twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Rabu, 26 Oktober 2011

Pengobatan Gratis Buat Penderita Hydrocephalus

Hydrocephalus
Beberapa hari yang lau saya mendapatkan email dari Azizah Foundation, setelah sebelumnya menerima pesan lewat broadcast BBM di BlackBerry saya. Karena isi pesannya kali ini sangat berguna, yaitu memberitahu tentang pengobatan gratis buat penderita Hydrocephalus (penyakit kepala membesar) maka tak ada salahnya saya sharing berita tersebut ke blog ini. Siapa tahu diantara teman pembaca blog ini ada yang sedang menderita penyakit tersebut sehingga bisa memanfaatkan pengobatan gratis ini.

Sebagaimana kebanyakan broadcast message yang sering menyambangi BlackBerry saya, saya seringkali acuhkan karena beberapa diantaranya sering berisi informasi tak valid bahkan Hoax. Contoh informasi dokter kanker hoax dari Bandung beberapa waktu yang lalu yang sempat mencatut nama dubes Korea dan Menkes.

Karena kali ini informasinya amat menarik maka sebelum saya percayai apalagi menyebarluaskannya saya sempatkan untuk kirim email lebih dahulu ke alamat email yang disebutkan. Dan hasilnya seperti jawaban emailnya dari Azizah Foundation yang saya kutip dibawah ini, ternyata beritanya benar, bukan hoax. Jadi silahkan bagi siapa saja barangkali punya kerabat atau teman yang kebetulan menderita penyakit ini (Hydrocephalus) saya persilahkan menghubungi pihak Azizah Foundation.

----- Forwarded Message -----
From: azizah foundation <azizahfoundation@yahoo.com>
To: "jokostt@yahoo.com" <jokostt@yahoo.com>
Sent: Wednesday, October 12, 2011 4:13 PM
Subject: Bls: Mohon Info

PERSYARATAN UTK PASIEN HIDROCEPHALUS:

  1. KTP
  2. KK
  3. SURAT KETERANGAN DIATAS MATERAI BAHWA SETUJU DIOPERASI ( APABILA PASEIEN TERSEBUT MEMANG SDH DINYATAKAN HARUS DIOPERASI )
  4. SKTM
  5. JAMKESMAS KALAU DI JAKARTA
  6. JAMKESDA KALAU DI DAERAH
  7. PHOTO PASIEN
  8. SURAT KETERANGAN DARI DOKTER BAHWA MENDERITA HIDROCEPHALUS

SEMUA PERSYARATAN DIATAS TERSEBUT TOLONG DI KIRIM VIA EMAIL SETELAH DATA2 NYA KAMI TERIMA AKAN KAMI PELAJARI TERLEBIH DAHULU, TRIMS

PERSYARATAN DIATAS HARUS DILENGKAPI SETELAH ITU HUB SAUDARA AHMAD FAISAL/ SRI DI NOMOR : 021.7183201

Dari: Joko Sutarto <jokostt@yahoo.com>
Kepada: azizahfoundation@yahoo.com
Dikirim: Selasa, 11 Oktober 2011 20:20
Judul: Mohon Info

Maaf saya hanya ingin klarifikasi saja sebelum saya sebarkan infonya. Apakah info yang dibroadcast di bawah ini benar?

Bila di sekitar kalian ada balita yg mengidap penyakit hydrosephalus (kepala membesar), Azizah Foundation siap membantu anda dengan biaya Rp 0 alias gratis total sampai sembuh.

Utk info lebih lanjut bisa kontak langsung ke nomer 021.7183201 atau email ke azizahfoundation@yahoo.com

Mohon bantu sebarkan broadcast ini agar saudara2 kita yg memiliki anak yg mengidap hedrosivalus dan kesusahan biaya bisa terbantu.

Thanks

Joko Sutarto
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Semoga informasi ini bermanfaat. Dan mohon bantuan Anda untuk men-sharing atau menyebarluaskan info ini agar bisa membantu para penderita penyakit ini yang kebetulan kurang mampu, terima kasih.

Update: Bagi Anda yang ingin tahu informasi tentang Hydrochepalus dan ingin menghubungi Azizah Foundation, selain bisa kontak via email diatas, Anda juga bisa mengunjungi websitenya di azizahfoundation.com untuk mencari informasi lebih lanjut.

