twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Senin, 03 Januari 2011

Inilah 3 Keuntungan Yang Akan Anda Dapatkan Dengan Menulis

Menulis di Blog

Setelah membaca tulisan Onno W. Purbo di Internet Sehat, baca Hidup dan Berkiprah Sebagai Penulis saya jadi semakin tersadar sekaligus tercerahkan tentang manfaat atau keuntungan dari menulis di blog. Keuntungan karena kita sudah mempunyai dan membuat banyak catatan-catatan yang selama ini saya sudah buat di blog saya.

Apa saja keuntungan-keuntungan tersebut? Berikut sekurang-kurangnya 3 (tiga) keuntungan yang akan kita dapatkan tersebut:

1. Mengikat ilmu agar tidak mudah terlupakan

Kita tahu kemampuan otak dan daya mengingat kita sangat lah terbatas. Tanpa menulis dan mengarsipkannya bukan tidak mungkin ilmu itu suatu saat akan perlahan terlupakan dan hilang dari diri kita seiring dengan bertambahnya usia serta banyaknya hal yang harus kita ingat. Terlebih saatnya nanti akan tiba waktunya kita akan mati. Makanya, tidak salah kalau Ali bin Abi Tholib mengatakan: Ikatlah ilmu itu dengan menuliskannya.

2. Mendidik menjadi lebih kreatif

Dulu sebelum saya aktif menulis di blog banyak hal yang terjadi dalam kehidupan saya terlewatkan begitu saja. Padahal, beberapa hal tersebut adalah momen-momen penting jika ditulis akan jadi catatan hidup buat saya sendiri dan sekaligus barangkali juga berguna buat orang lain.

Dan kini sesuatu malah terjadi sebaliknya, saya tidak sebatas menuliskan kisah yang pernah saya alami tapi berusaha untuk mencari momen tersebut dan menuliskannya. Saya sekarang ini setelah sering menulis jadi banyak merenung, menyikapi sesuatu dari banyak perspektif, juga menjadi peka dan banyak melakukan kritik sosial karena seringnya menjumpai ketimpangan-ketimpangan sosial di kehidupan ini. Semua itu gara-gara sering menulis di blog. Ya, menulis ternyata sudah mendidik saya menjadi lebih kreatif.

3. Menulis buku akan menjadi mudah

Ini adalah tujuan terpenting dari semua kegiatan menulis di blog. Menjadi penulis yang sesungguhnya. Sedikit saya mengutip salah satu poin dalam tulisan Onno W. Purbo tersebut. Katanya menulis buku akan sangat mudah, jika kita sudah menulis banyak catatan pendek tentang berbagai hal. Buku sebetulnya lebih pada merangkum berbagai hal yang pendek tersebut menjadi sesuatu yang panjang.

Saya belum seorang penulis tapi saya rasa sulit untuk bisa menolak kalau kata-kata di atas tersebut tidak benar. Dengan banyak menulis selain manfaat semakin terasahnya kemampuan menulis kita, juga kita akan diuntungkan oleh adanya banyak catatan yang telah kita tulis atau buat di blog sehingga sewaktu-waktu bisa kita gunakan jika diperlukan.

Lihat bukankah para penulis terkenal rata-rata juga melakukan itu? Mengumpulkan banyak catatan di diarynya untuk modal buat menulis bukunya di masa akan datang. Contoh, A. Fuadi penulis buku best seller Negeri 5 Menara juga mengaku mengumpulkan catatan-catatan dalam diarynya untuk menulis novel itu. Karena novel itu mengadopsi kisah masa kecilnya sewaktu masih mondok di pesantren.

Itulah setidaknya minimal 3 (tiga) hal keuntungan yang akan kita dapatkan dengan menulis. Bagaimana dengan Anda sendiri? Sudahkah Anda sering menulis?



