twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Kamis, 22 Desember 2011

Standar Keamanan Transaksi Situs E-Commerce, Perbankan dan PayPal di Internet

PayPal
Semakin seringnya saya transaksi finansial via internet membuat saya belajar tentang banyak hal yang menyangkut sistem dan prosedur serta standar keamanan yang diterapkan beberapa situs e-commerce, maupun standar keamanan yang diberlakukan oleh pihak perbankan di internet. Pengalaman telah mengajarkan banyak hal kepada saya.

Hem, kalau sebagian besar orang banyak yang masih takut-takut akses finansial perbankan apalagi bertransaksi di internet pakai internet banking maupun transaksi online, semisal belanja barang online atau ke luar negeri pakai kartu kredit maupun PayPal, tidak demikian halnya dengan saya. Kok bisa? Karena transaksi e-commerce di internet sudah seperti mainan saya sehari-hari karena sudah menjadi profesi kedua saya dalam mencari makan, ngasong online di internet.

Nah, terkait masalah transaksi online ini, saya ingin bercerita kepada Anda. Kemarin ada salah satu pengomentar anonim meninggalkan komentarnya di salah satu artikel saya yang ini, “Tips Cara Mudah Belanja Barang di Amazon dan eBay”. Pengomentar tersebut bercerita katanya habis dibobol kartu kreditnya di Amazon. Ada transaksi ilegal yang dilakukan oleh pembobol yang memakai data kartu kreditnya untuk berbelanja di Amazon. Lalu dia bertanya ke saya bagaimana cara melaporkan hal ini ke Amazon.

Sebetulnya rata-rata standar keamanan situs e-commerce apalagi sekelas Amazon sudah sangat baik jadi saya pun ragu kalau semudah itu dibobol oleh pembobol. Kecuali kalau bobolnya akibat dari kecerobohan usernya sendiri yang kurang berhati-hati. Karena hampir semua situs e-commerce menggandeng pihak ketiga semacam Verisign yang sudah terkenal reputasinya untuk memastikan lalu-lintas dan kemanan data usernya aman dengan mengenkripsi datanya jadi sangat lah sulit untuk dibajak.

Alasan lainnya, setiap situs e-commerce maupun situs perbankan, baik bank lokal maupun bank sekelas PayPal selalu memberikan alert email setiap kali Anda selesai transaksi finansial. Jadi setiap ada penyalahgunaan account si pemiliknya akan langsung diberitahu via email. Contoh bank seperti BCA, BNI, Mandiri dan BRI yang sudah pernah saya coba pakai internet bankingnya pasti akan melaporkan ke nasabah via email setiap kali selesai transaksi. Yang paling secure bank BRI. Setiap selesai logout saya selalu dikirimi alert email berisi pemberitahuan aktivitas saya sewaktu login di internet banking bank BRI.

Contoh lainnya, PayPal. Kebetulan contohnya masih hangat. Kemarin saya baru saja transaksi e-commerce Jasa Pembelian Luar Negeri dengan nilai transaksi cukup besar, untuk ukuran saya, yaitu senilai $2231.04 USD. Hanya dalam hitungan beberapa menit pihak PayPal langsung mengkonfirmasi ke saya by phone untuk menanyakan atau verifikasi apakah benar transaksi yang barusan terjadi saya yang melakukannya.

Saya sampai kaget, maklum Inggris saya masih belepotan jadi sedikit panik waktu ada nomor asing dari nomor luar negeri bernomor +0060376638500 tiba-tiba menghubungi ponsel saya sekitar pukul 12:36 Wib, beberapa saat setelah 12 menit yang lalu habis transaksi menggunakan PayPal. Rupanya PayPal sangat concern terhadap keamanan akun nasabahnya sampai-sampai saat di Amerika sana lagi waktunya enak-enak tidur pun staff mereka tetap stand by ngawasi lalu lintas data nasabahnya sehingga langsung memverifikasi ke saya selaku pemilik accountnya.

Maklum, seumur-umur menggunakan PayPal semenjak tahun 2008, itu adalah transaksi terbesar yang pernah saya lakukan lewat PayPal. Sebelum-sebelumnya paling banter saya hanya transaksi maksimal $600 USD saja. Itupun saya menerima transfer PayPal Balance, bukan mengirim duit keluar.

Kalau melihat standar keamanan yang begitu ketat dan alert report yang realtime dalam memantau dan melaporkan lalu-lintas keuangan ke pemilik account yang diterapkan situs-situs e-commerce maupun situs perbankan di internet, apakah iya kita harus ragu dan takut untuk bertransaksi online?

