twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Selasa, 17 Mei 2011

Apakah Pria Boleh Menangis?

Bae Yong JoonSaya pernah mendapat pertanyaan yang intinya sama dengan judul di atas. Apakah Boleh Seorang Pria Menangis? Pertanyaan itu dilontarkan oleh seorang penyiar dari sebuah radio melalui pesan Yahoo Messenger. Dan jawab saya kala itu, seingat saya, saya jawab “Boleh”. Mengapa saya jawab boleh? Alasan saya berargumen: Sekedar membuktikan bahwa pria juga punya hati. Itu alasan saya waktu itu, menjawabnya.

Masih opini tentang pria menangis. Ada yang bilang katanya Crying is not a crime. Memang pria itu bukan manusia sehingga tak boleh menangis? Apakah menangis itu hanya boleh dilakukan oleh wanita saja? Menangis itu, kan masih manusiawi sekali. Betul?

Ada satu opini menarik yang saya baca di VIVAnews tentang masalah pria menangis ini:

Tak masalah jika seorang pria bisa menangis dalam segala situasi emosional atau mungkin saat menonton film. Justru itu merupakan gambaran kalau dirinya adalah pribadi yang seimbang. "Itu menunjukkan ia adalah orang yang seimbang, antara sisi maskulinitas dan emosional. Kemungkinan ia bisa jadi komunikator yang baik," kata Kudia. Pria tipe ini juga tidak bermasalah dalam menunjukkan perasaan dan emosinya. Bisa jadi ia tipe pria yang romantis dan sangat mudah diajak berbicara.

Oh, romantis katanya VIVAnews.

Di Korea sebaliknya. Pria Korea dididik oleh orang tuanya tidak boleh menangis. Saat kemarin saya berkunjung ke negeri Ginseng Korea, saya dapat cerita begitu. Katanya, jadi pria Korea itu harus strong (kuat). Salah satunya, pantang bagi pria Korea untuk menangis. Laki-laki Korea itu dididik hanya boleh menangis 3 kali seumur hidupnya. Menangis saat ia lahir, saat orang tuanya meninggal dan satunya, maaf, saya lupa apa yang ketiga. Makanya, orang Korea terlihat sangat keras.

Karena pria Korea dididik sangat keras apakah hati pria Korea tak lembut? Tidak juga. Kalau berbicara masalah hati berbeda. Pria Korea katanya sangat lembut dan romantis dalam berpacaran, mirip pria Perancis. Setidaknya, ini bisa tercermin dari kisah di film-filmnya yang rata-rata unsur drama percintaanya begitu kuat. Sanggup mengaduk-aduk perasaan dan mengharubirukan penonton yang gemar menonton filmnya.

Gara-gara berpergian ke Korea, sepulang dari Korea kemarin, saya sempat membeli kaset DVD dan nonton film drama Korea Winter Sonata. Benar, ceritanya sangat bagus, romantis dan mengharu biru.

Komentar saya: Pantas, saat saya melihat Bae Yong Joon, pemeran tokoh Cun Siang lagi sedih dalam film Winter Sonata, ia samasekali tak pernah menangis. Walau hatinya hancur berkeping-keping menyaksikan setiap kenyataan demi kenyataan pahit dalam hidupnya yang amat tragis untuk bisa memiliki wanita yang dicintainya, Yu Cen (diperankan Choi Ji Woo). Bae Yong Joon cukup menangis dalam hati dan membiarkan air matanya meleleh sendiri tanpa ekspresi, tidak seperti umumnya orang menangis.

Meski sama-sama pria, sama seperti Bae Yong Joon, saya sempat berdecak kagum. Akh, inilah wajah pria terseksi yang pernah kulihat. Saat melihat Bae Yong Joon menitikkan air matanya di film itu.

Sekarang pertanyaan saya kepada Anda. Apa pendapat Anda kalau menjumpai pria menangis?

Sumber Foto: Bae Yong Joon


Bookmark and Share

34 komentar:

  1. Menangis menurut saya manusiawi, baik untuk pria maupun wanita. Tapi memang stereotip yang umum, wanita lebih dominan dalam hal mengucurkan air mata.

    Apalagi dalam ajaran agama, menangisi dosa2 yg telah diperbuat malah dianjurkan. Jadi luapan emosional ini bukan hanya lumrah di dunia romantisme. Jadi pendapat saya, itu boleh-boleh saja.

