twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Senin, 21 Maret 2011

Telkomsel Terlalu Berlebihan Memperlakukan dan Mencurigai Pelanggan Kartu Halo

Telkomsel
Saya adalah pengguna Kartu Halo Telkomsel dengan nomor 08121709044. Dan ini adalah pengalaman sangat tidak menyenangkan yang saya alami dengan pihak Telkomsel. Hari Sabtu, 19 Maret 2011 kemarin saya baru saja pulang dari luar negeri. Selama 8 hari di luar negeri saya menggunakan Kartu Halo untuk komunikasi International Roaming dengan keluarga saya di Indonesia. Sebagai pengguna loyal produk Kartu Halo Telkomsel yang sudah setia menjadi pelanggan selama 8 tahun dan tidak pernah sekalipun telat membayar, ini adalah pengalaman buruk yang sangat tidak menyenangkan.

Bayangkan! Saya dicurigai dan masuk dalam daftar orang yang dikuatirkan oleh Telkomsel akan Ngemplang tagihan hanya gara-gara tagihan saya melonjak di atas Rp 1 Juta, tidak seperti biasanya. Telkomsel memberikan ketentuan agar saya melakukan pembayaran deposit dimuka sebesar 75% dari tagihan berjalan saya di bulan Maret ini. Jika tidak, nomor Kartu Halo saya akan diblokir. Dan tepat hari ini Senin, 21 Maret 2011 sekitar pukul 16:00 WIB nomor saya diblokir oleh pihak Telkomsel karena saya tidak mematuhi ketentuan agar bayar deposit dulu di muka.

Perlu dicatat saya adalah pelanggan Kartu Halo dengan sistem pembayaran autodebet lewat Kartu Kredit BCA (BC 6) sehingga sebetulnya berapapun tagihan saya sudah ada pihak bank yang menjamin akan membayar tagihan ini. Yang artinya resiko tagihan tidak terbayar sebetulnya sudah dipindahkan ke pihak bank sehingga terus terang ketentuan Telkomsel ini sangat berlebihan. Hanya gara-gara menghindari resiko Pengemplang seorang pelanggan diwajibkan agar bayar deposit di muka sebelum billing ditagihkan. Permohonan pengajuan keberatan saya atas ketentuan ini samasekali tidak digubris oleh pihak Telkomsel. Saya tetap harus datang ke Grapari untuk melakukan pembayaran dulu baru blokir nomor saya dibuka.

Kepada pihak Telkomsel yang kebetulan membaca artikel ini, pertanyaan saya apa begini bentuk apresiasi Anda terhadap pelanggan pasca bayar loyal Anda? Bukankah kami ini adalah pelanggan premium yang punya ARPU (Average Revenue per User) pemakaian di atas rata-rata? Tapi mengapa hanya seperti ini bentuk penghargaan Anda kepada pelanggan setia Anda?

Hem, benar sekali komentar salah satu kawan saya di milis: Reputasi berlangganan 8 TAHUN terhapus oleh perjalanan 8 HARI.

* Artikel ini akhirnya mendapatkan respond positif dari Telkomsel. Pihak management Telkomsel akhirnya menelpon saya dan meminta maaf akan kejadian ini. Blokir nomor Kartu Halo saya akhirnya dibuka pertanggal 23 Maret 2011. Terima kasih saya ucapkan buat pengunjung blog ini yang sudah meluangkan waktu untuk baca keluhan tidak penting ini.



Bookmark and Share

Jumat, 11 Maret 2011

3 Tips Bagaimana Mensiasati Mahalnya Biaya Komunikasi International Roaming

International roamingApakah Anda berencana akan bepergian ke luar negeri dalam waktu dekat ini? Bagi yang ingin mensiasati mahalnya biaya komunikasi saat melakukan perjalanan ke luar negeri, saya akan memberikan beberapa tips kepada Anda. Maaf, tips ini khusus buat yang belum pernah atau belum terlalu sering bepergian ke luar negeri. Bagi yang sudah sering dan sudah berpengalaman ke luar negeri silahkan skip saja.