Sumber Foto: medicatherapy.com


Bookmark and Share

Selasa, 25 Oktober 2011

Standar Keamanan Terbaru Belanja Online Dengan Kartu Kredit

3D Secure
Keamanan bertransaksi online memang masih menjadi ekspektasi terbesar orang dalam berbelanja online (e-commerce) di internet. Mudahnya kartu kredit dibobol dan disalahgunakan untuk transaksi online membuat banyak orang, pemegang kartu kredit, takut untuk bertransaksi secara online.

Bayangkan saja, hanya dengan berbekal tahu nama pemegang kartu, nomor dan masa berlaku kartu serta tiga angka dibalik kartu kredit seseorang, pembobol sudah bisa menyalahgunakan kartu kredit Anda untuk berbelanja online. Mudah, bukan?

Makanya, tak heran kalau sampai detik ini banyak orang yang tetap enggan atau tak berani transaksi online. Saya pun meski sudah sangat sering bertransaksi online —karena saya buka Jasa Internet Buying Agen— selama ini masih sangat berhati-hati sekali dan lebih memilih menggunakan Paypal ketimbang pakai kartu kredit secara langsung. Alasannya? Saya tak ingin mengobral data kartu kredit saya kepada para merchant online yang sangat rawan buat disalahgunakan.

Dan seperti menjawab tantangan tersebut beberapa bank penerbit kartu kredit kini mulai mengeluarkan inovasi terbarunya. Beberapa bank, saya ambil contoh Citibank dan bank BCA mulai care akan hal ini sehingga terus berupaya melakukan proteksi perlindungan kepada para nasabahnya.

Bank BCA

Apa standar dan inovasi keamanan terbaru yang sudah dilakukan oleh Citibank dan BCA? Baiklah, langsung saya bahas mulai dari BCA dulu. Khusus BCA mulai 17 Oktober 2011 sudah mengeluarkan program baru dengan memberikan proteksi PIN buat melindungi transaksi online khusus pemegang kartu kredit BCA Visa. Perlindungan ini hampir mirip seperti perlindungan terhadap pemegang kartu debit (Tahapan) yang sudah cukup lama dilindungi dengan token PIN untuk setiap akses finansial perbankan via Klik BCA. Atau sedikit mirip seperti sistem PIN internet banking di bank CIMB Niaga — dikirim lewat ponsel.

BCA menyebutnya dengan Lima Langkah Mudah Belanja Online bersama BCA. Program ini memungkinkan pemegang Kartu Kredit BCA Visa untuk berbelanja online dalam 5 (lima) langkah mudah, yaitu dengan cara update informasi; input data; notifikasi; verifikasi; dan konfirmasi.

Berikut ini adalah rincian kelima langkah tersebut saya kutip dari situs resminya di BCA:

  1. Daftarkan informasi pribadi anda dengan memasukkan nomor ponsel anda ke Halo BCA (021) 500888. Pendaftaran nomor ponsel ini hanya bisa dilakukan oleh Pemegang Kartu Utama. Jika anda adalah Pemegang Kartu Tambahan, harap informasikan Pemegang Kartu Utama untuk melakukan update nomor handphone ke Halo BCA.
  2. Setelah memilih barang atau jasa yang diinginkan dan hendak melakukan transaksi, masukkan nomor kartu kredit; tiga angka di balik kartu (Card Verification Value); dan Expiry Date. Jika situs tempat anda berbelanja online terdaftar dalam program 3D Secure, akan muncul halaman pop-up setelah anda memilih "Continue" untuk langkah verifikasi.
  3. Selanjutnya, notifikasi Authorisation Code akan dikirim ke nomor ponsel yang telah anda daftarkan. Nomor Authorisation Code ini akan berganti setiap anda melakukan transaksi baru.
  4. Setelah itu, masukkan nomor tersebut ke slot Authorisation Code yang tersedia. Apabila nomor Authorisation Code yang dimasukkan salah satu hilang sebelum dimasukkan ke dalam layar tampilan, tekan tombol Resend Authorisation Code untuk mendapat nomor yang baru. Untuk dapat mengakses halaman verifikasi seperti diatas, pastikan settingan browser anda memperbolehkan (enable) halaman pop-up.
  5. Terakhir, jika proses verifikasi berhasil, anda akan mendapat konfirmasi bahwa transaksi anda sudah berhasil. Halaman akan kembali ke website asal anda saat bertransaksi.

