twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Sabtu, 02 April 2011

10 Kriteria Status Teman Yang Pantas Anda Mute di Twitter

Mute Twitter
Semakin populernya Twitter saat ini trendnya kalau saya amati semakin banyak para tweep (istilah pengguna Twitter) yang asal ngetweet saja tanpa menghormati hak-hak atau keberadaan orang lain yang menjadi followernya. Sehingga, tanpa sadar perilakunya ini sedikit membuat kurang nyaman orang lain.

Twitter karena sifat update statusnya yang berupa broadcast, ini yang sedikit membedakan dengan Facebook, yaitu status dikirim ke semua follower seperti pesan broadcast maka suka atau tidak suka status kita akan terbaca dan langsung memenuhi Timeline semua follower kita yang lagi aktif Twitternya.

Kalau Anda jumlah followernya masih sedikit mungkin tidak terlalu masalah. Tapi bagaimana kalau jumlah follower Anda sudah mencapai ratusan bahkan sudah ribuan? Bukankah perlu adanya sikap kehati-hatian dan memperhatikan hak-hak orang lain agar mereka tetap merasa senang menjadi teman Anda di Twitter?

Di Twitter kita memang bebas follow dan unfollow siapapun kalau memang merasa tak cocok dengan seseorang. Selama yang kita follow tidak memfollback (follow balik) atau menjadi teman kita tentu tidak masalah bila Anda tiba-tiba mengunfollow seseorang. Tetapi akan terlihat aneh jika tiba-tiba Anda mengunfollow seseorang yang merupakan teman atau orang yang Anda kenal dan sangat dekat dengan Anda. Ada apa? Pasti itu pertanyaannya.

Bagaimana caranya kalau kasusnya memang ada orang yang ingin Anda unfollow tapi orang tersebut Anda kenal dan memfollow Anda? Adakah jalan tengah seperti mengunfollow tapi tetap menjadi teman di Twitter dan yang bersangkutan tidak tahu? Jawabnya ada. Yaitu dengan cara di-mute statusnya. Dengan di-mute, nantinya apapun status yang dibuat oleh teman Anda itu tidak akan muncul di Timeline Anda.

Nah, saya sudah mengumpulkan setidaknya ada 10 kriteria teman di Twitter yang pantas Anda mute atau tidak Anda munculkan tweet statusnya di Timeline Twitter Anda. Dan Anda punya pilihan (hak) untuk melakukannya kalau teman Anda tersebut memenuhi beberapa kriteria seperti di bawah ini.

Berikut kesepuluh kriterianya, selamat menyimak:

  1. Isi tweetnya berlagak sok artis sekali di Twitter padahal bukan artis, orang terkenal atau bukan siapa-siapa.
  2. Status lebih sering berisi "What are you doing"-nya saja daripada memberi informasi yang bermanfaat buat orang lain.
  3. Statusnya Autis dan Narsis abis karena lebih sering asyik dengan dirinya sendiri atau menceritakan dan mengeluh-eluhkan dirinya sendiri.
  4. Acuh tak acuh atau tak pernah membalas mention tweet Anda namun tiap menit terus-terusan ngetweet tanpa henti.
  5. Tweetnya sering tapi lebih banyak berisi RT (retweet) status orang lain ketimbang buat tweet status sendiri.
  6. Terlalu sering ngobrol berbalas tweet sampai berkali-kali di Timeline dengan teman-temannya sendiri dan tidak memperdulikan Anda.
  7. Sering mengulang-ulang tweet status yang sama di Twitter sampai berkali-kali.
  8. Terlalu hyperaktif update status hampir tiap menit sepanjang dia online di Twitter setiap hari.
  9. Update statusnya terlalu sering dan bukan dari orangnya langsung tapi melalui bantuan mesin (software).
  10. Isi tweetnya terlalu sering dan hanya berisi link-link tawaran untuk mengunjungi blognya atau hanya berupa iklan-iklan marketing dari bisnis orangnya saja.

Demikian 10 Kriteria Status Teman Yang Pantas Anda Mute di Twitter. Semoga Anda bukan termasuk para tweep atau orang yang mempunyai beberapa kriteria di atas di Twitter. Tetapi, jika salah satu kriteria di atas ada atau Anda sering melakukannya, saya harap mulai sekarang Anda bisa mulai menguranginya sehingga pengikut Anda tetap betah dan senang berteman dan menjadi follower Anda.

Anda punya tambahan atau pendapat berbeda? Silahkan tinggalkan pendapat Anda di kolom komentar, terima kasih.

Disclaimer:
Tulisan ini tidak bermaksud untuk menyinggung siapa-siapa. Bukan pula buat pembenaran untuk diri saya sendiri. Tetapi untuk bahan instropeksi bersama dan edukasi buat para pengguna Twitter yang kurang mengerti bagaimana etika ngetweet di Twitter.