Ada tiga alternatif bagaimana mensiasati mahalnya biaya komunikasi internasional roaming ke luar negeri. Yang jelas kalau tetap bertahan atau mempertahankan pakai nomor Anda dari sini dan dibawa roaming ke luar negeri mahal sekali biayanya.

Sebagai gambaran saja saya beri contoh pada operator Telkomsel berapa besaran biaya komunikasi international roamingnya ke luar negeri dengan menggunakan operator SK Telecom di negara Korea Selatan. Besaran biaya komunikasinya sebagai berikut:

  1. Untuk menerima panggilan USD 0.55/menit.
  2. Biaya kirim SMS USD 0.40 per message.
  3. Biaya menelpon ke Indonesia USD USD 1.95/menit.
  4. Biaya nelpon lokal ke negara setempat USD 0.60/menit.
  5. Biaya nelpon SLI ke negara lain selain Indonesia USD 2.10/menit.
  6. Biaya akses data internet (GPRS) USD 0.01/kb.
  7. Biaya akses data internet (GPRS) unlimited Rp 100 Ribu/hari.
Bagaimana kalau menurut Anda? Silahkan dikurskan ke Rupiah dan bandingkan dengan biaya komunikasi disini, apa itu tidak mahal sekali biayanya? Terutama yang untuk akses data GPRS. Bukankah USD 0.01/kb itu sama saja dengan 9 kali lipatnya biaya akses data GPRS disini (Rp 1/kb). Siap-siap bangkrut kalau misalnya Anda mau mengaktifkan BlackBerry atau pushmail dan Google Maps Latitude di ponsel Anda. :D

Namun bagi Anda yang kantongnya tebal mungkin biaya-biaya di atas tidak terlalu membebani kocek Anda. Tapi, bagi yang kantongnya pas-pasan kayak saya, saya perlu memutar otak bagaimana mensiasati mahalnya biaya komunikasi ini. Nah, saya setidaknya sudah menemukan ketiga cara untuk mensiasati mahalnya biaya international roaming ini.

Berikut adalah ketiga opsi yang bisa Anda pilih dan silahkan pilih yang mana, yang paling sesuai dan paling memungkinkan buat Anda lakukan:

1. Menggunakan call Skype to Skype via internet dengan memanfaatkan wifi gratis

Cara yang pertama ini benar-benar gratis. Seperser pun Anda tidak akan keluar biaya. Kecuali hanya biaya internet tentunya jika Anda tidak berada di lokasi hotspot atau wifi gratis. Syarat untuk melakukan panggilan gratis lewat Skype, yaitu Anda dan orang yang akan Anda hubungi masing-masing harus sudah punya akun di Skype. Kedua, pada saat melakukan panggilan kedua belah pihak harus sama-sama online. Baik online di ponsel maupun lewat komputer yang sudah dilengkapi headset dan mikrofon.

Oh ya, bagi Anda pengguna ponsel symbian Nokia, Android dan iPhone saat ini sudah bisa mengunduh aplikasi Skype gratis dan bisa menikmati panggilan Skype yang dulu hanya bisa dilakukan lewat komputer. Jika Anda kebetulan belum install aplikasi Skype di ponsel Anda, silahkan download lewat disini. Atau bisa lewat menu application store yang ada di ponsel Anda.

2. Beli credit Skype untuk melakukan SMS dan panggilan ke PSTN atau HP ke Indonesia

Opsi yang kedua ini bisa Anda pilih bila Anda sudah mempunyai akun Skype di ponsel Anda namun lawan bicara Anda di Indonesia belum punya akun di Skype sehingga Anda harus beli kredit ke Skype dulu agar bisa melakukan pengiriman SMS dan panggilan ke seluruh nomor PSTN atau ponsel yang ada di Indonesia.

Namun, sebelum Anda memilih opsi yang kedua ini ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Minimal di sisi Anda, Anda harus berada di lokasi yang bisa menikmati internet gratis agar beban biaya komunikasinya tidak terlalu besar. Dan yang kedua silahkan cek dulu berapa tarif panggilan Skypenya ke negara yang jadi tujuan Anda untuk menelpon.

Kalau Anda ingin compair dulu tarif panggilan Skype, silahkan cek harganya lewat link ini. Nanti Anda akan disodori pilihan untuk panggilan ke negara mana dan pakai kurs apa. Catatan, untuk tarif bisa berbeda-beda tergantung negara mana yang hendak Anda tuju panggilannya.