Lima langkah diatas tentunya harus didukung oleh merchantnya juga. Merchant harus sudah support dengan sistem kemanan transaksi 3D Secure — istilah proteksi yang dipakai oleh BCA dari jaringan Visa dan Mastercard internasional.

Contoh yang kedua, di Citibank juga sama melakukan perlindungan hampir serupa dengan yang dilakukan di bank BCA. Bedanya kalau di Citibank tidak menggunakan PIN tapi transaksi diverifikasi secara langsung by phone dari Citibank Officer kepada nasabah.

Pengalaman saya pernah menggunakan kartu kredit Citibank buat transaksi online, saya langsung ditelpon oleh pihak Citibank begitu transaksi selesai saya lakukan. Hanya dalam waktu kurang dari satu menit setelah transaksi selesai saya lakukan ponsel saya langsung berdering. Citibank langsung menghubungi saya untuk mengklarifikasi transaksinya apakah benar saya yang melakukan.

Saya pun sempat menanyakan hal ini kepada Citibank Officer apakah ini standar baru yang diterapkan oleh pihak Citibank? Jawabnya benar Citibank memang sudah menerapkan perlindungan ekstra seperti itu untuk melindungi para nasabahnya. Mereka secara realtime akan memantau dan melaporkan kepada pemegang kartu kredit setiap kali ada transaksi online tidak wajar atau diluar kebiasaan nasabah. Termasuk transaksi dengan nilai transaksi besar, misalnya sudah memakai limit sampai 50% akan diverifikasi kepada pemegang kartu.

Melihat inovasi bank BCA dan bagaimana langkah perlindungan yang sudah dilakukan Citibank, rasanya tidak ada alasan lagi sekarang ini untuk tetap takut berbelanja e-commerce di internet pakai kartu kredit. Selain karena alasan tersebut di atas, kartu kredit punya keunggulan tersendiri secara keamanan dibanding Anda menggunakan kartu debit. Apa kelebihan kartu kredit? Baca tulisan terdahulu saya “5 Alasan Mengapa Anda Lebih Aman Menggunakan Kartu Kredit Daripada Kartu Debit” kalau Anda ingin tahu lebih jelasnya.

Demikian, semoga sharing info ini bermanfaat. Jika Anda ada tambahan atau pertanyaan saya persilahkan tinggalkan dalam kolom komentar, terima kasih.


Bookmark and Share

Minggu, 23 Oktober 2011

Pergi Tanpa Ucapkan Kata Selamat Tinggal

Snow Women
Perpisahan memang selalu menyisakan gurat kesedihan. Dulu, setahun yang lalu (07/2010), saya pernah sedih sekali waktu kehilangan karena harus berpisah dengan salah satu sahabat blogger saya, Mas Anis Fahrunisa. Dia secara tiba-tiba berhenti ngeblog dan mengucapkan kata selamat tinggal pada saya. Dan siapa yang paling sedih kalau berpisah? Biasanya yang ditinggalkan. Betul?

Tapi ada yang datang dan pergi bukankah itu sudah hal biasa? Lumrah. Karena manusia hidup pada akhirnya juga akan berpisah satu sama lainnya. Yang tak biasa dan perlu disesalkan adalah kalau ada yang datang, sudah pernah mengisi hari-harimu lalu tiba-tiba dia pergi tanpa meninggalkan pesan sepatah katapun apalagi mengucapkan kata selamat tinggal. Bukankah ini tak biasa? Ada apa? Pasti itu pertanyaannya.

Sekali lagi, ada apa? Dan ini yang saya alami sekarang ini. Ada seseorang —teman yang sebetulnya belum lama saya kenal, baru tiga bulan lamanya saya mengenalnya lewat blog dan sosial media— secara tiba-tiba memutus tali pertemanan dengan saya. Bahkan bukan hanya itu saja, dia juga pergi dan memblokirku pula. Memblokir saya di kontak BlackBerry Messenger (BBM), sosial media Facebook dan juga Twitter sekaligus. Tempat dimana kami —saya menyebutnya kami karena dia teman bersama saya dengan beberapa sahabat saya lainnya di dunia maya— biasa saling menyapa bercanda ria.