    Duh pak, saya jadi teringat air mata istri saat mengantar kepergian saya deh :(

    BalasHapus
  2. lelaki menangis boleh lah tergantung apa yang di tangisi, menangisi pacar, atau menangisi karena banyak dosa. klo kisah percintaan filem korea tidak bisa di praktekkan di dunia nyata karena realita klo semakin romantis sama wanita, wanita jadi eneg, dan menurunkan value nilai kita.

    BalasHapus
  3. Jadi inget lagunya Seurius "Rocker Juga Manusia" Laki-laki juga punya hati,Kayaknya nggak salah kalau harus menangis :D

    BalasHapus
  4. Darin:
    Wah, kok saya jadi membuat Mas Darin sedih. Tapi benar, Mas. Momen berpisah dengan orang yang dicintai lalu ada yang menangis itu tak hanya ada di film-film saja. Saya pun pernah sampai berkaca-kaca saat harus berpisah dengan istri dan anak-anak saya. Yang paling sedih waktu berpisah adalah pihak yang ditinggalkan.

    hendra featherpan:
    Semakin romantis jadi eneg? Mungkin terlalu berlebihan kali, Mas. Atau si ceweknya yang tak suka dengan cowok romantis. Karena apapun kalau sudah berlebihan pasti neg juga ngelihatnya. Sama seperti kalau saya melihat pria sampai menangis meraung-raung, ya gimana. Ini laki-laki apa banci?

    MisterXWebz:
    Lha iya, Mas. Bener. Memang ada laki-laki yang tak punya hati (perasaan)? :D

    BalasHapus
  5. menangis itu manusiawi lah... asal jangan keseringan, hehehe

    menurut saya menangis juga tidak harus dengan mengucurkan air mata. Menangis lewat tulisan juga boleh..:)

    BalasHapus
  6. Hahaha... saya trsenyum geli membaca tulisan pak joko:

    "Meski sama-sama pria, sama seperti Bae Yong Joon, saya sempat berdecak kagum. Akh, inilah wajah pria terseksi yang pernah kulihat. ..."

    Mau taunya pak, saat nulis itu, bapak ga terangsang kan? :LOL: :LOL: :LOL:

    BalasHapus
  7. Kalau saya boleh menanggapi, tentu saja pria boleh menangis. Dan ada saat-saat tertentu dianjurkan untuk menangis. Karena itu manusiawi, dan kodrat.

    Saya pernah membaca bahwa aktifitas menangis berhubungan erat dengan proses hormonal dalam tubuh manusia. Jadi sekali lagi, itu manusiawi.

    Malah bila ada pria yang tdk pernah menangis, itu hal yang patut dicurigai ttg kesehatannya, terutama psikologinya.

    BalasHapus
  8. Nyambung koment-nya Mas Rismaka. Aktivitas menangis memang berhubungan dengan hormon di tubuh kita. Hormon yang paling berperan dalam tubuh pria adalah testosteron (yang menjadikannya kuat, maskulin, dll).

    Pada waktu sedih, patah hati, atau berduka, hormon testosteron ini akan menurun kadarnya, sehingga pria berkecenderungan untuk menangis. Mengacu pada riset Dr. Gerald Lincoln di Edinburg, Inggris, kondisi hormon testosteron yang menurun sewaktu-waktu itu bisa terjadi pada usia berapa saja. Artinya, pria bisa menangis kapan pun tanpa tergantung berapa usianya.

    Yang agak jadi masalah, kaum pria sepertinya terkondisikan untuk tidak boleh menangis. Seperti ibu-ibu yang biasa menasihati anak lelakinya yang lagi nangis, "Masak sih anak cowok menangis? Kayak anak cewek aja!"

    Padahal kan cowok juga boleh menangis. Di film Spider-Man 3, tokoh superhero ini juga menangis ketika sahabatnya tewas. Kalau Spiderman aja boleh nangis, kenapa cowok-cowok biasa dilarang menangis...?

    BalasHapus
  9. Lha saya sering lihat pria nangis di salon dan tak sudi memberikan tissue ^_^

    Nangis itu manusia kan, mas? Ngga ada yang salah, anehnya saat hewan peliharaan saya hilang yang nangis itu saya, bukan si Ibu
    ~_~

    BalasHapus
  10. Wah, kalau saya malah sering menangis, apalagi kalau di dapur sambil mengiris bawang :D.