3. Mengganti simcard sementara dengan nomor lokal negara bersangkutan

Cara ketiga ini juga lumayan hemat dan juga tidak terlalu ribet. Hanya perlu ganti simcard, tak perlu sambungan internet atau install aplikasi segala macam seperti opsi yang pertama dan kedua. Alasan kedua, yang jelas cara ketiga ini kalau dibandingkan dengan tetap menggunakan simcard Anda untuk melakukan panggilan international roaming biayanya tetap lebih murah.

Untuk mengetahui tarifnya silahkan Anda bisa tanya-tanya mengenai tarifnya di negara tempat tujuan Anda travelling keluar negeri. Silahkan tanya atau meminta bantuan Tour Guide Anda disana untuk cara mendapatkan simcardnya. Karena masing-masing negara berbeda-beda ketentuan dan tarifnya.

Demikian sedikit tips dari saya. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Update 12 Maret 2011:
Saat saya update artikel ini, saya dalam perjalanan berangkat menuju Seoul Korea Selatan. Mohon maaf bagi yang meninggalkan komentar atau pertanyaan di artikel ini, jika saya tidak bisa secepatnya merespond comment dari Anda. Nanti setibanya di Indonesia kembali, Insya Alloh secepatnya comment Anda akan saya balas. Terima kasih.

Sumber Foto: International roaming


Bookmark and Share

Senin, 07 Maret 2011

Benarkah Keberadaan Toko Online dan Pasar Modern Bisa Mematikan Toko Offline dan Pasar Tradisional?

Pasar Beringharjo
Menurut Anda apakah keberadaan toko online bisa menggeser toko offline, dan juga pasar modern seperti swalayan, hypermarket, dept store di mal-mal bisa mengancam bahkan mematikan pasar tradisional? Pertanyaan saya kembali, jika jawab Anda misalnya "Ya" apakah sudah ada contoh kasus lahirnya sebuah mal baru kemudian membuat sebuah pasar tradisional akhirnya sepi lalu tutup? Atau kedua, adakah contoh lain misalnya seorang pedagang toko offline karena sudah berjualan secara online kemudian menutup gerai toko offlinenya karena sepi kalah dengan penjualan toko onlinenya?

Sebelum Anda menjawab pertanyaan saya di atas, saya perlu jelaskan dulu latar belakang artikel ini. Artikel ini saya tulis karena saya tergelitik setelah membaca artikel “Pasar Tradisional Lebih Dikenal” yang ditulis oleh seorang sahabat blogger, Mas Anto di blog pribadinya Kaget net.

Baiklah, sebelum saya membahasnya lebih lanjut saya berikan kutipan komentar saya yang telah saya tinggalkan di sana sebagai pembuka:

Saya sependapat, Mas. Antara Pasar Tradisional dan Pasar Modern (swalayan/hypermarket/toko online) masing-masing punya market yang berbeda. Tak akan terjadi tarik-menarik. Kalau pun ada sedikit tarik-menarik itu rendah sekali angkanya (tak terlalu significant). Jadi keduanya, kalau pendapat saya bukan saling bersaing tapi justru bersinergi saling melengkapi. Kekuatiran sebagian orang yang mengatakan munculnya banyak mal akan menggusur atau mematikan keberadaan pasar tradisional belum bisa dibuktikan sampai sekarang.

Saya boleh cerita sedikit pengalaman saya? Maaf, kalau agak panjang komennya. Saya bekerja di sebuah mal, tepatnya dept store. Waktu saya masih bekerja di kota Malang lokasi toko kami berada di atas pasar tradisional. Beberapa kali saya sempat ada masalah dengan para pedagang pasar. Waktu itu toko kami membocori stand pasar seorang pedagang. Kebetulan pedagang tersebut juga sama-sama jualan baju, sama seperti dept store saya. Dia bilang terus terang ke saya kalau merasa tak senang dan merasa tersaingi dengan keberadaan toko kami.