Sumber Foto: Twitter


Bookmark and Share

40 komentar:

  1. wkwkkwkw. .
    ane gabungan orang sama robot. .hhihhhoho .

    keren kan :D

    BalasHapus
  2. saya belom aktif di twitter mas, narsis di FB, hehehe

    BalasHapus
  3. saya tidak punya twitter si. Tapi membaca sepuluh kriteria di atas, seprtinya menyebalkan juga dan layak dimute...

    BalasHapus
  4. ada-akbar.com:
    Gabungan orang dengan robot? He2... Itu ciri2 orang sekarang, Mas. Gabungan antara hyper dan Autis. :)

    mas-tony:
    Belum aktif, ya Mas Tony? Padahal kalau da nyoba lebih asyik ketimbang FB yang kini menurut saya mulai membosankan.

    Huda Tula:
    Menyebalkan? Gimana, ya Mas Huda dibilang tidak tapi faktanya gara2 orang model begini Timeline jadi penuh tapi hanya sedikit manfaatnya buat kita.

    BalasHapus
  5. Saya sudah punya akun Twitter tetapi sampai sekarang belum bisa memanfaatkannya dengan masimal (bukan untuk keperluan iklan) apalagi memahami seluk beluk di dalamnya. Tapi tentu saja 10 kriteria di atas akan saya ingat. Thanks.

    Maaf ya Mas Joko, baru bisa berkunjung lagi.
    Salam hangat.

    BalasHapus
  6. Yuda:
    Ya, Mas Yuda kenapa, kok jarang ngetweet padahal asyik juga sebenarnya main di Twitter.

    Gak pa-pa, Mas Yuda. Sama-sama. Maaf, saya juga jarang berkunjung. Tapi yang penting, kan silahturahim masih tetap terjaga. Beberapa kali saya juga sudah mampir ke Link Sukses tapi belum sempat ninggalin komentar disana.

    BalasHapus
  7. Aku jarang sekali main twitter kalau abangku suka banget tuh main twitter,,aku lebih suka di facebook, alnya temen2 jarang yang punya twitter.

    BalasHapus
  8. Saya tidak pernah "mute" siapa pun, karena saya tidak mengikuti yang tidak perlu diikuti, dan saya juga jarang sekali pakai twitter, paling dibuka kalau ada pesan saja :D.

    BalasHapus
  9. sarah azahra:
    Kepopuleran Twitter di negara kita memang masih belum bisa menggeser FB. Sama, Mbak Sarah kalau teman kantor saya rata2 juga belum punya akun di Twitter.

    Cahya:
    Mengfollow hanya orang yang perlu difollow. Saya juga menganut prinsip ini Mas Cahya. Nah, yang agak susah adalah kalau kita difollow seseorang yang kita sama2 saling kenal dengan baik. Jika dia follow kita tapi kita tak follback, perasaan saya jadi gimana gitu. Kesannya jadi tak sejajar karena dia mengikuti kita. Kita seolah-olah jadi lebih tinggi di depan teman tersebut.

    Kalau Mas Cahya di dalam kondisi seperti ini gimana? Apa tetap tak mau follback juga meski dia teman kita?

    BalasHapus
  10. jangan-jangan twitter saya di mute Mas joko nih :D

    BalasHapus
  11. Andi Sakab:
    Kalau saya mute seseorang pasti saya tak akan bilang-bilang seperti ini apalagi sampai menulisnya di blog, Mas Andi. He He He. :)

    BalasHapus
  12. Saya malah jarang2 buka twitter Mas

    BalasHapus
  13. Enak e Mute permen mas hihihihi, tweet yg basa basi ada ga mas? itu perlu jg di mute sampek klomoh. hahahaha. Sukses mas.

    BalasHapus
  14. Entah kenapa, sampai sekarang saya kok belum bisa tertarik sama Twitter. Lha, baca post ini, tambah nggak tertarik! :)

    BalasHapus
  15. Saya termasuk yang terakhir itu pak...

    BalasHapus
  16. marsudiyanto:
    Lebih asyik ngajar dan ngeblog aja, ya pak Mars?

    Mas Boy:
    Saya gak suka ngemute je, Mas Boy. Kalau yang suka ngemute itu biasanya suka sedooot. Betul? He He He :D

    Hoeda Manis:
    Wah, sayang sekali padahal saya kepingin conect juga dengan Mas Hoeda di social media. Salah satunya conect di Twitter. :)

    dHanNy:
    Semua asal tidak terlalu berlebihan tidak masalah, Mas Dhany. Kalau memang sering melakukan yang nomor 10, saran saya, sih frekuensinya aja yang agak dikurangi.

