twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Rabu, 04 November 2009

Saya mirip tukang rombeng apa orang Smart?

Orang Smart
Saya mau bertanya ciri-ciri orang yang saya ceritakan berikut ini mirip tukang rombeng apa orang Smart? Ciri-ciri orang tersebut adalah membawa ponsel banyak lebih dari satu. Yang jelas lebih dari tiga, bukan dua seperti kebanyakan orang yang bawa satu ponsel GSM di saku kanannya dan satu ponsel CDMA di saku kirinya. Intinya orang ini sebenarnya ingin hemat tapi caranya, saya nggak tahu apa banyak orang macam begini, dengan menenteng banyak ponsel di sakunya.

Kebiasaan orang tersebut kalau menelpon adalah akan dicek dulu nomornya sana pakai operator apa. Kalau sananya pakai nomor Telkomsel maka dia mengeluarkan ponsel bersimcard Simpati dengan TM-nya agar hemat nelpon sampai berlama-lama. Kalau sananya pakai nomor groupnya Indosat dia mengeluarkan nomor CDMA Staronenya untuk menelpon. Kalau sananya pakai nomor Flexi, dia juga keluarkan ponsel CDMA Flexinya dan menelpon dengan diawali prefix number 01017 agar hemat. Dan seterusnya….Dan seterusnya. Intinya dia nelpon selalu menggunakan nomor dengan operator group yang sama dengan yang dipanggilnya.

Itu baru kebiasaan menelpon. Kalau kebiasaan menggunakan internet, lain lagi. Dia salah satu pemakai internet mobile broadband dari operator seluler. Kalau ingin cepat dan bisa tetap internetan sambil mobile dengan jaringan broadband HSDPA-nya yang terbukti coveragenya paling luas, dia pakai Flash dari Telkomsel. Tapi kalau lagi ditengah-tengah kota dia menggunakan modem SMART yang pulsa GPRS-nya paling murah, hanya Rp 0.275/KB dan ada promo gratisnya internet unlimited selama 20 hari kalau melakukan isi ulang pulsa minimal Rp 50 ribu.

Kesimpulannya, di satu sisi orang ini mirip tukang rombeng kalau saya amati karena menenteng cukup banyak ponsel di tangannya, tapi disatu sisi mirip seperti orang SMART yang tahu bagaimana caranya menelpon hemat ditengah kebijakan semua operator seluler negara kita yang sudah ngakali kita para pelanggan dengan memberikan kebijakan tarif nelpon murah hanya kepada sesama operator saja.

Nah, saya tunggu pendapat dari anda? Kalau penasaran ingin tahu siapa dia nanti bisa saya ceritakan siapa orangnya.




Bookmark and Share

7 komentar:

  1. Menurut saya, orang yang bawa HP banyak-banyak itu pasti kebanyakan selingkuhan. Dan tiap selingkuhan dikasih operator seluler yang beda-beda. Saya heran juga, bagaimana dia memanajemen kontak-kontaknya seperti itu. Hemat sih, tapi nggak efisien. Cenderung merepotkan malah.

    BalasHapus
  2. terlaluuu pinterrr...
    malah mbikin mumet..

    saya ngebayanginnya ajah dah kerepotan, palagi harus ngelakuin hal keik begini..

    selain itu saya ndak bakalan mampu beli hape lebih dari satu..
    :D :D :D

    bener kata k'vicky, biasanya orang klo punya nomer hape buanyak klo bukan selingkuhan yg banyak, bisa jadi utangnya banyak :P
    eh bisnisnya kali yg banyak yah? hahahaha

    BalasHapus
  3. Ha...Ha...Ha....
    Setidaknya ini jawaban jujur yang mewakili dari sudut pandang seorang wanita dalam memandang pria jika ada yang berperilaku seperti ini. Dan penilaian yang natural tanpa ada rasa 'pekewuh' (sungkan) karena sebenarnya Si pria itu adalah saya sendiri. He...He...He...

    Betapa repotnya saya. Saya punya ponsel empat. Dengan penjelasan sebagai berikut: Ponsel pertama GSM dan kedua CDMA adalah primary ponsel untuk incaming call, ponsel kedua dibayarin kantor, ponsel ketiga GSM khusus untuk outgoing call karena ponsel pertama kartu Halo, mahal pulsanya kalau dipakai buat nelpon dan yang keempat adalah ponsel CDMA yang hanya khusus buat modem aja.

    BalasHapus
  4. Heheheh... Kalo saya pribadi nih bang ya, saya lebih suka make satu sajaaaa...

    ehehhe
    soalnya filosopi hidup saya juga begitu, setia dalam segala hal...

    Tapi kan mahal? Iya, kesetiaan itu mahal harganya bang... hihihihihi

    BalasHapus
  5. Benar, Bang! Kesetiaan itu mahal harganya.

    Ngomong-ngomong masalah kesetiaan, makanya meski nomor saya yang Halo itu pulsanya mahal. Sudah 7 tahun saya pakai, saya tetap mempertahankannya meskipun kadang Telkomsel juga adakalanya pernah mengecewakan saya sebagai pelanggan.
    Sehingga mau nggak mau saya lebih mirip tukang Rombeng handphone daripada orang Smart yang mensiasati hematnya nelpon karena punya handphone sampai empat.

    Dan alasan lainnya, saya nggak ingin urusan pribadi menggunakan pulsa kantor makanya saya pakai nomor lain lagi. Ribet juga, sih sebenarnya.

    BalasHapus
  6. jiaaahhh..
    ternyata diri sendiri..
    hihihihihi (cekikikan)

    berarti sampeyan selingkuhannya buanyakk... hahahaha
    kidding deehh...

    wuah.. saya seneng banget sama jawaban bang bandits..
    "krna kesetiaan itu mahal harganya"

    aaahhhh so sweet..
    saya hampir pingsan bang..
    ngena banget nih.. nih kesini *nunjuk2 dada

    mas Joko eh mas Untung, enak dong dapet jatah henpon sama pulsa dari kantor.. saya jg mau dong mas :D :D
    *ngareeeppp

    enw, maaf loh klo komen saya sebelumnya kebangetan.. soale tak sangka ternyata oh ternyata dirimu yg dimaksud oleh tulisanmu sendiri..
    hehehehe piss deh ahhh

    BalasHapus
  7. untung hp saya cuma satu mas... jadi saya bukan termasuk orang rombeng (wong jarang pake hp, paling sms :P )

    BalasHapus