Sampai suatu ketika tahun 2003 toko kami terbakar sehingga membuat gerai kami tutup selama setahun lamanya. Para pedagang yang merasa iri atau tak senang dengan keberadaan toko kami awalnya kegirangan karena merasa pesaingnya sudah hilang. Sampai akhirnya keadaan berubah 180 derajat (berbalik) mereka meminta Pemkot agar toko kami secepatnya dibangun dan dibuka kembali.

Mengapa bisa begitu? Faktanya adalah saat pasar tradisional tersebut buka tanpa ada toko kami disana selama setahun akibat toko kami terbakar, yang terjadi justru sebaliknya. Sepi! Pedagang di pasar malah mengeluh sepi sehingga impact-nya tidak sedikit para pedagang pasar yang kukut (tutup).

Dan bukan hanya sampai disitu saja, saat toko kami tak ada sepinya pasar membuat banyak orang yang mengeluh. Supir angkot yang jalurnya lewat pasar tersebut mengeluh tarikannya sepi, kost-kostan di sekitar pasar jadi sepi, warung makan sampai tukang parkir semua mengeluh sepi.

Saya akhirnya sadar dan kemudian menarik kesimpulan bahwa keberadaan toko kami ternyata memberi magnet kuat buat menarik trafik pengunjung ke lokasi pasar tersebut. Keberadaan toko kami sebetulnya bukan pesaing pasar tradisonal tapi sebuah sinergi yang saling melengkapi satu sama lainnya.


Kutipan komentar saya diatas adalah contoh riel (nyata) bahwa ternyata pasar modern keberadaannya bukan pesaing apalagi bisa mematikan keberadaan pasar tradisional.

Contoh sebaliknya, saya punya fakta yang bisa membuktikan bahwa antara pasar modern dan pasar tradisional memang masing-masing punya market sendiri-sendiri. Sehingga tidak ada tarik menarik disana. Saya punya contoh dua gerai toko saya di Pasar Beringharjo Yogyakarta dan Pasar Johar Semarang akhirnya terpaksa ditutup. Mengapa? Tokonya sepi. Salah satu alasan yang menyebabkan sepinya toko adalah karena toko saya berada di tempat yang salah. Market yang berada disana (pasar) bukan market untuk dept store toko saya.

Sekarang saya akan beri contoh yang kedua apakah toko online juga bisa mematikan keberadaan toko offline. Silahkan Anda simak pemaparan saya berikut ini. Saya akan berikan contoh kasus pada toko online rujukan sebagian besar pengguna internet di negara kita. Yaitu toko Bhinneka com.

Sebagai toko e-commerce terbesar keberadaan Bhinneka sudah tidak diragukan lagi sebagai pusat referensi maupun penjualan online kalau kita mau mencari informasi tentang spesifikasi dan harga-harga produk elektronik, komputer dan gadget.

Dalam suatu kesempatan wawancara dengan Hendrik Tio, CEO dari Bhinneka com, yang saya kutip dari majalah bisnis SWA, pernah dijelaskan kalau kontribusi penjualan online Bhinneka.com hanya sekitar 5%. Tidak sebanding dengan jumlah pengunjung toko onlinenya yang jumlahnya sudah mencapai 50 ribu unique visitor perhari. Pendapatan sebesar itu sangat jomplang dengan penjualan dari Bhinneka yang sebagian besar justru masih disumbang dari ke-7 toko offline Bhinneka dari pelanggan yang datang secara langsung alias beli secara offline.

Nah, kedua contoh di atas bisa sebagai argumen yang menguatkan bahwa sampai saat ini kedua tipe toko, antara toko offline dengan online, dan juga antara Pasar Modern dan Pasar Tradisional belum ada bukti kalau keduanya saling mematikan. Faktanya justru malah saling melengkapi.

Catatan:
Artikel ini bukan sebagai justifikasi atau pembenaran yang selalu benar tentang opini bahwa pasar modern dan online tidak terbukti sebagai pesaing yang mematikan pasar tradisional dan pasar offline, meskipun dalam artikel ini saya memberikan contoh-contoh argumentasi yang menguatkan opini tersebut. Jika pembaca ada yang bisa memberi contoh yang berbeda saya akan terima dengan senang hati sehingga bisa menjadi opini yang berimbang tentang keadaan lainnya, yang barangkali luput dari pengamatan penulis, terima kasih.

