah aliran yang ingin mencoba keluar mencari-cari jalan. Ada harapan bahkan adakalanya ungkapan sebuah keputusasaan, kekesalan, kejengkelan, kebencian dll tergantung pada mood kita saat itu.

Tetapi itu tentu seharusnya tidak menghalangi saya dalam usaha untuk menulis terlebih di era sekarang lewat dunia maya kita bisa ngeblog tanpa perlu berpikir seperti dulu sewaktu saya coba-coba bikin Cerpen dan mengirimkannya ke sebuah majalah. Selalu ada pertanyaan muncul bisakah nanti Cerpen saya dimuat? Sekarang....saya bisa menulis kapanpun saya mau dan tentunya pasti akan dimuat seperti di Blog ini.
Okey, saya rasa cukup sekian dulu prolog saya. Sampai jumpa lagi di tulisan-tulisan saya yang akan datang.


Bookmark and Share