Apa salah saya?

Tidak jelas! Saya tak tahu. Saat terakhir hari Minggu (16/10/2011) lalu waktu kutanya kenapa BBM saya tiba-tiba diremove waktu itu dia bilang singkat ke saya lewat DM Twitter: “Masa sih mas ga kok”. Lalu dia kembali DM saya untuk yang kedua kali dan memberi nomor PIN-nya ke saya: “Error kali mas Pin:268***F3.”

Itu jawaban dia. Saya tanpa punya prasangka apa-apa lalu coba invite kembali dan dia langsung approve. Tapi kini saya tak perlu lagi menduga-duga alasannya yang untuk kedua kali. Kenyataannya dia sudah meremove saya kembali dan tidak peduli lagi dengan kebingungan saya. Apakah saya harus menanyakan ini kepada dia lagi? Tidak! Untuk apa? Anggap saja dia seperti para teman angin lalu saya yang tiba-tiba invite BBM atau YM saya lalu pergi remove saya begitu saja, setelah dia mendapatkan apa yang diinginkannya.

Di internet saya banyak menjumpai tipe-tipe teman atau orang seperti itu. Datang dan pergi. Jadi kenapa saya harus merasa kehilangan? Masih banyak para teman dan sahabat di luar sana yang tulus mau berteman dengan saya, betul?



Tiga post terbaru blog saya kali ini, yang ini “Cinta dan Kehilangan”, “Ada Saatnya Anda Harus Pergi Lengser” dan artikel ini “Pergi Tanpa Ucapkan Kata Selamat Tinggal”. Semua bercerita menyuarakan tentang sebuah perpisahan. Saya tidak tahu mengapa hal ini bisa terjadi. Ini suatu kebetulankah? Entahlah. Mungkin ada yang bisa bantu saya untuk menjawabnya? :-)

Sumber Foto: visualizeus.com


Bookmark and Share

Jumat, 21 Oktober 2011

Ada Saatnya Anda Harus Pergi Lengser

Dahlan IskanMembaca tulisan Dahlan Iskan yang berjudul “Inikah Kisah Kasih Tak Sampai?”, yang mengisahkan cerita perjalanannya hendak pergi ke Amsterdam, Belanda kemudian secara tiba-tiba dibatalkannya gara-gara telpon dari istana, saya jadi ingat tulisan lama dia (Dahlan Iskan) sebelumnya yang ditulis pada bulan Juni 2011 lalu, “Bupati Baru di Kolam Keruh”.

Pada kedua tulisan itu, kini seperti ada benang merah yang menghubungkannya. Apa benang merahnya? Nanti di akhir tulisan saya Anda akan bisa menarik benang merah kesimpulannya.

Karena Dahlan Iskan samasekali tak tertarik dengan jabatan menteri maka pada saat pengumuman penting reshuffle kabinet SBY hari Selasa (18/10/2011) kemarin, dia justru dengan santainya akan pergi meninggalkan Indonesia.

Saya baru tahu setelah baca tulisan Dahlan Iskan yang berjudul Inikah Kisah Kasih Tak Sampai, kalau dia itu sebetulnya juga tak mau lama-lama menjadi dirut PLN. Hanya ingin menjabat direktur tiga tahun saja. Bahkan jabatan menteri pun dia juga tak tertarik. Alasannya? Karena dia lebih senang jadi orang bebas.

Ah, Dahlan Iskan jadi mengingatkan saya akan sosok bupati Tuban sekarang, Fathul Huda, yang pernah ditulisnya dalam tulisan kritiknya itu. Fathul Huda, bupati Tuban yang samasekali tak tertarik jadi bupati dan awalnya tetap ngotot tak mau dicalonkan jadi bupati meski berulangkali didesak untuk dicalonkan.

