twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Minggu, 13 Desember 2009

PLN Krisis, Yuk Kita Ramai-Ramai Naik Daya Agar Hemat

Naik daya, kok malah hemat? PLN Krisis daya, kok malah tambah mengajukan naik daya? Mungkin itu pertanyaan-pertanyaan anda barangkali saat membaca judul artikel ini. He… He….Ngeflame banget ya judulnya? Tapi ini benar, lho ini bukan omong kosong karena saya bisa jelaskan dengan angka-angka betapa saya tidak sekedar mengada-ada. It is real!

Pada Desember 2008 tahun lalu saya pernah posting artikel dengan tema seperti ini, baca PLN Mengalami Krisis Daya Pelanggan Dikondisikan Agar Naik Daya silahkan klik disini kalau anda belum membacanya. Pada artikel tersebut saya pernah menganalisa, hitung-hitungan, khususnya pada kategori tarif pelanggan golongan tarif R1 900 VA dan 1300 VA (pelanggan rumah tangga). Saya menemukan ada kebijakan timpang yang dilakukan oleh PLN yang merugikan kita sebagai pelanggan listrik.

Apa ketimpangan tersebut? Mari silahkan disimak penjelasan saya berikut ini. Saya akan jelaskan perhitungan dengan membandingan antara tarif Menyala pada daya golongan R1 900 VA dengan tarif TDL 2003 yang masih berlaku hingga sekarang, pada golongan daya R1 1300 VA keatas.

Saya ambil contoh jika sambungan daya rumah anda pakai R1 900 VA otomatis TDL yang diberlakukan adalah Tarif Menyala, yaitu seperti Tarif Multiguna pada golongan pelanggan Bisnis atau Industri, dengan memakai single tarif. Tarifnya adalah Rp 720 per KWH. Dan jika pemakaian listrik rumah anda sebulan sudah lebih dari 155 KWH per bulan maka Tarif Menyala sangat merugikan kita. Jadi ada baiknya anda bersiap-siap untuk mengajukan naik daya ke PLN dari 900 VA ke 1300 VA. Silahkan lihat komparasi perbandingannya sesuai tabel berikut:

Hemat EnergiDari tabel tersebut jelas, kan kalau semakin tinggi pemakaian listrik anda maka akan lebih hemat menggunakan daya R1 1300 VA daripada 900 VA.

Sekarang kita hitung-hitungan sekalian dengan BEP-nya jika kita hendak mengajukan naik daya. Contoh saja rumah anda misalnya sambungan dayanya R1 900 VA, pemakaian listriknya rata-rata 200 KWH per bulan. Selisih rupiahnya terhadap sambungan R1 1300 VA adalah sebesar RP 10.876. Terus kita asumsikan biaya naik daya dari 900 VA ke 1300 VA misalnya Rp 250 ribu, maaf angka tepatnya silahkan konfirmasi langsung ke kantor PLN setempat, maka berapa bulan BEP dari investasi anda?

Nah, dengan mengeluarkan investasi biaya untuk naik daya sebesar Rp 250.000 maka anda akan balik modal pada bulan ke-23 atau selama 1 tahun 11 bulan. Lumayan, kan tidak terlalu lama sudah balik modal? Dan yang terpenting, secara jangka pendek, setiap bulannya anda sudah saving beberapa ribu rupiah. Gimana, anda tidak tertarik untuk naik daya agar lebih hemat? Silahkan cek rekening listrik rumah anda dulu dan mari mulai berhitung. Ada pertanyaan? Silahkan ajukan ke saya lewat komentar, dengan senang hati saya akan membantu anda, terima kasih.

Ajakan naik daya ini bukan bermaksud untuk mengajak anda untuk makin boros dalam penggunaan listrik akibat daya rumah anda sudah berlebih. Tapi sebaliknya, untuk berhemat. Dan proses penghematan listrik tetap bisa anda lakukan meskipun daya listrik rumah anda makin tinggi.

Update 10 Juli 2010:
Ralat! Dengan telah diberlakukannya TDL 2010 per 1 Juli 2010 kemarin maka hitung-hitungan di artikel ini sudah tidak berlaku lagi atau tidak relevan dengan kondisi tarif TDL yang sekarang.


Bookmark and Share

4 komentar:

  1. engg... anuuu...
    dirumah saya masih pake lampu minyak.. baru beberapa bulan ini di apgret jd pake petromaks... itu pun msh blom pake PLN..

    jd.. saya blom perlu naik daya dulu kan om?? hehe

    BalasHapus
  2. Ati-ati lho Jeng pakai lampu minyak. Awas nanti bisa kebakaran.

    BalasHapus
  3. dulu saya pengguna listrik 900W, sekarang sudah naik ke 1300W dengan biaya naik daya hanya 150rbuan. Pengalaman saya justru rupiah yang saya bayarkan ke PLN tiap bulan makin besar, kenapa? sebab biaya beban jelas lebih besar (agak kesulitan berapa besarnya krn slip pembayaran listrik sekarang sangat simple sekali tdk seperti dulu), kemudian pemakaian alat elektronik dg daya 1300W bisa bersamaan, beda waktu pakai 900W harus gantian, lha wong tiap nyalain jetpump masak sama kulkas aja pasti ngedrop.
    Kalo dulu waktu pakai 900W sebulan tagihan listrik sekitar 150rban, skrg lbh kurang 250rbn. Kalo dulu bisa mbandingin karena di slip pembayaran PLN dulu sangat detail, kalo skrg kan cuman dicantumin kWh awal dan akhir aja.

    BalasHapus
  4. mas agus: Kalau saya mencerna dari uraian Anda, tagihan listrik rumah Anda naik memang karena perilaku pemakaiannya yang cenderung naik. Benar ya, Mas?

    Seandainya pola penyalaan peralatan listrik/ pemakaiannya tetap seharusnya akan turun meskipun pada daya R1 1300 VA dikenakan abonemen sebesar Rp 39.130,-. Karena penambahan abonemen konpensasinya juga diimbangi dengan tarif per-KWH-nya yang lebih murah jika dibandingkan dengan tarif single tarif (Rp 720/KWH) pada Tarif Menyala daya 900 VA . Terlebih pemakaian listrik rumah Anda sebelumnya sudah 195 KWH/bln. Lebih jelasnya silahkan lihat tabel diatas.

    BalasHapus