Pertanyaan saya kepada Anda di akhir post ini, bagaimana dengan Anda? Apakah Anda termasuk juga yang masih enggan atau takut-takut melakukan transaksi finansial via internet? Atau malah sudah sangat terbiasa karena sama-sama sudah tahu akan standar keamanan ini? Silahkan Anda boleh sharing dengan saya, terima kasih.


Bookmark and Share

22 komentar:

  1. He he..., saya tidak punya akses transaksi luar negeri, tapi kalau saya perlu, kan ada Pak Joko :).

    BalasHapus
  2. Saya sih ga terlalu khawatir untuk bertransaksi via internet. Sudah terlalu sering mungkin.

    Cuma kalau masalah paypal, rada ngga jelas mas. Masa tiba-tiba akun saya dibanned tanpa sebab-sebab yang jelas. Padahal semua permintaan klarifikasinya sudah saya penuhi.

    Nasib oh nasib... :))

    BalasHapus
  3. selama ini masih merasa aman aja, wong saya juga ati2 banget :D

    BalasHapus
  4. paypalnya masih kosong kok Om... muehehehehe gimana mau transaksi :D

    BalasHapus
  5. ane mau bikin paypal susah amat ya, gimana caranya biar tidak ditolak terus

    BalasHapus
  6. Cahya:
    Siap, Mas Cahya. Saya tunggu kalau mau order ke luar negeri. :)

    arief maulana:
    Berarti hampir sama dengan kasus yang menimpa saya bulan November 2011 kemarin. PayPal saya kena limited. Tapi untungnya PayPal limited saya langsung dipulihkan begitu permintaan PayPal saya penuhi.

    Berarti sampai sekarang belum punya akun di PayPal, Mas?

    adin:
    Iya, Mas kalau menyangkut transaksi finansial kita harus berhati-hati. Saya pun tak berani akses, misalnya internet banking atau ke PayPal dari komputer atau koneksi internet umum. Saya pilih aman dari laptop dan pakai modem flash saya saja.

    Rohani Syawaliah:
    Tinggal diisi aja dengan kerja online apa gitu yang bayarannya pakai PayPal. :)

    alarm-motor:
    Masak susah sekarang, Mas? Bukannya kalau daftarnya mudah. Yang tak mudah setahu saya proses verifikasinya untuk menjadi akun verified karena butuh kartu kredit dulu.

    BalasHapus
  7. Saya pernah menggunakan PayPal, tapi nominalnya ga besar2 amat, karena cuma buat hosting dan domain. Dan saya kira memang cukup secure.

    Ya, kadang2 karena ada kesempatan lah pembajakan itu terjadi. Jadi, sebagai user, kita memang harus extra waspada. Apalagi di dunia maya. Bukan begitu pak? :)

    BalasHapus
  8. duhhh gmn rasanya iia ada nomer asing (beneran dari asing) masuk ke hape saiia walau cuma sekedar konfirmasi :( ckckckck.. gag kebayang.. halah* norak mode on :(

    BalasHapus
  9. PayPal-nya sendiri aman. Sudah jadi standar penggunaan uang di internet sehingga tidak perlu diragukan lagi keamanannya. Beberapa klien malah hanya mau bayar via PayPal dan menolak yang lain.

    Yang perlu diwaspadai adalah situs dan para pelaku transaksinya, termasuk diri kita sendiri.

    Transaksi di internet bukan saja nyaman malah terlalu nyaman. Rasanya seperti main monopoly. Tinggal klik padahal itu duit beneran. :)

    BalasHapus
  10. Darin:
    Paling enak transaksi nilai kecil, Mas. Artinya kita tak perlu olah raga spot jantung jika sampai transaksinya scam atau ada masalah. Terlalu besar resikonya. :D

    Iya, Mas selalu waspada dan hati-hati. Itu yang terpenting dalam transaksi finansial di internet. Jangan ceroboh.

    Belajar Photoshop:
    Memang kenapa, Mas kalau sampai ada yang nelpon dari luar negeri? Apa sama seperti saya yang belepotan Inggrisnya. He2...

    Jeprie:
    Benar, Mas Jeprie. Sebagai sesama pengguna PayPal kita sudah sama-sama paham akan keamanan transaksi di PayPal. Yang tidak aman adalah, benar para pelakunya. Makanya, saya tak mau sembarangan transaksi, contoh transfer PayPal Balance dengan sembarangan orang yang tidak saya kenal. Resikonya terlalu besar.

