twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Minggu, 23 Oktober 2011

Pergi Tanpa Ucapkan Kata Selamat Tinggal

Snow Women
Perpisahan memang selalu menyisakan gurat kesedihan. Dulu, setahun yang lalu (07/2010), saya pernah sedih sekali waktu kehilangan karena harus berpisah dengan salah satu sahabat blogger saya, Mas Anis Fahrunisa. Dia secara tiba-tiba berhenti ngeblog dan mengucapkan kata selamat tinggal pada saya. Dan siapa yang paling sedih kalau berpisah? Biasanya yang ditinggalkan. Betul?

Tapi ada yang datang dan pergi bukankah itu sudah hal biasa? Lumrah. Karena manusia hidup pada akhirnya juga akan berpisah satu sama lainnya. Yang tak biasa dan perlu disesalkan adalah kalau ada yang datang, sudah pernah mengisi hari-harimu lalu tiba-tiba dia pergi tanpa meninggalkan pesan sepatah katapun apalagi mengucapkan kata selamat tinggal. Bukankah ini tak biasa? Ada apa? Pasti itu pertanyaannya.

Sekali lagi, ada apa? Dan ini yang saya alami sekarang ini. Ada seseorang —teman yang sebetulnya belum lama saya kenal, baru tiga bulan lamanya saya mengenalnya lewat blog dan sosial media— secara tiba-tiba memutus tali pertemanan dengan saya. Bahkan bukan hanya itu saja, dia juga pergi dan memblokirku pula. Memblokir saya di kontak BlackBerry Messenger (BBM), sosial media Facebook dan juga Twitter sekaligus. Tempat dimana kami —saya menyebutnya kami karena dia teman bersama saya dengan beberapa sahabat saya lainnya di dunia maya— biasa saling menyapa bercanda ria.

Apa salah saya?

Tidak jelas! Saya tak tahu. Saat terakhir hari Minggu (16/10/2011) lalu waktu kutanya kenapa BBM saya tiba-tiba diremove waktu itu dia bilang singkat ke saya lewat DM Twitter: “Masa sih mas ga kok”. Lalu dia kembali DM saya untuk yang kedua kali dan memberi nomor PIN-nya ke saya: “Error kali mas Pin:268***F3.”

Itu jawaban dia. Saya tanpa punya prasangka apa-apa lalu coba invite kembali dan dia langsung approve. Tapi kini saya tak perlu lagi menduga-duga alasannya yang untuk kedua kali. Kenyataannya dia sudah meremove saya kembali dan tidak peduli lagi dengan kebingungan saya. Apakah saya harus menanyakan ini kepada dia lagi? Tidak! Untuk apa? Anggap saja dia seperti para teman angin lalu saya yang tiba-tiba invite BBM atau YM saya lalu pergi remove saya begitu saja, setelah dia mendapatkan apa yang diinginkannya.

Di internet saya banyak menjumpai tipe-tipe teman atau orang seperti itu. Datang dan pergi. Jadi kenapa saya harus merasa kehilangan? Masih banyak para teman dan sahabat di luar sana yang tulus mau berteman dengan saya, betul?



Tiga post terbaru blog saya kali ini, yang ini “Cinta dan Kehilangan”, “Ada Saatnya Anda Harus Pergi Lengser” dan artikel ini “Pergi Tanpa Ucapkan Kata Selamat Tinggal”. Semua bercerita menyuarakan tentang sebuah perpisahan. Saya tidak tahu mengapa hal ini bisa terjadi. Ini suatu kebetulankah? Entahlah. Mungkin ada yang bisa bantu saya untuk menjawabnya? :-)

Sumber Foto: visualizeus.com


Bookmark and Share

13 komentar:

  1. saya punya banyak pengalaman seperti itu. sebetulnya sederhana saja kok, ada tipe orang yang mencari teman sepaham. kalo dia orangnya maunya ngomongnya porno pasti gak nyaman gaul dengan orang baik-baik. mesti nahan diri. jadi di depan pak Joko dia pura-pura baik, sebetulnya aslinya suka ngomong gaje

    BalasHapus
  2. Omong-omong, Pak Joko, itu teman yang diceritain tuh laki-laki apa perempuan? Kok kayaknya Pak Joko sampai begitu menggalaunya? :D

    BalasHapus
  3. datang tak diundang pergi tak diantar...
    Nggak sampai galau kan pak? :)

    BalasHapus
  4. Hidup memang terkadang terasa absurd. Kalau memang pada akhirnya mati, kenapa manusia dilahirkan? Kalau akhirnya berpisah, kenapa mesti bertemu? Apapun itu, ada titik tengah diantaranya. Yakni kehidupan, kenangan atau pelajaran-pelajaran yang bisa diambil. Hingga kita dihadapkan pada 2 pilihan.Menikmati, atau mengeluhkan. :)

    BalasHapus
  5. Cahya:
    Speechless, ya Mas Cahya. He2..

    vira:
    Salam kenal kembali Mbak Vira. Saya sudah mampir tadi. Keren blognya.