    BalasHapus
  17. Wah ngalamat dimute mas joko nih, hahahahhahha ... :p :p :p

    BalasHapus
  18. Didik Kusdiyanto.com:
    Sesama pria dilarang saling memute, Mas Didik. :D

    Kenapa semua komentar rata-rata gitu, ya pertanyaannya. Padahal, tulisan ini untuk bahan intropeksi saja sekaligus edukasi buat pengguna Twitter. Bukan semata-mata hanya pembenaran dari diri saya untuk melakukan tindakan ini (mute).

    BalasHapus
  19. Saya sekarang menjadwal tweet melalui aplikasi hootsuite agar tidak terlalu sering update.

    Update tweet atau status otomatis lewat mesin sebetulnya jelek. Kalaupun digunakan harus diatur dan jangan terlalu terlihat buatan. Harus disertai juga dengan status atau tweet manual agar terasa personal.

    BalasHapus
  20. Saya baru tahu ada fitur mute yang fungsinya memblokir update status orang yang kita follow. Kalau di FB setahu saya belum ada fitur tsb. Di FB kondisinya mungkin tak jauh beda dengan twitter, di mana banyak juga yang update status asal-asalan. Bahkan nggak jelas banget maknanya. Saya sering nemu yang kayak gitu di FB. Males banget deh mengomentari status yang kayak gitu. Wong saya aja bingung dengan maksud statusnya :)

    BalasHapus
  21. kalau mute hampir tidak pernah,paling langsung unfollow...

    minggu ini aja sudah unfollow 8 orang,alasannya persis dengan yang di atas,sok artis,alay,dan updatenya nggak penting banget..mosok mau beol opo kencing nulis update? banci twit banget...

    alangkah lebih bermutu jika yg suka update tiap detik dengan menuliskan topic terhangat yang bisa di ambil intisari,bukan update kacangan !

    BalasHapus
  22. waduh twit saya kadang yg update pake twitterfeed tapi ngga sering2 amat sih ,, jadi malu :)

    BalasHapus
  23. Kalau saya jarang main d twitter bro, lebih enjoy dengan FB

    BalasHapus
  24. haha.. saya jg kadang sering menemukan itu pak.. apalagi ada yg pake bot twitter.. kalau dah gt mending unfollow pak, g cuma di mute.. tp untungnya saya jarang twitteran jg :D

    BalasHapus
  25. Hahaha, artikel Pak Joko ini betul2 mewakili apa yang saya rasakan. Poin2 di atas juga mengena banget. Ya, kira2 kriteria2 itulah yang kadang membuat kita pusing, karena TL jadi penuh.

    Tapi coba lihat dulu, biar fair, apa sih tujuan kita ikutan twitter. Yang utama tentunya. Pasti beda2. Ada yg murni just for fun, ada yg ingin lebih melebarkan sayap dengan sosialisasi online, bisnis, berbagi inspirasi, atau mungkin juga mix dari kesemuanya (ini yg sering saya temukan).

    Jadi, yah, mungkin ini resiko bersosialiasi, seperti halnya kita bertetangga, pastinya kita mendengar celotehan tetangga sebelah, baik sengaja atau tidak. Dan di twitter, tentu ada trik2 khusus untuk meredam itu, seperti 'mute' di atas misalnya :)

    Saya pribadi belum menerapkan jurus itu pak, entah nanti. Saat ini cuma bermain mention, atau pun DM.

    BalasHapus
  26. Jeprie:
    Ternyata Mas Jeprie malah sudah paham seluk beluk softwarenya. Saya awalnya juga tidak mengerti ternyata ada software pengirim status secara otomatis ini di Twitter. Berhubung salah satu teman saya di Twitter ada yang pakai dan ciri-cirinya selalu diulang-ulang tweetnya dengan isi yang sama. Dan hastagnya juga sama polanya akhirnya saya curiga kalau yang membroadcast dan sedang saya hadapi ini adalah mesin. Sialan! :)

    iskandaria:
    Kalau di FB bukannya sudah ada, Mas Is fasilitas ini. Kalau nggak salah namanya "Hide" atau "Disembunyikan". Fungsinya sama persis juga. Kalau sudah dihide maka apapun status yang dibuat oleh orang tersebut tidak akan muncul di dinding FB kita.

    wid:
    Nah, yang terakhir itu seharusnya yang benar dan mestinya dilakukan kalau intens ngetweet. Bukan nulis yang begituan terus. Kalau menurut saya, sih apapun kalau sudah terlalu berlebihan apalagi hanya menulis tentang diri sendiri akan berdampak tak baik. Neg orang lain melihatnya. :)

    yos:
    Kalau saya intinya asal tidak terlalu berlebihan dan masih diselingi dengan Tweet manual tak masalah, Mas. He2 ndak usah malu, Mas. Hanya saling mengingatkan aja, kok. :)

    bro eser:
    Saya lihat sepertinya begitu. Oh ya, kita sudah conect di Twitter, kan Bro?