    BalasHapus
  11. klo saya transaksinya masih kecil kecil pak, kebanyakan masih ratusan ribu rupiah, klo ada yang sampe jutaan paling dulu pernah pake facebook ads atau google adwords doang :)
    #nggak terlalu khawatirlah soal security, wong namanya juga bisnis...

    BalasHapus
  12. Sriyono Semarang:
    Wow, berarti sudah sering ngiklan online, Mas? Mantab. Saya belum pernah coba ngiklan berbayar. Mungkin nanti kalau semakin ketat persaingannya baru saya dongkrak pakai iklan.

    BalasHapus
  13. Saya kok masih ga sreg kalau transaksi online. Lebih suka COD :)

    BalasHapus
  14. Andhy:
    Selama memungkinkan bisa transaksi langsung maka pilihan pembayaran pakai sistem COD yang terbaik, Mas. Lebih trust dan minim resiko. Betul.

    BalasHapus
  15. dulu pernah daftar paypal tapi kayaknya perlu pake kartu kredit jadi tidak saya teruskan, tapi kalo transaksi pake M banking atau Key BCa sering mas, kadang kalo tranfer ato bayar rekening listrik lewat situ juga bisa mas... hehehehehehe

    BalasHapus
  16. Zonapedia:
    Kalau mau transaksi PayPal memang membutuhkan kartu kredit untuk verifikasinya, Mas. Jika belum diverifikasi transaksinya hanya dibatasi mak $100 USD saja. Bagus, Mas kalau sudah sering pakai M-Banking dan Internet Banking. Artinya, untuk urusan hanya bayar membayar dan transfer tak perlu repot-repot lagi pergi ke ATM apalagi ngantri di teller bank.

    BalasHapus
  17. mas udah lama juga aku buka account di paypal itu tapi masih juga belum terferifikasi karena gda kartu kredit..dulu sya sudah di pinta untuk mengirimkan KTP untuk ferivikasi account saya itu...tapi saya masih ragu untuk mengirimkan KTP saya ke paypal..sekarang account saya sudah di blokir disana karena ada beberapa syarat yang belum bisa saya penuhi..
    pertanyaan saya :
    1.kalau account saya sudah di close apakah saya masih bisa membuka acount di paypaldengan nama yang sama mas?
    2.bagaimanakah cara yang mudah untuk ferivikasi account di paypal supaya tidak di banned??
    terima kasih mas..

    BalasHapus
  18. Saya coba jawab pertanyaan Anda.

    1. Bisa. Silahkan daftar lagi di PayPal. Dan untuk menghindari penolakan dari PayPal sebaiknya pakai email baru yang berbeda dengan email yang dulu.

    2. Cara verifikasi setahu saya tetap optionnya pakai 3 ini. Pakai kartu kredit, kartu debit tabungan, dan VCC.

    BalasHapus
  19. keren bos pengalamannya, kalo masalah PP saya sering kena limited access, hihi, jadi trauma.

    BalasHapus
  20. Sejak 2 tahun lalu saya pakai paypal lancar2 saja pak, sampai sebulan lalu saya gunakan untuk belanja barang di ebay. Entah kenapa penjualnya melakukan open dispute padahal saya sudah bayar barangnya dan dia pun sudah mengirim barangnya ke saya. Ditambah lagi saya membuka paypal dari hp android, padahal biasanya dari laptop. Jadilah akun saya diclose dan balancenya dihold sampai 180 hari. Pernah punya pengalaman seperti ini Pak? Kalau akun sudah diclose seperti itu, masih bisa tidak ya buat akun baru dengan nama yang sama? Saya perlu sekali memiliki Paypal verified untuk menerima uang hasil bisnis online saya pak. Trims.

    BalasHapus
  21. vanidiana:
    Lha kok aneh sudah dibayar di-open dispute. Boleh saya tahu apa alasan mendisputenya? Sebab di PayPal tidak bisa mendispute begitu saja, seenakknya kalau tanpa ada sesuatu yang menjadi alasannya. Tentang masalah akun dihold saran saya coba hubungi PayPal cabang di Singapura jelaskan saja duduk permasalahannya dan tanyakan apa alasannya akun dihold. PayPal biasanya beda tanggapannya kalau ditelpon langsung dibanding hanya kontak via email.

    Saya pernah nelpon PayPal di Singapuran. Silahkan baca tulisan saya yang ini http://www.diptara.com/2012/06/pengalaman-nelpon-paypal-ke-luar-negeri.html. Ini pengalaman saya pernah nelpon PayPal

    BalasHapus
  22. Ninggalin jejak dulu mas. Suatu saat pasti saya butuhkan...

    BalasHapus