Sumber Foto: Beringharjo


Bookmark and Share

Jumat, 04 Maret 2011

Membungkam Gangguan SMS Tawaran Kredit

Marketing SMS
Kalau sebelumnya saya sempat menulis artikel yang berjudul: "Gratis Tak Selamanya Berujung Menyenangkan" yang mengomentari maraknya pemberian bonus SMS gratis dari pihak operator, maka kali ini masih terkait atau nyambung dengan artikel tersebut saya ingin membeberkan contoh kongkrit kasusnya. Dan Anda perlu tahu betapa adanya bonus SMS gratis dari operator seluler di negara kita ini sudah sangat mengganggu sekali. Sudah ada belasan ribu orang merasa terganggu dan melaporkan hal ini ke pihak regulator.

Bonus SMS gratis memang faktanya telah dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang kurang beretika dalam melakukan promosi atau pemasaran. Celakanya, tersangkanya justru adalah para pemasar yang berasal dari sebuah korporasi besar yang notabene adalah bank-bank asing yang berada di negara kita.

Saya mendapatkan info ini dari milis Telematika. Bagi Anda yang merasa terganggu dengan adanya SMS yang terutama menawarkan Kredit Tanpa Agunan (KTA) dari bank-bank tertentu, pihak BI (Bank Indonesia) sudah membuka jalur pengaduan (hotline) buat Anda untuk melakukan pelaporan. Silahkan lakukan kontak pengaduan ke nomor hotline BI di nomor ini 085888509797 jika Anda merasa terganggu dengan adanya SMS-SMS marketing penawaran kredit tersebut.

Berikut selengkapnya saya kutip artikelnya di bawah ini yang mengulas tentang gangguan SMS Tawaran Kredit tersebut. Selamat membaca.

Laporan pengaduan layanan telekomunikasi selama 2010 didominasi keluhan pengiriman SMS yang tidak dikehendaki termasuk penawaran KTA
Oleh Marchelo

LAYANAN pesan singkat atau short message service (SMS) merupakan layanan yang memudahkan komunikasi pelanggan telepon seluler (ponsel). Dengan biaya murah, SMS menjadi wahana tukar informasi antar keluarga, relasi, maupun sahabat.

Belakangan, layanan yang semestinya pribadi ini tercemar ulah sejumlah tenaga pemasar kredit tanpa agunan (KTA) bank. Mereka menyebar SMS hingga belasan kali sehari. Parahnya, terkadang SMS yang tidak di undang ini muncul tengah malam. Padahal, pemegang ponsel tengah beristirahat atau menunggu kabar penting dari rekanan bisnis.

Perilaku meresahkan tenaga pemasar bank ini pun mulai disoroti Bank Indonesia (BI).

Sebagai regulator perbankan, pada 26 Januari lalu BI meluncurkan nomor pengaduan (hotline) 085888509797.

Sejak peluncuran sampai per tengahan Februari, BI telah menerima 11.515 pengaduan.

“Sebagian besar mengeluh mengenai KTA, rata-rata yang masuk 800-an SMS per hari,” kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat BI Difi Ahmad Johansyah, kemarin.

Dari jumlah itu, 83% mengadukan SMS yang tidak menyebutkan nama bank. Sedangkan 1.807 SMS yang diterima BI, menyebutkan nama bank yang menawarkan KTA melalui SMS.

Difi menyebutkan pihaknya mencatat penawaran KTA melalui SMS yang menyebut nama didominasi oleh dua bank asing, masing-masing dengan 65,36% dan 16%. Laporan itu ditindaklanjuti dengan melaporkan nama-nama bank kepada Direktorat Pengawasan Bank BI. “BI telah memberikan teguran atau peringatan kepada bank tersebut untuk tidak lagi menawarkan KTA melalui SMS karena dianggap meresahkan masyarakat,” ungkapnya.

Menurut sumber Media Indonesia yang mengetahui masalah ini, dua bank asing yang mendominasi laporan pengaduan tawaran KTA adalah Standard Chartered Bank dan PT Bank DBS Indonesia.