    BalasHapus
  11. Menangis sebuah kewajaran dan alami jika sedang sedih ataupun terlalu gembira orang bisa keluar airmata dengan sendirinya, mungkin tak terhitung sudah saya menangis maklum saya typical pria romantis tapi maaf bukan cengeng loh!

    BalasHapus
  12. kalau emosi saya sedang tidak karuan, saya akan bilang pada diri sendiri, I am a man, dude! hehehe

    BalasHapus
  13. ternyata begitu ya orang korea.. korban film korea nih haha

    BalasHapus
  14. Huda Tula:
    Kalau sudah keseringan itu sudah cengeng namanya, Mas Huda.

    Nah, kalau blogger seperti kita sebaiknya begitu. Setuju!

    rismaka:
    #HaHaHa.... Saya sampai tak bisa nahan tawa waktu baca komentar dari Mas Adi lewat BB saya. Memang jeruk suka makan jeruk, ya Mas? Saya masih pria tulen 100%. Kenapa saya mengatakan seksi? Karena saat bersedih Bae Yong Joon tetap tak hilang ketampanannya. Ekspresi sedihnya ituloh sangat tegar dan jantan. Menangis tapi ekspresinya tak cengeng seperti umumnya orang menangis.

    #Betul, Mas. Patut dicurigai jangan-jangan hatinya terbuat dari batu sampai tidak bisa menangis.

    Hoeda Manis:
    Gitu, ya Mas? Berarti hormon itu (testosteron) yang berperan membuat pria kuat dan tak gampang menangis. Terima kasih tambahannya Mas Huda.

    Spiderman menangis? Saya belum nonton Spiderman 3, Mas. BTW, sepertinya saya perhatikan Mas Hoeda banyak interest dengan tokoh2 superhero yang kontras kehidupannya. Yaitu punya sisi kuat dan lemah sekaligus. Spiderman tak beda jauh dengan Batman, superhero yang tetap punya sisi lemah sebagai manusia yang juga kadang bisa menangis dan ketakutan seperti anak kecil yang butuh disayang. Betul?

    Kaget:
    Kalau pria yang di salon itu lain, Mas karena gennya XXY jadi lebih sering menangis. HeHe.

    Peliharaan hilang? Kalau itu hewan kesayangan pasti gelo, lha Mas.

    Cahya:
    Kalau itu ma bukan menangis. Wah, tak menyangka saya kalau Mas Cahya pinter masak juga.

    Agus:
    Tak terhitung? Berarti Mas Agus tipe pria yang peka sekali dan romantis.

    jarwadi:
    Berarti tipe Mas Jarwadi ini seperti Bae Yong Joon. Lebih suka menahan dan menangis dalam hati saja. Betul?

    Reza Fauzi:
    Benar, Mas. Jadi korban film Korea dan korban gara-gara kesana juga. :)

    BalasHapus
  15. ya boleh lah, menangis kan bagus untuk kesehatan mata... dicuci biar bersih....

    BalasHapus
  16. Irawan:
    Bisa aja, Mas. Bisa tak laku nanti obat tetes mata. Betul? :D

    Jeprie:
    Mas Jeprie berarti tipe pria Korea. Tak boleh menangis. :)

    BalasHapus
  17. baru tahu kalau orang korea kayak gitu. Jadi menangislah sekeras-kerasnya sebelum menangis itu dilarang.

    Kemarin, saya menangis ketika menonton film the way back. saya tipe orang yang sering menangis (ketika tidak ada orang yang melihat)

    lelaki menangis memang unik, seperti si bapak yang satu ini >> http://plumbananas.wordpress.com/2010/07/30/i-cry-therefore-i-am-a-wuss/

    BalasHapus
  18. Tidak ada masalah sih bagi saya kalau melihat pria menangis. Tapiiiii... Klo nonton acara Big Brother, terus ngeliat cowok2nya pada gampang nangis, kok ya kesannya cengeng banget ya? Klo yang begini ini sih, aku kurang sreg ngeliatnya. :lol:

    BalasHapus
  19. FaceLeakz:
    Saya juga baru tahu setelah pergi ke Korea kemarin. Padahal, dulu sempat pernah satu proyek dengan orang Korea di Surabaya.

    Gitu, ya? Sepertinya kita sama. Saya juga suka berkaca-kaca kalau lihat film yang ceritanya sedih.

    Kimi:
    Makanya saya melihat Bae Yong Joon di film Winter Sonata sangat keren. Menangis tapi masih tetap terlihat tampan dan jantan karena tidak cengeng kayak yang di Big Brother itu. Saya juga kurang suka ngelihat cowok di Big Brother yang dokter itu. Pria, kok nangis sampai meraung-raung gitu. Mirip banci!

