twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Jumat, 12 Februari 2010

Group Kuburan

group kuburan
Makin populernya penggunaan Social Media atau jejaring sosial seperti Facebook di negara kita hal ini ternyata berimbas cukup signifikan dengan munculnya banyak grup yang dibentuk di Facebook. Dari mulai grup ikatan alumni sekolah, grup perkumpulan sesama komunitas penghobi tertentu, grup dukungan buat Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah dari KPK, grup dukungan buat menteri Sri Mulyani, sampai grup dukungan buat kasusnya artis Luna Maya di Twitter beberapa waktu yang lalu akibat perseteruannya dengan wartawan infotainment, yang akhirnya Luna mendapat tuntutan hukum dari PWI. Dituntut menggunakan jerat UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik) Pasal 27, yang lucunya, UU tersebut sebelumnya ditentang oleh para wartawan sendiri karena dianggap bisa mengganggu kebebasan Pers.

Terus terang, sebagai bentuk rasa solidaritas saya, dulu saya juga ikut daftar, bergabung menjadi salah satu anggota grup yang saya sebutkan seperti diatas. Alasan saya simpel saja, yaitu di era keterbukaan seperti sekarang ini tentunya kita juga harus turut berpartisipasi menyuarakan aspirasi kita dengan salah satunya memberikan dukungan buat siapa saja yang menyuarakan kebenaran. Karena kebenaran sampai kapanpun semestinya harus kita bela dan dukung dari perang melawan arus kezaliman yang sengaja digerakkan orang-orang tertentu dengan kekuasaannya.

Namun kini keadaan menjadi semakin berkembang dan berubah. Orang sekarang sedikit-sedikit buat grup untuk alasan macam-macam. Alasan ini dan itu. Contoh saat maraknya kasus Brimob Evan di Facebook muncul grup untuk mendukung pemecatan Evan. Terus juga muncul grup yang memprotes ke PLN akibat pemadaman bergilir yang ada di negara kita. Dan entah masih banyak grup apalagi.

Dua hal yang menarik perhatian saya. Pertama, grup-grup itu kini sebagian besar sudah lebih mirip dengan Grup Kuburan daripada grup yang semestinya. Alasannya? Karena tujuan dari grup itu sendiri sudah tercapai atau lewat masanya sehingga sudah waktunya Anda akhiri dengan mendelete kepersertaan Anda disana. Kedua, makin banyak juga orang atau admin grup yang membuat grup di Facebook tapi tidak memperlakukan grupnya sebagaimana mestinya sehingga ujung-ujungnya sama, grup itu lebih mirip dengan sebuah kuburan karena minimnya pemberian informasi yang seharusnya diberikan ke anggota grup mengenai tujuan dari grup itu dibuat.

Saya ambil contoh, ada orang membuat grup di Facebook yang mengangkat tema tertentu. Anggotanya juga sudah cukup lumayan, mencapai puluhan hampir mendekati seratus anggota. Saya sempat ikut pada grup tersebut. Tapi, setelah lama saya ikuti, kok sama, seperti grup kuburan juga karena saking sepinya, karena tidak ada update informasi apapun yang seharusnya secara berkesinambungan diupdate di grup tersebut oleh adminnya. Akhirnya, ya terpaksa saya delete karena tidak ada untungnya lagi bagi saya mengikuti grup seperti itu.

Saya coba bandingkan dengan grup yang ada di Milis. Pada milis para anggotanya aktif saling berbagi informasi dan pengetahuan, berdiskusi sehinga menjadi hidup dan terlihat sekali manfaatnya. Meskipun sebagian orang ada yang beranggapan ikut milis hanya bikin ribet akibat serbuan email yang masuk memberondong masuk ke inbox kita tiap hari, tapi bagi saya, saya lebih suka yang seperti ini karena banyak hal yang bisa saya dapat dengan menjadi anggota milis.

Apakah tidak boleh kalau saya berharap supaya Grup Facebook juga berkaca pada milis agar tidak nampak seperti Grup Kuburan? Gimana kalau menurut pendapat Anda? Apakah salah jika saya punya harapan demikian?

Satu note dari saya di akhir artikel ini. Tulisan ini saya buat bukan bermaksud untuk menyindir kepada seseorang yang mungkin secara kebetulan menjadi admin grup di Facebook, tapi hanya sekedar unek-unek dari saya aja. Bukankah mengumpulkan orang menjadi anggota grup di Facebook itu tidak mudah, bukan? Jadi berikan manfaat buat anggota grup Anda yang telah dengan sukarela menjadi anggota dari grup Anda dengan memberikan update informasi, E-zine, atau newsletter yang menarik sehingga orang tidak lagi menganggap sia-sia bergabung dalam grup Anda.





Bookmark and Share

3 komentar:

  1. kuburan ada groupna juga toh

    wah saya pertamax nuy ijin mengamankan yaw

    berkunjung dan ditunggu kunjungan baliknya makasih :D

    BalasHapus
  2. ak kiro grup band kuburan mas..
    hahha..
    trnyta bukan :D

    BalasHapus
  3. darahbiroe: Ya ada to, Mas. Secara umum kuburan kan berkelompok bahkan ada yang dibuat mirip taman. He2.

    Phuad: Bukan. Yang ini kuburan yang lain, Mas Fuad. Kuburan di facebook.

    BalasHapus