Bookmark and Share

19 komentar:

  1. Sekarang sih saya sedang ikutan daily post project. Mudah-mudahan saya semakin rajin menulis tiap harinya.

    Ngomong-ngomong, kapan Bapak mau bikin buku? :D

    BalasHapus
  2. betul sekali..bisa karena biasa,hal itu yang sering tidak di sadari,....
    semua takut menulis karena takut salah,tapi jika tidak pernah salah,darimana kita bisa belajar?
    +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
    point pertama dan kedua kemungkinan besar sebagian blogger bisa meng-implementasikannya..
    tapi unutk menuju ke point 3 sepertinya masih banyak proses yang harus di lalui..tapi bukan tidak mungkin to?
    buktinya banyak penulis ebook yang berangkat dari seorang blogger kemudian bisa menjadi sandaran hidup...

    BalasHapus
  3. Kimi : wih, ada peningkatan nih. ikutan daily project :D

    saya rasa 3 manfaat di atas sangat berguna jika kita benar-benar serius. daripada banyak2 mengetahui manfaat menulis tapi malah tidak pernah melakoni sama sekali.

    thanks mas joko, jadi semangat lagi buat mengasah menulis nih :)

    BalasHapus
  4. Kalu saya menulis "di media web bukan di kertas" hanya untuk pembelajaran, setidaknya baik buat diri saya dulu aja. Kalu berguna untuk orang lain.. allhamdullilah

    BalasHapus
  5. Ah, memang benar pak. Faktor-faktor di ataslah yang kemudian menyemangato saya lagi untuk terus ngeblog :))

    Tapi, kok, tidak menyinggung sedikitpun tentang monetasi ya? hehe. Sambil jalan kali ya pak :)

    BalasHapus
  6. Banyak teman yg mengatakan tidak bisa menulis. Padahal sebenarnya menulis tidak serumit yg dibayangkan menurut saya.

    Hanya saja kita kerap terbebani dengan tetek bengek aturan dlm pelajaran bahasa. Mungkin sebaiknya di awal diabaikan dulu.

    Saya sendiri, lebih suka menulis dlm bahasa lisan. Yg penting, maksud tersampaikan.

    BalasHapus
  7. Kimi:
    Bagus itu, Mbak Kimi. Daily Post Project akan memaksa kita mau tidak mau harus menulis setiap hari.

    Nanti akan tiba waktunya, Mbak. HeHe :D

    widodo:
    Semoga point ke-3 mudah2an kita sama-sama bisa melaluinya nanti Mas Widodo. Tinggal menunggu waktunya saja.

    Andi Sakab:
    Nah, betul itu, Mas Andi daripada tahu manfaatnya menulis tapi tak segera menulis, lebih baik langsung praktek saja menulis. Sama seperti ada orang belajar teori menulis tapi ndak praktek2, ya kapan mahirnya?

    hendro:
    Awal-awalnya tentu buat diri sendiri dulu, Mas Hendro, lama-lama berguna buat orang lain itu pasti. Terus, terakhir akan dicari dan dibeli tulisannya oleh orang lain. Step by stepnya saya rasa begitu.

    Darin:
    Monetasinya pada poin ke-3, Mas Darin. Menulis Buku. :D Mudah-mudahan.

    arief maulana:
    Betul, Mas Arief rata-rata orang menganggap nulis itu rumit padahal tak sesulit yang dibayangkan orang. Tak sesulit menciptakan pesawat terbang. :D

    Tentang bahasa lisan, bukankah hakekatnya menulis itu juga seperti itu, seperti berbicara kepada pembaca?

    BalasHapus
  8. sebenarnya ada lebih banyak keuntungan dari menulis mas.. tidak hanya 3.
    apalagi kita menulis di dalam sebuah blog. keuntungan lain misalnya mendapatkan banyak teman dan juga wawasan/ilmu baru

    terkadang orang2 malas untuk menulis karena keterbatasan waktu atau memang tidak hobby.. semua orang memang berbeda sih mas

    BalasHapus
  9. Hmm, setelah beberapa waktu hiatus dari dunia blogging, kini mulai semangat lagi :)
    makasih mas Joko atas artikelnya, dulu sempat nulis manfaat ngeblog sih, tapi terkubur di arsip. he he...
    kayaknya butuh direvisi tulisan saya.
    Salam kenal :)