Saat dimintai konfirmasi, Country Head Consumer Banking of Standard Chartered Sajid Rahman mengatakan, pihaknya tidak lagi menawarkan KTA melalui SMS. Selain itu, banknya menggunakan pihak ketiga dalam melakukan penawaran KTA. “Kami sudah menghentikan pemasaran dengan SMS sejak November tahun lalu,” ujarnya.

Adapun pihak manajemen DBS Indonesia ketika hendak dimintai konfirmasi sama sekali tidak mengangkat telepon atau menjawab pesan singkat. Tapi yang paling tinggi ya SMS yang tidak dikehendaki seperti penawaran KTA itu,” ujarnya.

Untuk mengatasi pengiriman SMS yang tidak diinginkan, Sudaryatmo mengatakan saat ini operator telekomunikasi dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia sedang menyiapkan sistem yang dapat memblokir SMS penawaran KTA.

Dengan sistem itu, semua SMS penawaran KTA atau produk sejenisnya akan terblokir.

“Sudah ada rencananya dan itu bisa dilakukan,” cetusnya.

Namun menurut Sudaryatmo, persoalan utamanya ialah asal data nomor pelanggan ponsel yang digunakan pengirim SMS KTA. Selama ini nomor ponsel masyarakat sudah tersebar luas sehingga bisa digunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Padahal data konsumen menjadi hak konsumen itu sendiri,” tegasnya. (E-5)

EMAIL
marchelo@mediaindonesia.com

Sumber Foto: Marketing


Bookmark and Share

Kamis, 03 Maret 2011

Orang Miskin dan Bukan Wajib Pajak Taat Dilarang Keluar Negeri

TravellingSelama ini dalam pemahaman saya yang belum terlalu sering bepergian keluar negeri, saya pikir klasifikasi orang yang dilarang bepergian keluar negeri itu hanya orang-orang yang sedang bermasalah atau terjerat dalam kasus hukum dan masuk dalam daftar cekal di imigrasi saja. Namun, faktanya ternyata tidak hanya itu. Ada juga golongan orang diluar itu yang masuk dalam daftar orang yang akan dipersulit juga untuk bepergian keluar negeri.

Beberapa hari yang lalu saya sempat update status di Twitter yang mengatakan kalau orang miskin, terlebih kere dilarang pergi keluar negeri menjadi turis. Nah, ini adalah contoh pertama golongan lain orang yang dilarang tersebut. Kedua, yaitu warga negara yang bukan pembayar pajak yang taat juga dilarang, tepatnya dipersulit, untuk bepergian keluar negeri. Mengapa? Silahkan simak fakta-fakta syarat pengurusan VISA keluar negeri di bawah ini.

Orang keluar negeri memang urusannya bisa bermacam-macam. Dari yang keluar negeri untuk urusan diplomatik, sekolah, bekerja maupun sebagai turis. Nah, yang terakhir (sebagai turis) ini yang akan saya bahas di sini.

Anda perlu tahu, faktanya sampai sekarang negara-negara maju sampai tulisan ini saya tulis masih memberikan diskriminasi dengan syarat-syarat yang cukup banyak buat turis yang berasal dari negara-negara berkembang seperti Indonesia kalau ingin menuju negaranya.

Mengapa hal itu dilakukan oleh negara-negara maju? Tak lebih untuk tindakan preventive saja jangan sampai orang yang sebetulnya tak mampu bepergian keluar negeri, maaf mbambung (menggelandang) disana karena kehabisan duit apalagi sampai eksodus ke negaranya sehingga tentu saja ini akan menjadi beban dari negara yang akan kita tuju. Itu maksud kasarnya.

Kalau Anda misalnya belum pernah bepergian keluar negeri, saya perlu ceritakan sedikit salah satu syarat wajib yang harus Anda penuhi adalah salah satunya harus melampirkan bukti bank account Anda yang di dalamnya memuat lalu-lintas cash flow keuangan Anda. Yaitu dokumen seperti print-out tabungan atau rekening koran giro tiga bulan terakhir, sertifikat deposito jika punya, dan juga surat jaminan dari pihak bank tempat Anda buka rekening tabungan atau giro sebagai penjamin Anda.