    Ami:
    Wah, saya ndak berani nuduh dia seperti itu Mbak Ami. Karena sepanjang saya mengenalnya selama ini meski hanya lewat chat BBM, blog dan social media tapi sepertinya dia orang baik2 karena dia teman baik dari temanku juga. Tapi sudahlah tidak usah dipikirin lagi.

    Hoeda Manis:
    Dia seorang wanita, Mas. Seorang blogger dari pulau seberang. Dia sudah berkeluarga juga sama seperti saya. Yang bikin saya tidak habis pikir kenapa saya tiba-tiba diremove plus diblokir. Tidak tanggung-tanggung langsung di 3 akun sekaligus (BBM, FB dan Twitter). Ada apa? Karena hari-hari terakhir kami berkomunikasi tidak ada apa-apa.

    Sriyono Smg:
    Kalau yang seperti itu setahu saya Jelangkung, Mas. He2....

    Windu Tampan:
    Kali ini saya antara mengeluh dan mengambil pelajaran, Mas Windu. Untuk selanjutnya saya mesti hati-hati dalam memilih teman dan sebaiknya tetap menjaga jarak terhadap orang-orang yang baru dikenal. Itu pelajarannya.

    BalasHapus
  6. niatan orang berinteraksi online beda beda, mungkin mereka meninggalkan karena apa yang diniatkan telah tercapai, misalnya ada orang yang mau eksperimentasi pertemanan online, dll

    :) tapi saya tidak tahu apa motif teman-teman pak joko itu

    BalasHapus
  7. Tenang, Bung. Dunia tak selebar layar BB, jadi kalau si teman meninggalkan begitu saja tanpa alasan, ya sudah. Mungkin memang dia tidak cocok untuk sampeyan, jadi memang sebaiknya tidak berteman. Iya kan?

    Salam.

    BalasHapus
  8. Jarwadi:
    Bereksperimen pertemanan? Wah, kalau ada yang begitu, itu jahat sekali. Masak orang dijadikan eksperimen pertemanan.

    Sampai sekarang saya juga tak tahu apa motifnya mendekati saya. Hanya Tuhan dan dia yang tahu. Karena dari awal mula dia yang tiba-tiba invite ke saya. Pertama follow saya di Twitter, invite FB, YM dan BBM.

    Bung Eko:
    Iya, benar Mas Eko. Masih banyak teman yang lain. Terima kasih :)

    BalasHapus
  9. :) Septinya Mas Joko sdg Melo, Pertemuan dan Perpisahan keliatannya sama sama nikmat tergantung bagaimana cara menikmatinya mas. Salahsatu nikmatnya adalah bisa ditulis jadi Inspirasi nulis tulisan ini :D, betul ?

    BalasHapus
  10. Lintang Hamidjoyo:
    Bukan melo, Bos. Yang lebih tepat saya sakit hati dengan teman Anda. Meremove dan memblokir orang seenaknya tanpa ada alasan yang jelas. Tak tanggung-tanggung langsung dari 3 tempat sekaligus (BB, FB dan Twitter). Kalau memblokir itu artinya sudah ngajak bermusuhan karena semua pintu akses telah ditutup rapat-rapat. Gitu, Gan. Kalau Anda masih mengaku sahabat saya, tentu sampean harus bersikap netral, dong dan bisa mengerti saya juga. Jangan hanya mengerti yang sana aja.

    BalasHapus
  11. Saya sudah tua mas dan di jamin netral, kalo sing moco bb kuwi bojone lak yo repot to, Kelemahan bersahabat online apabila sahabat kita wanita dan mempunyai keluarga mas.

    BalasHapus
  12. Lintang Hamidjoyo:
    Terima kasih, pengalaman kenal dengan teman Anda ini sangat berharga buat saya, Mas. Setidaknya, saya kini bisa belajar untuk tidak sembarangan menerima request pertemanan dari siapa pun meskipun itu permintaan pertemanan dari teman sahabat saya sendiri.

    BalasHapus