Fathul Huda, kata Dahlan Iskan dalam tulisannya punya modal yang luar biasa: Tidak takut tidak jadi bupati! Itulah modal nomor satu, nomor dua, nomor tiga, nomor empat dan nomor lima yang jarang dimiliki semua calon pemimpin negeri ini yang rata-rata ambisius ingin melanggengkan dinasti jabatannya. Dan kini Dahlan Iskan sudah membuktikannya pada dirinya sendiri, sama seperti tulisan kritiknya itu. Dia tak tertarik jadi menteri. Dia terpaksa jadi menteri sehingga sama seperti Fathul Huda. Boleh saya katakan punya modal kuat: Tidak takut tidak jadi menteri!

Apakah saya salah kalau mengatakan demikian? Bukankah mayoritas pemimpin di negeri ini seperti itu? Ingin berlama-lama duduk di jabatannya. Sehingga segala cara akan dilakukan demi melanggenggakan kekuasaannya.

Di tulisan Bupati Baru di Kolam Keruh —waktu itu Dahlan Iskan masih menjabat sebagai dirut PLN, belum diangkat sebagai Menteri BUMN— ia bercerita, saat di PLN dia berkesempatan keliling ke seluruh Indonesia sehingga bisa mengenal banyak sosok bupati/walikota ke daerah-daerah. Dia mengkritik tentang rendahnya kualitas para pemimpin daerah di negeri ini. Hanya ada beberapa gelintir sosok bupati/walikota menonjol dan yang punya prestasi, tuturnya. Sisanya tak lebih hanya orang-orang biasa yang tak punya kemampuan menonjol. Sedihnya, ada yang tak punya urat malu akibat terlalu nyaman duduk di kursi empuk kekuasaan sehingga sampai lupa berdiri. Contoh bupati Tuban yang lama, Haeny Relawati Rini Widyastuti, yang masih nekad dan tak punya malu tetap mencalonkan diri lagi meski sudah dua kali menjadi bupati hanya untuk mengejar jabatan wakil bupati.

Itulah faktanya, contoh-contoh para pejabat di negeri ini. Lihatlah, bukankan tidak sedikit para pejabat di negeri ini yang demi untuk melanggengkan jabatan atau kekuasaannya sampai-sampai rela membuang rasa malunya dengan segala cara agar tetap duduk di kursi nyamannya sebagai pejabat.

Contoh lainnya lagi bisa Anda lihat sekarang —kebetulan contohnya masih segar dalam ingatan kita, pada saat reshuffle kabinet SBY kemarin— pada beberapa menteri SBY yang dicopot. Ada yang mau menerima dan melepaskan jabatannya dengan legowo, tapi ada juga yang tak rela dicopot dan mau melepaskan jabatan menterinya dengan begitu saja. Anda belum tahu siapa menterinya? Saya sebut saja Fadel Muhammad, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan SBY.

Ya, memang manusiawi lah bila Anda sedih karena jabatan Anda secara tiba-tiba dicopot. Anda dipecat seperti Steve Jobs didepak dari CEO Apple! Siapa yang tak kaget, sedih bila tanpa ada angin tanpa ada hujan tiba-tiba Anda dicopot. Terkejut boleh tapi tentu saja yang lebih penting adalah Anda harus mau intropeksi diri kenapa Anda sampai dicopot. Saya rasa itu yang jauh lebih penting Anda pikirkan dan renungkan daripada mengeluhkan pencopotannya.

Sekarang saya tiba-tiba jadi ingat dengan kata-kata bijak seorang teman di kantor saya. Dia pernah mengatakan begini ke saya: “Jika Anda terlalu lama stagnan duduk di jabatan Anda, tahu dirilah kalau Anda ada saatnya harus pergi lengser. Kasihan orang-orang yang berada dibawah Anda tidak bisa naik, terhambat kariernya karena Anda terlalu lama duduk disitu”.

Update 31 Oktober 2011: Setelah membaca banyak informasi dari media, salah satunya opini dari Prof Rhenald Kasali, saya perlu meralat tentang sikap saya terhadap Fadel Muhammad. Justru dia layak kita dukung dan mendapatkan apresiasi atas prestasinya selama menjadi menteri. Dia lah menteri yang selama ini tegas menolak import garam dan membela kaum miskin (petani). Namun sayang dia justru disingkirkan karena dianggap merugikan beberapa gelintir orang serakah (importir) yang berkolusi dengan pemerintah atas dalih pasar bebas.

Sumber Foto: Kabarbisnis.com


Bookmark and Share