Diluar syarat tersebut diatas mengapa saya juga menyebut orang yang bukan wajib pajak taat dilarang juga pergi keluar negeri sebagai turis? Alasannya, meski sekarang keluar negeri sudah bebas fiskal, baik yang punya NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) maupun tidak, tapi prakteknya Anda akan tetap diminta menyerahkan copy dokumen bukti setoran PPH Pasal 21 kepada kedutaan untuk syarat pengurusan VISA-nya. Kalau tidak punya Anda pasti akan dipersulit.

Nah, jika Anda adalah orang yang cukup mengerti pajak maksud dari permintaan imigrasi ini secara implisit sebetulnya sama juga dengan mengapa mulai tahun 2009 Pembayaran fiskal dibebaskan tapi dengan syarat Anda harus punya NPWP. Maksudnya, tentu saja mengarah kepada mengaudit Anda apakah Anda sebagai warga negara seorang pembayar pajak yang taat apa tidak. Karena kita tahu kalau orang sudah punya NPWP semua lalu-lintas transaksi pendapatan dan pengeluarannya akan tercatat di BI (Bank Indonesia) dan dirjen pajak, yang tentu saja bisa ngelink juga ke imigrasi.

Jadi, akan menjadi sangat tidak masuk akal apabila secara keuangan misalnya ada seorang wajib pajak yang tiap bulan mampu plesir keluar negeri menjadi turis tapi tiap tahun laporan pajak penghasilannya selalu nihil terus. Pasti akan ketahuan.

Kesimpulannya, bukankah itu artinya sama juga bahwa kalau Anda bukan seorang pembayar pajak yang baik pasti akan terkena audit dan dipersulit? Itu kesimpulan yang pertama. Yang kedua, jika Anda, maaf misalnya orang miskin apa mungkin Anda bisa melengkapi syarat-syarat permintaan kedutaan yang meminta bank account di atas. Betul tidak?

Jika diantara pembaca ada yang pernah keluar negeri dan mengurus VISA, pertanyaan saya kepada Anda adakah pengalaman menarik yang pernah Anda alami terkait dengan pengurusan VISA keluar negeri ini? Silahkan sharing atau membagi pengalamannya dengan saya, terima kasih.

Sumber Foto: Travelling


Bookmark and Share

Selasa, 01 Maret 2011

VCF (Vaginal Contraceptive Film), Mungkin Alat Kontrasepsi Ini Yang Sedang Anda Cari

Alat KontrasepsiBagi pasangan yang sudah menikah maka ber-KB adalah salah satu jalan buat menunda punya anak. Dan kita tahu di pasaran banyak sekali tersedia berbagai macam jenis alat kontrasepsi yang bisa Anda jadikan pilihan. Tentunya masing-masing alat kontrasepsi punya kelebihan dan kekurangannya sendiri sehingga alat kontrasepsi yang satu sama yang lainnya belum tentu cocok buat semua orang.

Kalau ditinjau berdasarkan tipenya ada dua jenis alat kontrasepsi. Yaitu hormonal dan yang non hormonal. Yang termasuk dalam kategori kontrasepsi hormonal seperti pil, suntik, implant (susuk). Sementara yang non hormonal seperti IUD (intra uterine device), kondom dan kontrasepsi alami dengan sistem kalender.

Berikut adalah penjelasan serta contoh-contoh alat kontrasepsi tersebut berdasarkan cara pemakaiannya beserta kelebihan dan kekurangannya.

PIL

Jenis hormonal, berbentuk seperti obat (pil). Punya ketentuan ketat, yaitu wajib untuk diminum setiap hari dan harus pada jam yang sama. Kekurangannya resiko lupa tinggi, mengandung hormon sintesis yang berfungsi mengacau siklus hormon tubuh alami sehingga tidak terjadi kehamilan. Efek samping lainnya bisa menyebabkan seperti: mual, muntah, bercak di wajah dan pusing.

SUNTIK

Hormonal juga dimana proses pemberiannya dilakukan secara suntik/injeksi yang dilakukan secara periodik satu bulan atau tiga bulan sekali. Kekurangan alat kontrasepsi jenis ini adalah mempunyai efek samping bisa menambah berat badan ataupun bercak bercak darah (spotting).

