twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Kamis, 03 Maret 2011

Orang Miskin dan Bukan Wajib Pajak Taat Dilarang Keluar Negeri

TravellingSelama ini dalam pemahaman saya yang belum terlalu sering bepergian keluar negeri, saya pikir klasifikasi orang yang dilarang bepergian keluar negeri itu hanya orang-orang yang sedang bermasalah atau terjerat dalam kasus hukum dan masuk dalam daftar cekal di imigrasi saja. Namun, faktanya ternyata tidak hanya itu. Ada juga golongan orang diluar itu yang masuk dalam daftar orang yang akan dipersulit juga untuk bepergian keluar negeri.

Beberapa hari yang lalu saya sempat update status di Twitter yang mengatakan kalau orang miskin, terlebih kere dilarang pergi keluar negeri menjadi turis. Nah, ini adalah contoh pertama golongan lain orang yang dilarang tersebut. Kedua, yaitu warga negara yang bukan pembayar pajak yang taat juga dilarang, tepatnya dipersulit, untuk bepergian keluar negeri. Mengapa? Silahkan simak fakta-fakta syarat pengurusan VISA keluar negeri di bawah ini.

Orang keluar negeri memang urusannya bisa bermacam-macam. Dari yang keluar negeri untuk urusan diplomatik, sekolah, bekerja maupun sebagai turis. Nah, yang terakhir (sebagai turis) ini yang akan saya bahas di sini.

Anda perlu tahu, faktanya sampai sekarang negara-negara maju sampai tulisan ini saya tulis masih memberikan diskriminasi dengan syarat-syarat yang cukup banyak buat turis yang berasal dari negara-negara berkembang seperti Indonesia kalau ingin menuju negaranya.

Mengapa hal itu dilakukan oleh negara-negara maju? Tak lebih untuk tindakan preventive saja jangan sampai orang yang sebetulnya tak mampu bepergian keluar negeri, maaf mbambung (menggelandang) disana karena kehabisan duit apalagi sampai eksodus ke negaranya sehingga tentu saja ini akan menjadi beban dari negara yang akan kita tuju. Itu maksud kasarnya.

Kalau Anda misalnya belum pernah bepergian keluar negeri, saya perlu ceritakan sedikit salah satu syarat wajib yang harus Anda penuhi adalah salah satunya harus melampirkan bukti bank account Anda yang di dalamnya memuat lalu-lintas cash flow keuangan Anda. Yaitu dokumen seperti print-out tabungan atau rekening koran giro tiga bulan terakhir, sertifikat deposito jika punya, dan juga surat jaminan dari pihak bank tempat Anda buka rekening tabungan atau giro sebagai penjamin Anda.

Diluar syarat tersebut diatas mengapa saya juga menyebut orang yang bukan wajib pajak taat dilarang juga pergi keluar negeri sebagai turis? Alasannya, meski sekarang keluar negeri sudah bebas fiskal, baik yang punya NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) maupun tidak, tapi prakteknya Anda akan tetap diminta menyerahkan copy dokumen bukti setoran PPH Pasal 21 kepada kedutaan untuk syarat pengurusan VISA-nya. Kalau tidak punya Anda pasti akan dipersulit.

Nah, jika Anda adalah orang yang cukup mengerti pajak maksud dari permintaan imigrasi ini secara implisit sebetulnya sama juga dengan mengapa mulai tahun 2009 Pembayaran fiskal dibebaskan tapi dengan syarat Anda harus punya NPWP. Maksudnya, tentu saja mengarah kepada mengaudit Anda apakah Anda sebagai warga negara seorang pembayar pajak yang taat apa tidak. Karena kita tahu kalau orang sudah punya NPWP semua lalu-lintas transaksi pendapatan dan pengeluarannya akan tercatat di BI (Bank Indonesia) dan dirjen pajak, yang tentu saja bisa ngelink juga ke imigrasi.

Jadi, akan menjadi sangat tidak masuk akal apabila secara keuangan misalnya ada seorang wajib pajak yang tiap bulan mampu plesir keluar negeri menjadi turis tapi tiap tahun laporan pajak penghasilannya selalu nihil terus. Pasti akan ketahuan.

Kesimpulannya, bukankah itu artinya sama juga bahwa kalau Anda bukan seorang pembayar pajak yang baik pasti akan terkena audit dan dipersulit? Itu kesimpulan yang pertama. Yang kedua, jika Anda, maaf misalnya orang miskin apa mungkin Anda bisa melengkapi syarat-syarat permintaan kedutaan yang meminta bank account di atas. Betul tidak?