    BalasHapus
  20. Maksudnya Big Brother Trans TV itu ya pak? Iklannya sih heboh, ternyata isinya ga bermutu. Saya ga ngerti lagi ngapain mereka ngumpul-ngumpul di sana. Untuk menaikkan rating memang harus selalu ada bancinya.

    Sepertinya tokoh di drama korea ini mirip dengan karakter Aoshi Shinomori di Rurouni Kenshin.

    BalasHapus
  21. Terkadang ku menangis karena terharu saja.. hehe.. salam kenal ya !!

    BalasHapus
  22. Tahu gak mas, pemain film ini udah meninggal bunuh diri...

    BalasHapus
  23. kalau pendapat saya boleh saja pria menangis asal jangan sampai tersedu-sedu..he..he..he.. (terlalu cengeng kalau gitu).

    Saya terakhir menangis sewaktu baru dilahirkan Mas, pasti nggak percaya kan?

    BalasHapus
  24. Jeprie:
    Rupanya Mas Jeprie juga mengikuti acara di TransTV itu, ya. Ya, banci memang cocok buat meramaikan acara2 model seperti itu. Apalagi kalau sudah didramatisir sampai nangis2 gitu.

    Terima kasih link tambahan buat referensinya, Mas Jeprie.

    Pradisz Wardhana:
    Itu tanda kalau masih punya hati, Mas. :) Salam kenal juga.

    honeylizious:
    Betul, salah satu pemain pria yang menjadi teman main Bae Yong Joon. Yaitu Park Yong-ha bunuh diri.

    Itulah orang Korea. Pantang menangis dan kebanyakan lebih memilih bunuh diri kalau tak kuat menahan depresi.

    Rudy:
    Wah, hebat betul Mas Rudi. Baru menangis sekali dalam seumur hidupnya. Bisa menyaingi pria Korea, nih Mas. :)

    BalasHapus
  25. Saya mungkin yang agak mudah terhanyut ketika menonton film yang mengharu biru..hiiikss

    Saya rasa masih wajar jika itu menandakan kelembutan hati. Justru yang sama sekali tidak merasa tersentuh itu layak dipertanyakan kesehatan jiwa dan hatinya :)

    BalasHapus
  26. iskandaria:
    Berarti Mas Is termasuk tipe pria yang romantis ini. HiHiHi.

    Saya percaya kalau orang yang suka atau hobi nulis pasti mudah sekali tersentuh hatinya. Jika tidak, akan susah menulis karena susah sekali terusik sehingga bagaimana dia mau menulis. Benar?

    BalasHapus
  27. Saya ndak bisa masak, kalau cuma bantu ngiris bawang atau cabai, ya boleh-lah, masa maunya cuma makan gratis :D.

    BalasHapus
  28. Cahya:
    Lha, contohnya ada yang gitu, Mas. Saya! Sejak menikah saya tak pernah memasak. Urusan itu semua istri saya yang mengurus. :)

    BalasHapus
  29. Rata-rata cowo yang nangis itu karena abis diputusin pacarnya (pengalaman pribadi) or kehilangan relasi/kluarganya.

    Kalo saya menangis pas nonton titanic *pengakuan

    BalasHapus
  30. hehehe postingannya sama mas kaya di punya saya xixi.. wowow ternyata drama korea sudah lebih bisa dinikmati para cowok :D padahal kebanyakan yang suka nonton itu emang kaum hawa :D

    BalasHapus
  31. Gokil:
    Pengalaman pribadi, Mas? :) Menangis itu, kan tandanya masih punya hati, Mas.

    kang ian:
    Saya suka drama Korea selain karena ceritanya romantis dan mengharu biru, juga karena tertarik kebetulan habis dari sana, Mas. Tempat yang saya kunjungi kemarin (Nami Island) adalah lokasi syuting filmnya Winter Sonata.

    BalasHapus
  32. menangis itu sih wajar aja, tapi klo keseringan ya cengeng namanya. lihat konteks nangisya dulu.....
    mungkin di korea, cowok diajarkan untuk tidak menjadi cowok cengeng, bukan untuk tidak boleh menangis.

    BalasHapus
  33. menangis itu memang manusiawi…, tapi tangisan seorang pria masih menimbulkan seribu tanda tanya…

    BalasHapus