    BalasHapus
  10. tomi:
    Betul, Mas Tomi masih ada banyak yang lainnya. Di paragraf terakhir tulisan saya makanya sudah saya sebutkan ada kata-kata minimal 3. Dan menurut pendapat saya 3 inilah yang terpenting kalau dilihat dari asas manfaatnya dari kegiatan menulis selain yang Mas Tomi sebut itu. Terima kasih, Mas untuk poin tambahannya. :)

    BalasHapus
  11. subebeck:
    Eh, ada yang kelewatan balesnya. Sama-sama, Mas Subkhan dan selamat datang kembali di dunia blogging. Salam kenal juga. :)

    BalasHapus
  12. wah.. saya cuma 'ngeblog' aja pak de :-)

    BalasHapus
  13. Tambahan dari saya, kebiasaan menulis juga akan melatih kita untuk senantiasa berpikir secara logis dan teratur. Nah salah satu kunci kemajuan suatu bangsa ialah terbiasa berpikir secara logis dan teratur untuk memecahkan suatu masalah.

    BalasHapus
  14. Juanita:
    Lha, ini juga ngeblog aja, kok. He He :)

    iskandaria:
    Betul sekali, dengan sering2 menulis pikiran dan kepekaan kita akan semakin teasah dan terlatih. Dan juga logika berpikirnya. Itu juga yang saya rasakan. Terima kasih poin tambahannya, Mas Is.

    BalasHapus
  15. Kalau dalam dunia kerja entah di bidang apapun pada umumnya sebagai officer, yang perusahaannya sudah mendapatkan certifikasi ISO pastilah tidak asing lagi dengan motto-nya "tulis apa yang anda kerjakan" bukan sebaliknya "kerjakan apa yang anda tulis" bukan begitu mas Joko?

    BalasHapus
  16. Fame and fortune.

    Dengan menulis, kita dianggap ahli walaupun sebetulnya skill kita cuma itu-itunya saja. Pengalaman saya begitu. Nulis satu tutorial cara menggambar objek. Gak lama banyak juga yang minta, disangkanya saya sudah jago menggambar itu. Padahal itu projek pertama dan satu-satunya.

    Kelebihan lainnya, semua tulisan akan selalu menjadi milik kita walaupun dijual ke orang lain. Bisa jadi tulisan kita dipasang di situs lain, di koran orang lain, tapi nama kita akan selalu muncul.

    BalasHapus
  17. Agus BF:
    Sepertinya betul, Mas Agus. Kayak saya ini juga begitu. Habis kerja ya nulis bikin report. Sehari-harinya ya banyakan nulisnya, terus beri arahan bawahan, telpon, negoisasi dan kunjungan ke lapangan. Terakhir ujungnya ya nulis lagi. He He.

    Jeprie:
    Pendapat Mas Jeprie ini mewakili dari sudut pandang yang benar-benar seorang penulis. Wah, begitu ya? Ini serius atau memang Mas Jeprie yang suka merendahkan diri aja ke orang lain? Jika serius ini sangat menyemangati saya yang belum jadi penulis profesional.

    Benar, meski dijual pengakuan karyanya akan melekat selamanya kepada kita, si penulisnya kecuali satu penulis Ghost Writer. Setelah dibayar selesai urusannya tak ada pengakuan karya.

    BalasHapus
  18. Keuntungan lain adalah mampu memberi makan si penulis. Percuma nulis beribu-ribu lembar kalau ujung-ujungnya makan saja masih ngutang. Hehehe...

    Saya percaya Tuhan Maha Kaya. Oleh karea itu saya berani resign dari kerjaan. Menulis hanyalah salah satu alasan agar Tuhan mencurahkan rejekinya kepada kita.

    BalasHapus
  19. Agus Siswoyo:
    Pada point keuntungan ketiga, Menulis Buku, yang saya maksud di sini ya itu, Mas Agus. Buat memberi makan si penulisnya jika sudah bisa menulis buku. :D

    Saya salut dengan Mas Agus Siswoyo yang akhirnya berani keluar dari pekerjaan dan menjadi full penulis dan berbisnis online. Kalau saya belum saatnya, Mas karena setengah mati mencapai jabatan offline saya yang sekarang jadi belum rela secepat itu harus melepaskannya. Maklum saya benar-benar merangkak dari bawah untuk mencapai jabatannya. :)

    BalasHapus