    Tomi:
    Kalau dia orangnya saya kenal baik meski hanya di internet, saya tidak langsung unfollow dulu, Mas. Makanya tujuan saya tulis artikel ini diantaranya adalah siapa tahu yang bersangkutan baca dan sadar kalau membroadcast follower dengan mesin itu kurang baik.

    Darin:
    Tujuan ngetweet memang bisa berbeda-beda pada setiap orang, Mas Darin. Namun dalam hubungan sosial etika harus tetap dijaga dan tetap perlu kita menghormati hak-hak orang lain yang menjadi teman kita. Betul?

    Nah, mungkin diantara ke-10 paparan saya, satu yang menurut saya paling tidak bisa diterima adalah membroadcast follower dengan mesin. Rasanya tidak ada orang yang dengan suka cita berbicara dengan robot. Karena tujuan kita berteman di Twitter memang dengan manusia dan berinteraksi dengan manusia. Pertanyaan saya seandainya orang tahu kalau yang diajak ngetweet dan berbicara itu mesin saya pikir orang akan punya pendapat berbeda.

    BalasHapus
  27. mute gak ya mute gak ya, hehe, twitt sekedar media saja, jadi bagi saya yang masih sedikit followersnya, dibiarin aja. hehe.

    BalasHapus
  28. kamaropini:
    Syukurlah kalau memang belum merasa terganggu di Twitter. :)

    BalasHapus
  29. Hihihihi bener-bener mas... saya juga kurang suka sama tweet yang bergembok..soalnya gak bisa ngecek apa dia RT abuser juga apa bukan hehehe

    BalasHapus
  30. Saya lebih memilih follow yg kompeten, kebanyakan twiters sekarang narsis!

    BalasHapus
  31. sibair:
    Saya juga ada beberapa teman yang begitu, Mas. Tweetnya dibuat tertutup (digembok). :)

    Kaget:
    Saya sering mengamati dan kebanyakan yang suka narsis itu yang muda-muda. Tweetnya lebih sering seputar What are doing-nya saja. Betul? :)

    BalasHapus
  32. Ada memang yang menggunakan software untuk spam di twitter. Sepertinya ada juga yang menggunakan software untuk men-tweet kutipan berbahasa asing. Waktu ditanya maksudnya, jawabannya ga jelas. Mungkin dia juga ga ngerti maksudnya.

    Secara umum, tweet atau status otomatis tidak bagus. Kesannya terlihat sangat kering, tidak personal.

    Kalau saya menggunakan Hootsuite untuk mengatur jadwal saja. Isinya tetap hasil memilih secara manual. Tujuannya supaya tidak terlalu banyak dan mengganggu timeline orang lain. Selain itu, pengaturan ini berguna juga untuk menghadirkan tweet pada follower dari zona waktu berbeda. Misalnya, untuk menyesuaikan dengan follower dari Amrik yang aktif ketika kita sedang tidur.

    Di twitter, saya tidak follow banyak orang. Yang saya follow biasanya tidak follow saya dan yang follow saya biasanya tidak saya follow. :) Jadi, ga perlu mute. Sampai sekarang timeline twitter saya masih relatif berkualitas.

    Ngomong-ngomong Pak Joko punya FB ga?

    BalasHapus
  33. Jeprie:
    Hotsuit berarti bisa dipakai buat menjadwal tweet? Iya ini sangat menolong selisih perbedaan waktu antara tempat kita dengan follower di benua lain yang selisih waktunya jauh seperti Amerika.

    Punya, Mas. Link FB saya ada disini http://www.facebook.com/jokosutarto

    BalasHapus
  34. Oh, ini gak terlalu berguna buat saya, karena saya gak punya akun twitter. :D

    BalasHapus
  35. Asop:
    Syukurlah, Mas kalau belum punya. Paling tidak, tentu tidak akan menemui contoh-contoh teman yang menjengkelkan itu di Twitter

    BalasHapus
  36. ane jarang maen twitter, tapi klo fb (wah jangan ditanya....)....
    twitter menurutku kuran user friendly and kurang lengkap fiturnya.

    BalasHapus
  37. Thank you for the fantastic article. The place else could anyone get that kind of info in such a perfect means of writing? I have a presentation next week, and I am at the search for such information.
    http://www.gomelmf.net

    BalasHapus
  38. Ane punya akun twitter yg ngetwitt khusus gombalan, syair & kata bijak, maklum ane seorang penulis. Kalo yg ingin follow bisa liat di @tikusjantan

    BalasHapus
  39. Intinya 'terlalu' nya itu yang nggak baik ya Pak? :D

    BalasHapus
  40. mantap blog mas yang satu ini..
    Sebagai admin sangat baikan sekali,
    semua komentar dijawab semua kelihatannya..
    Kalo boleh kita saling follow twitter mas??

    BalasHapus