Jika diantara pembaca ada yang pernah keluar negeri dan mengurus VISA, pertanyaan saya kepada Anda adakah pengalaman menarik yang pernah Anda alami terkait dengan pengurusan VISA keluar negeri ini? Silahkan sharing atau membagi pengalamannya dengan saya, terima kasih.

Sumber Foto: Travelling


Bookmark and Share

27 komentar:

  1. Kalo orang miskin tentu saja mas ga bisa keluar negeri wong buat makan saja susah, kecuali di punya sawah dijual (jd miskin tuh) terus buat biaya ke luar negeri jadi TKI, hahaha

    BalasHapus
  2. mas-tony:
    Ada, lho Mas Tony contoh orang miskin yang bisa bepergian keluar negeri tapi tanpa harus jual sawah. Yaitu orang yang keluar negeri karena dapat hadiah dan dibiayai oleh perusahaan. Contohnya, saya. HaHaHa

    BalasHapus
  3. Kalo itu mah, ngarep juga saya mas, ada beasiswa yang ngangkut saya ke LN atau dapat undian gratis umroh, hehehe

    BalasHapus
  4. mas-tony:
    Sama, saya juga selalu berharap begitu, Mas. Selalu dapat hadiah keluar negeri tiap tahun meskipun sangunya juga berat buat kantong saya. :D

    BalasHapus
  5. semoga saya jg bs kayak pak joko... keluar negeri gratis :D

    BalasHapus
  6. tomi:
    Saya doakan semoga Mas Tomi suatu saat nanti juga bisa keluar negeri. Kalau misalnya disuruh memilih kepingin ke negara mana, Mas? :-P

    BalasHapus
  7. Saya belum pernha keluar negeri,Pak. tapi menurut pengalaman Om Gayus Tambunan (pakar utak-ataik pajak), untuk keluar negeri itu gampang kok ngurus visanya.

    Pokoknya asal ada uang semua pasti beres, apapun kondisi dan keadaaan status kita. heheee

    Kalu untuk orang miskin, mereka bukan cuma dilarang keluar negeri,Pak. Merekajuga dilarang sakit, dilarang sekolah dan tanpa subsidi. Ini bukan hanya pendapat saya, tapi kata Eko Prasetyo, penulis buku kritis dari Resist Book itu lho...

    BalasHapus
  8. Saya baru paham kalau syaratnya rumit begitu Mas...
    Dulu saya ada yang nguruskan.
    berangkat tinggal berangkat...

    BalasHapus
  9. Newyorkyakarta:
    Terima kasih. Wah web portal Jogjanya keren sekali. :)

    BangngangaN.com:
    Gayus? HaHaHa....Kalau Om Gayus ma tidak bisa dipakai acuan, Mas. Lha Mbahe tukang sing ngakal-ngakali dan pakar utak-atik pajak. Betul? :D

    Ya, saya pernah dengar kata-kata sindiran itu. Jadi orang miskin memang susah di negeri ini. Karena orang miskin dilarang sakit, juga dilarang sekolah karena mahal biayanya, Ha Ha Ha.

    marsudiyanto:
    Sebetulnya saya juga sudah ada travel agency yang mengurus VISA-nya, Pak Mars dan tinggal berangkat saja. Namun untuk berkas yang menjadi syarat-syarat pengurusan VISA-nya saya tetap harus melengkapi dengan mengurusnya sendiri. Contoh dokumen yang harus minta ke bank itu harus ybs sendiri yang mengurusnya ke bank. Nah, baru urusan yang ke kedutaannya pihak travel agencynya yang ngurus.

    BalasHapus
  10. Saya belum punya NPWP, belakangan-lah ngurusnya, sekarang sedang sibuk, lagi pula belum berpenghasilan.

    BalasHapus
  11. ealah, rumit banget, sama deh kaya' yang di atas, ngarep bisa ke luar negri gratis entah dari mana yang biayai, sak sangune, hehehe

    BalasHapus
  12. SI JUMBO:
    Saya doakan semoga nanti kesampaian, Mas. Kan penghasilannya da banyak tuh dari adsensenya jadi bisa disisihkan sebagian buat ke LN. :D

    Cahya:
    Saya dulu malah tak pernah ngurus, Mas Cahya. Tahu-tahu dikirimi surat oleh Dirjen Pajak ke rumah. Waktu kubuka eh, ternyata isinya NPWP. Akhirnya, kupakai sampai sekarang untuk laporan PPH.

    adin:
    Begitulah, Mas. Rada-rada sedikit rumit. Doa saya semoga nanti kesampaian, Mas. Bisa ke LN gratis.