IUD (Intra Uterine Device)

Sering disebut juga spiral meskipun bahan yang dipakai sekarang sudah jarang yang berbentuk spiral tapi seperti huruf "T", termasuk jenis kontrasepsi yang non hormonal sehingga tidak mengganggu produksi ASI, bisa digunakan sampai 10 tahun tergantung jenis spiralnya. Efek samping yang ditimbulkan menyebabkan keputihan atau jumlah haid yang lebih banyak dari biasanya. Kadang-kadang pada posisi tertentu spiral bisa mengganggu proses senggama karena menghalang-halangi penetrasi.

KONDOM

Termasuk non hormonal. Berfungsi menghalangi pertemuan antara sperma dan sel telur, juga bisa mencegah penularan penyakit menular seksual seperti HIV. Efek samping terkadang menimbulkan alergi pada lateksnya sehingga menimbulkan iritasi pada dinding vagina. Kelemahan lainnya kondom bagi banyak pria sering dibilang katanya begitu dekat tapi serasa jauh karena pertemuan dua alat kelamin tersekat oleh karet kondom. :)

IMPLANT/ SUSUK

Pemakaiannya disusupkan di bagian bawah kulit lengan atas sebelah dalam. Efek samping berupa perdarahan kecil atau sama sekali tidak haid dan rambut rontok.

KONTRASEPSI ALAMI (Kalender)

Sangat cocok digunakan pada ibu menyusui karena tidak mengganggu produksi ASI dan sangat tepat dalam menunjang program ASI eksklusif selama enam bulan pertama. Namun efektifitasnya kurang terjamin dan sulit mengontrolnya, juga bisa lupa tetap berhubungan pada masa subur sehingga resiko kebobolan (hamil) tinggi.

Vaginal Contraceptive Film (VCF)

Kali ini saya ingin memperkenalkan kepada Anda satu alat kontrasepsi baru yang berbeda dan punya banyak kelebihan kalau dibandingkan dengan alat-alat kontrasepsi diatas. Apa nama alat kontrasepsi ini? Namanya adalah VCF (Vaginal Contraceptive Film).

VCF
VCF (Vaginal Contraceptive Film)

Alat kontrasepsi ini berupa tisuue KB/Intravag/VCF Vaginal Contraceptive yang merupakan alat kontrasepsi bersifat lokal seperti halnya alat kontrasepsi lainya, bentuknya kecil, transparan dan memang berwujud mirip tissue pada umumnya, tetapi ukurannya lebih kecil dan tipis.

Kelebihan alat kontrasepsi yang satu ini adalah tidak adanya ganguan hormonal pada wanita berbeda halnya dengan alat kontrasepsi lain seperti pil, suntik maupun susuk yang kecenderungan terjadi gangguan hormonal.

Alat kontrasepsi ini juga sudah terjamin aman dan berdasarkan penelitian mempunyai efektifitas keberhasilannya mencapai lebih 90% dalam mencegah kehamilan, juga mempunayi efek samping yang hampir tidak ada efek dibanding alat kontrasepsi lain.

Bagaimana cara pememakaian alat kontasepsi ini? Caranya sangat mudah. Yaitu dengan memasukan tissue ini ke dalam vagina selama 5 – 10 menit sebelum bersenggama. Selanjutnya di dalam vagina tissue ini akan mencair. Cairan dari tissue inilah yang mengandung bahan yang disebut spermatiside. Sesuai dengan cara kerjanya, spermatiside adalah bahan yang bisa membunuh sperma, jadi sperma yang kontak dengan cairan ini akan mati dan tidak dapat membuahi sel telur.

Gimana cukup simple bukan cara pakai dan kerjanya? Tapi jangan ditanya kerja alat kontrasepsi VCF ini cukup efektif buat mencegah kehamilan. Nah, bagi anda yang berminat dengan alat kontrasepsi VCF ini silahkan hubungi Bu Erna di telpon 0274-4541674 atau HP 085743457343 atau PIN BB 583A1B16.

Notice:
Tulisan ini bermuatan Advertorial. Segala penyalahgunaan alat kontrasepsi yang ditulis bukan tanggung jawab penulis tapi sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu masing masing. Bagi yang belum menikah penulis tidak menganjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi VCF ini.

Bookmark and Share