    BalasHapus
  13. kayaknya saya ngga jadi keluar negeri nih, takut jadi gelandangan hahahaha

    BalasHapus
  14. Abdul Hakim:
    Jangan sampai jadi gelandangan, Mas. Kata orang menggelandang itu tidak enak apalagi di negeri orang. HeHeHe

    BalasHapus
  15. Tapi anehnya mafia pajak bebas keluar negeri bos...

    BalasHapus
  16. hhe aku belum pernah keluar negeri pak, jadi belum ada pengalaman buat VISA :D

    kalau orang miskin ke luar negeri juga sulit buat beaya hidup. Tapi, mahasiswa kayaknya pada bekerja part time

    oh ya, kemarin tanya kaos ya pak? itu bisa cuma beli 1 kok. Bagaimana?

    BalasHapus
  17. Sepertinya lumayan ribet juga ya mas... banyak yang mesti di urus. Saya ke kalimantan aja belum pernah..boro-boro ke luar negri... hihihii

    Tapi setelah tau ini si saya jadi tau ternyata lumayan ribet juga ya..

    BalasHapus
  18. Kalo buat saya yang mau ngelanjutin kuliah, bakal dipersulit ga ya? Kan Mahasiswa, heheh :-D

    BalasHapus
  19. bro eser:
    Kalau Gayus ma pengecualian, Bro. Orang biasa tak akan bisa meniru dia. :D

    cahyanugraha:
    Oke, Mas Cahya nanti kalau pas ada kesempatan Kopdar silahkan dibawa. Saya pingin lihat-lihat dulu. Kalau yang beli teman sendiri apalagi sama-sama di Jogja beri discount, ya? HeHe

    sibair:
    Ya, lumayan agak ribet, Mas. Ah, masak ke Kalimantan aja belum, Mas? Coba sekali waktu traveling ke sana.

    @bangsaid:
    Saya belum pernah kuliah keluar negeri, Mas. Hanya ke LN jalan-jalan saja. :D Tapi sepertinya kalau untuk urusan kuliah dan bekerja sedikit berbeda perlakuannya. Mungkin lebih dipermudah, tak sesulit kalau keluar negeri sebagai turis. Karena kalau kuliah ada pihak yang dituju dan menjamin kita selama di LN.

    BalasHapus
  20. Saya mungkin tak taat pajak, padahal ada cita2 keluar negeri.
    ini semua gara2 Gayus......

    BalasHapus
  21. Kaget:
    Kalau saja ada pilihan saya mungkin lebih memilih tak taat bayar pajak. Betapa tidak, sama sejak kasus Gayus mencuat saya pun merasa tak ikhlas saja bayar pajak kalau ujung2nya hanya dikorupsi begitu.

    Sayangnya, pemotongan pajak penghasilan saya langsung perusahaan yang motong dan bayarkan jadi tak ada opsi lain. HeHeHe

    BalasHapus
  22. gimana yah..
    nek bayar pajak tapi di korupsi mending gk usah bayar aja,.

    BalasHapus
  23. kalau kita mau bikin npwp,tp kita gak tau sama kantor udah dibikinin atau belum,gaji juga udah dipotong apa belum.soalnya gak pernah ada laporan.ya saya tinggal terima gaji gitu aja.atau karena gaji saya pertahun gak memenuhi syarat minimal PTKP,jd kita gak dibikinin npwp?atau gimana ya,aduh gak tau deh.males juga nanya kantor.tapi ada rencana pingin bikin npwp.kira2 rugi gak ya.secara gaji cuma dikit.

    BalasHapus
  24. Berdasar pengalaman saya justru kalau tak punya NPWP malah banyak ruginya. Karena sering mendapatkan perlakuan tidak adil dibanding sama orang yang sudah punya NPWP. Silahkan baca tulisan saya yang ini 5 Alasan Mengapa Anda Wajib Punya NPWP untuk lebih jelasnya.

    BalasHapus
  25. Kalau yg belum berpenghasilan.. Hanya dpt dr org tua bagaimana..??? Ω̶̣̣̥̇̊þɑ̤̈̊ bisa bikin NPWP.. Hehehe..

    BalasHapus